Penelitian yang Relevan TINJAUAN LITERATUR

Gambar II.2 Diagram Antar Hubungan Penelitian yang Relevan Keaktifan Prestasi Keaktifan dan Prestasi Pemanfaatan Media Cetak dalam Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar oleh Hadi Mustofa Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar IPS Siswa Kelas IV SD Negeri Karangwuni 1 dengan Penggunaan Media Visual oleh Galih Hema Suryani Analisis Stimulus dan fungsi Gambar dalam Buku Teks IPS dan IPA Sekolah Dasar oleh Azwar Penggunaan Peta dan Globe untuk Meningkatkan Prestasi Belajar IPS di Sekolah Dasar oleh Elma Alwi Peningkatan Pemahaman Mata Pelajaran IPS dengan Menggunakan Media Gambar pada Siswa Kelas V SD Kanisius Kotabaru Yogyakarta Tahun Pelajaran 2009-2010 oleh Patrisia Feka Gambar II.2 tersebut menunjukkan hubungan keterkaitan antar penelitian dengan menggunakan jenis-jenis media pada mata pelajaran IPS. Terdapat empat penelitian yang menggunakan media visual pada pembelajaran IPS. Tiga penelitian Patrisia, 2010; Azwar, 2002; Elma, 2000 membuktikan bahwa penggunaan media visual gambar, peta dan globe dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS. Penelitian oleh Mustofa 2001 menunjukkan bahwa penggunaan media visual media cetak dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa. Keempat penelitian tersebut dapat dijadikan landasan pemilihan perlakuandalam penelitian yang dilakukan oleh peneliti pada mata pelajaran IPS. Peneliti memperoleh informasi bahwa permasalahan yang terjadi pada pembelajaran mata pelajaran IPS kelas IV SD Negeri Karangwuni 1 dapat diatasi dengan penggunaan media visual untuk menyampaikan isi materi ajar. Pertimbangan penggunaan media visual tersebut adalah kajian materi IPS, karakteristik siswa kelas IV serta sarana dan praasarana pendukung yang ada di SD Negeri Karangwuni 1. Oleh karena itu, peneliti melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar IPS Siswa Kelas IV SD Negeri Karangwuni 1 dengan Penggunaan Media Visual .

