total soal evaluasi yang terlihat pada tabel III.14. Terdapat 10 indikator pada kisi- kisi soal dan masing-masing indikator telah terwakili oleh 20 soal valid yang
digunakan sebagai alat ukur prestasi belajar siswa pada siklus 2. Oleh karena itu, peneliti dapat menggunakan soal-soal tersebut karena telah terbukti valid dan
dapat mewakili penilaian setiap indikator.
3.7.4 Indeks Kesukaran
Menurut Sudjana 2009:135- 137, “kualitas soal yang baik dapat dilihat
dari validitas dan reliabilitas yang memenuhi tujuan tertentu, juga dilihat dari adanya keseimbangan dari tingkat kesulitan soal tersebut. Keseimbangan yang
dimaksudkan adalah adanya soal-soal yang termasuk mudah, sedang dan sukar secara proporsional. Tingkat kesukaran dipandang dari kesanggupan atau
kemampuan siswa dalam menjawabnya, bukan dilihat dari sudut guru sebagai pembuat soal. Persoalan yang penting dalam melakukan analisis tingkat kesukaran
soal adalah penentuan proporsi dan kriteria soal yang termasuk mudah, sedang dan sukar”. Cara melakukan analisis untuk menentukan tingkat kesukaran soal
adalah dengan menggunakan rumus sebagai berikut Masidjo, 2010:137:
I = indeks kesulitan untuk setiap butir soal B = banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal
N = banyaknya siswa yang memberikan jawaban pada soal yang dimaksudkan Item soal yang telah dihitung dengan rumus di atas kemudian dapat diindikasikan
tingkat kesukaranny. Kriteria indeks kesukaran soal dapat dilihat pada tabel III.15. I = B
N
Tabel III.15 Analisis Tingkat Kesukaran Masidjo, 2010:137
Interval Koefisien Tingkat Kesukaran Keterangan
– 0,30 Soal kategori sukar
0,31 – 0,70
Soal kategori sedang 0,71
– 1,00 Soal kategori mudah
Tabel III.15 tersebut menjelaskan bahwa kriteria yang digunakan adalah makin kecil indeks yang diperoleh, makin sulit soal tersebut. Sebaliknya, makin
besar indeks kesukaran yang diperoleh, makin mudah soal tersebut. Peneliti melakukan validitas empiris terhadap soal-soal yang telah disusun
agar soal-soal tersebut dapat dikatakan sahihvalid. Soal-soal tersebut digunakan untuk mengukur yang seharusnya diukur, dalam hal ini adalah prestasi belajar
siswa. Soal-soal yang telah melalui pengujian oleh ahli expert judgement kemudian diujikan secara empiris. Validitas empiris dilakukan sebanyak dua kali
untuk siklus 1 dan siklus 2 terhadap 35 butir soal pilihan ganda pada masing- masing siklus. Tujuan proses validitas empiris selain untuk mengetahui taraf
validitas suatu soal, juga untuk mengetahui proporsi kesukaran soal per item. Tingkat kesukaran suatu soal memiliki hubungan keterkaitan dengan
reliabilitasnya. Soal-soal yang telah diujikan dan diketahui indeks kesukaran tiap itemnya dapat dikatakan reliabel jika diujikan pada subjek dan waktu penelitian
lain, hasilnya akan sama pada setiap pengujian tingkat kesukarannya. Hasil perhitungan indeks kesukaran soal pada siklus 1 dapat dilihat pada tabel III.16 dan
tabel III.17.
Tabel III.16 Indeks Kesukaran Soal Siklus 1
Nomor soal Setelah Uji Validitas
Indeks Kesukaran IK Tingkat Kesukaran Soal
1 0, 97
Mudah 2
0, 61 Sedang
3 1,00
Mudah 4
0,23 Sukar
5 0,87
Mudah 6
1,00 Mudah
7 0,52
Sedang 8
0,97 Mudah
9 0,94
Mudah 10
0,90 Mudah
11 0,97
Mudah 12
1,00 Mudah
13 0,71
Mudah 14
0,55 Sedang
15 0,84
Mudah 16
0,65 Sedang
17 0,94
Mudah 18
0,94 Mudah
19 0,74
Mudah 20
1,00 Mudah
21 0,42
Sedang 22
0,94 Mudah
23 0,94
Mudah 24
1,00 Mudah
25 0,97
Mudah 26
0,97 Mudah
27 0,97
Mudah 28
0,97 Mudah
29 1,00
Mudah 30
0,71 Mudah
31 0,71
Mudah 32
1,29 Mudah
33 0,77
Mudah 34
0,90 Mudah
35 0,71
Mudah Tabel III.16 tersebut menunjukkan bahwa terdapat satu soal dengan taraf
kesukaran sukar dan lima soal dengan taraf kesukaran sedang dari jumlah seluruh soal. Dua puluh sembilan soal yang lain termasuk dalam soal dengan taraf
kesukaran mudah. Penentuan taraf kesukaran soal tersebut diketahui berdasarkan hasil perhitungan dengan rumus indeks kesukaran menurut Masidjo 2010:137
kemudian hasil perhitungan tersebut dianalisis taraf kesukarannya menurut Masidjo 2010:137. Perhitungan dan analisis indeks kesukaran soal juga
dilakukan pada soal yang disusun untuk siklus 2. Hasil perhitungan dan analisis tersebut disajikan pada tabel III.17.
Tabel III.17 Indeks Kesukaran Soal Siklus 2