2.3 Kerangka Berpikir

Suasana Kegiatan Belajar Mengajar KBM yang nampak ketika peneliti melakukan kegiatan observasi di kelas dan wawancara dengan guru kelas IV SD Negeri Karangwuni 1 pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial IPS masih bersifat teacher centered. Guru terlihat menjelaskan materi selama pembelajaran berlangsung tanpa menggunakan media dan sesekali melakukan tanya jawab dengan siswa. Keterbatasan waktu dan keterampilan guru dalam menciptakan atau menggunakan media menjadi penyebab permasalahan pada pembelajaran IPS tersebut. Media yang digunakan guru ketika peneliti melakukan observasi di kelas adalah papan tulis blackboard dan buku paket IPS dari pemerintah. Kegiatan siswa di kelas nampak pasif karena mereka tidak melakukan aktivitas lain selain mencatat dan mendengarkan guru di depan kelas. Hal ini tidak sejalan dengan fungsi media sebagai sarana komunikasi antara guru dan siswa yang mampu menumbuhkan peran aktif, perhatian dan pemahaman siswa terhadap mata pelajaran IPS yang dapat meningkatkan prestasi belajar. Sarana yang mampu menyampaikan pesan yang ada di dalam materi ajar disebut sebagai media pembelajaran. Selanjutnya, materi pelajaran IPS meliputi berbagai fenomena sosial yang terjadi di lingkungan sekitar kita, baik yang terlihat secara langsung maupun tidak langsung. Ditinjau dari materi yang disampaikan dalam penelitian ini, karakteristik siswa kelas IV dan ketersediaan sarana dan prasarana pembelajaran di SD Negeri Karangwuni 1, maka peneliti menggunakan media visual pada mata pelajaran IPS. Penggunaan media visual yang dilakukan oleh peneliti tidak terlepas dari empat penelitian terdahulu yang mengkaji tentang penggunaan media, baik media visual maupun pemanfaatan lingkungan sekitar, yang membuktikan mampu meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS. Peneliti menggunakan jenis-jenis media visual yang meliputi gambar mati, diagram, bagan dan tabel dengan tujuan menciptakan suatu aktivitas yang efektif dan suasana belajar yang kondusif. Segala sesuatu yang dapat menyampaikan pesan yang diberikan oleh pengirim pesan sender kepada penerima pesan receiver dapat disebut sebagai media. Ketika siswa merasa ingin tahu terhadap sesuatu hal, maka ia akan mencoba bertanya tentang hal tersebut karena siswa merasa butuh belajar tanpa terus menerus ditransfer ilmu pengetahuan dari guru. Pada kondisi tersebut, peran media adalah sebagai penarik perhatian siswa ke dalam proses pembelajaran. Aktivitas siswa menggunakan media visual dalam pembelajaran IPS dapat mempertahankan perhatian siswa yang relatif singkat selama proses pembelajaran berlangsung. Keadaan tersebut menunjukkan bahwa terjadi peningkatan keaktifan belajar siswa dari segi fisik maupun psikis. Hal ini terlihat dari aktivitas tanya jawab dengan guru atau siswa lain, mengemukakan pendapat dalam berdiskusi dan mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Oleh karena itu, diharapkan penggunaan media visual pada mata pelajaran IPS oleh peneliti dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa kelas IV SD Negeri Karangwuni 1. Penggunaan media visual pada mata pelajaran IPS diharapkan juga mampu membentuk persepsi siswa terhadap materi pelajaran yang abstrak sehingga konsep pelajaran yang ada tersampaikan dalam memori siswa dengan baik. Siswa dapat melihat secara langsung fenomena-fenomena sosial yang terjadi di sekitarnya melalui media visual yang digunakan yaitu gambar mati yang dirangkaikan dalam kegiatan menyusun diagram, bagan ataupun tabel. Melalui media visual siswa dapat lebih aktif mengeksplorasi ilmu pengetahuan dan informasi tidak hanya melalui buku teks yang selama ini terlihat monoton dan membosankan bagi siswa. Fungsi media visual pada mata pelajaran IPS dalam penelitian ini adalah membentuk gambaran yang dapat menumbuhkan daya imajinatif siswa terhadap materi yang disampaikan. Pada proses tersebut, otak siswa secara aktif mengkaitkan isi materi pelajaran dengan gambar yang digunakan melalui berbagai aktivitas menyusun diagram, bagan dan tabel maupun model. Aktivitas-aktivitas tersebut diharapkan mampu meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan dan pengetahuan yang diperoleh siswa dari aktivitas-aktivitas tersebut dapat tersimpan dalam waktu lama. Proses pembelajaran siswa melalui berbagai aktivitas tersebut tidak lepas dari proses penilaian untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar setelah digunakan media visual pada mata pelajaran IPS. Oleh karena itu, penilaian tidak hanya dilihat dari satu aspek saja, melainkan tiga aspek perkembangan yang meliputi aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Ketiga aspek yang terkandung dalam aktivitas-aktivitas belajar siswa dinilai untuk memperoleh prestasi belajar siswa secara utuh. Dengan demikian, penggunaan media visual pada mata pelajaran IPS meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV SD Negeri Karangwuni 1.

2.4 Hipotesis Tindakan

Penggunaan media visual pada mata pelajaran IPS siswa kelas IV SD Negeri Karangwuni 1 meningkatkan perhatian siswa dalam pembelajaran. Perhatian siswa yang mampu dipertahankan dalam waktu yang relatif lama menunjukkan tingkat pemahaman siswa terhadap materi ajar. Ketika siswa memahami materi, maka siwa memiliki ketertarikan untuk terlibat pada aktivitas tanya jawab kepada guru dan atau teman, mengemukakan pendapat dalam berdiskusi dan mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Jadi, penggunaan media visual meningkatkan keaktifan belajar siswa kelas IV SD Negeri Karangwuni 1 pada mata pelajaran IPS. Tingkat pemahaman siswa terhadap materi ajar ditunjukkan oleh keaktifan siswa dalam pembelajaran. Pemahaman dibentuk melalui keterlibatan siswa pada aktivitas pembelajaran IPS dengan penggunaan jenis-jenis media visual. Aktivitas-aktivitas tersebut dinilai dari aspek kognitif, afektif dan psikomotorik untuk memperoleh prestasi belajar secara utuh. Jadi, penggunaan media visual meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV SD Negeri Karangwuni 1 pada mata pelajaran IPS.