Kualitas Proses Pembelajaran Pembahasan
adalah menyusun diagram bergambar media visual hitam putih. Materi yang disampaikan pada pembelajaran tersebut yaitu tentang perkembangan teknologi
komunikasi. Pada kegiatan tersebut, siswa mengklasifikasikan gambar yang tersusun acak, seperti pada kegiatan dalam gambar IV.4. Gambar yang digunakan
meliputi jenis-jenis alat komunikasi lisan, tertulis dan isyarat. Kegiatan selanjutnya pada rangkaian pembelajaran di siklus 1 dapat dilihat pada gambar
IV.6.
Gambar IV.6 Kegiatan presentasi setiap kelompok
Gambar IV.6 tersebut menunjukkan kegiatan presentasi yang dilakukan oleh siswa. Presentasi dilakukan di akhir pembelajaran pada setiap pertemuan.
Pada gambar IV.6 tersebut menunjukkan kegiatan presentasi kelompok pada pertemuan ke-2 di siklus 1. Kegiatan siswa yang terlihat pada gambar adalah
presentasi hasil diskusi tentang materi perkembangan teknologi transportasi. Gambar-gambar alat transportasi yang telah disusun kemudian diberi nama pada
setiap gambar alat transportasi tersebut. Siswa mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas sesuai yang telah dikerjakan bersama kelompok. Kegiatan presentasi
dilakukan secara bergantian oleh setiap kelompok. Data-data yang ditunjukkan melalui gambar tersebut dijadikan bukti hasil
penelitian secara kualitatif tentang proses pembelajaran pada siklus 1. Gambar- gambar tersebut membuktikan bahwa siswa berproses secara aktif ketika
mengikuti pembelajaran IPS dengan menggunakan media visual hitam putih. Hal ini mengindikasikan bahwa fungsi media sebagai pembangkit perhatian siswa
yang dapat menciptakan suaasana belajar yang kondusif seperti yang terlihat pada gambar-gambar tersebut. Kegiatan siswa yng menunjukkan keaktifan belajar
selanjutnya ditunjukkan dengan gambar IV.7, IV.8, IV.9 dan IV.10.
Gambar IV.7 Siswa mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru
Gambar IV.7 menunjukkan kegiatan siswa ketika menyusun gambar- gambar pada papan ranking berlian. Kegiatan ini terdapat dalam pembelajaran
pada siklus 2. Terlihat media yang digunakan berbeda dengan yang digunakan pada siklus 1. Pada kegiatan tersebut, siswa sedang menyusun gambar-gambar
tentang masalah sosial. Media yang digunakan berupa media visual berwarna disertai keterangan dalam gambar tentang jenis-jenis masalah sosial. Pada papan
ranking berlian, siswa menyusun diagram bergambar seperti yang dilakukan pada kegiatan pada siklus 1. Penyusunan gambar dilakukan berdasarkan tingkat yang
paling penting hingga yang tidak penting pada cara-cara mengatasi jenis masalah sosial. Pada kegiatan tersebut, siswa berdiskusi dalam mencari alasan penyusunan
ranking berlian. Alasan yang diberikan setiap kelompok berbeda satu sama lain sehingga peneliti tidak membuat kunci jawaban untuk LKS papan ranking berlian
tersebut. Kelompok yang melakukan diskusi dengan baik memperoleh hasil diskusi yang baik pula. Hasil diskusi siswa ini dapat dilihat pada gambar IV.17
dan IV.18.
Gambar IV.8 Siswa mencari sumber informasi ketika mengerjakan tugas
Kegiatan selanjutnya pada pembelajaran di siklus 2 terlihat pada gambar IV.8. Siswa terlihat sedang mencari sumber informasi ketika menemui
permasalahan saat mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Sumber informasi yang terlihat digunakan oleh siswa adalah artikel tentang masalah sosial. Pada
gambar tersebut, siswa diberikan tugas untuk menganalisis isi artikel dengan menggambarkan situasi permasalahan sosial yang muncul pada artikel tersebut
dengan gambar media visual berwarna. Gambar yang telah ditentukan kemudian disusun dalam tabel disertai keterangan-keterangan isi artikel yang telah
dianalisis. Pembelajaran lain yang terlihat adalah pada gambar IV.9.
Gambar IV.9 Siswa dan guru melakukan tanya jawab
Gambar IV.9 tersebut menunjukkan kegiatan siswa ketika bertanya kepada guru. Kegiatan tersebut terjadi ketika siswa mengerjakan tugas untuk menyusun
papan ranking berlian. Siswa bertanya tentang hal-hal yang menjadi kendala saat mereka mengerjakan tugas tersebut. Pada kondisi seperti itu, peneliti yang
berperan sebagai guru, bertugas sebagai fasilitator kegiatan pembelajaran. Hal ini dilakukan untuk menciptakan keaktifan belajar siswa pada mata pelajaran IPS.
Proses pembelajaran pada siklus 2 seperti yang terlihat pada gambar IV.7, IV.8 dan IV.9 tersebut menunjukkan keaktifan belajar siswa dilihat dari capaian
siklus 1. Data yang diperoleh tentang keaktifan belajar siswa ini dapat terlihat pada tabel IV.26. Peningkatan keaktifan pada pembelajaran siklus 2 terjadi pada
ketiga indikator keaktifan. Indikator 1 yaitu tanya jawab kepada guru dan atau teman meningkat sebesar 13,48 dari hasil keaktifan pada siklus 1. Indikator 2
meningkat sebesar 4,34 tentang kegiatan mengemukakan pendapat ketika berdiskusi. Selanjutnya, pada indikator 3 meningkat sebesar 2,77 yaitu pada
kegiatan mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Jadi, rata-rata peningkatan indikator keaktifan pada siklus 2 berdasarkan capaian siklus 1 adalah sebesar
7,53. Seluruh peningkatan kualitas proses pembelajaran setelah dilakukan
perlakuan pada siklus 2 tersebut mengindikasikan bahwa target pada siklus 2 telah tercapai pada setiap indikator. Jenis kegiatan yang digunakan pada siklus 2
berbeda dengan siklus 1 dikarenakan peneliti menerapkan kegiatan menyusun papan ranking berlian dan kegiatan menyusun kartu domino effect. Kegiatan
menyusun kartu domino terlihat pada gambar IV.10. Dua jenis kegiatan tersebut dianggap menarik oleh siswa karena siswa belum pernah menjumpai guru
melakukan kegiatan pembelajaran seperti dua kegiatan tersebut. Hal ini terbukti ketika siswa bertanya kepada peneliti, “bu, kita mau mainan pake kartu ini?asik”.
Kegiatan menyusun kartu domino dilakukan peneliti untuk menerapkan konsep
sebab akibat dalam menyampaikan materi masalah sosial. Kegiatan siswa menyusun kartu domino memberikan sumbangan keaktifan pada proses observasi
ketika pembelajaran berlangsung. Hal ini ditunjukkan oleh data yang diperoleh selama pembelajaran di siklus 2 telah mencapai target yang ditentukan.
Penelitian yang dilakukan selama 2 siklus pada mata pelajaran IPS dengan penggunaan media visual telah membuktikan bahwa media visual dapat mengatasi
permasalahn yang timbul pada pembelajaran IPS siswa kelas IV SD Negeri Karangwuni 1. Permasalahan siswa yang cenderung pasif pada kegiatan belajar
mengajar telah ditingkatkan dengan kegiatan pembelajaran yang membuat siswa aktif dengan menggunakan media visual. Keaktifan siswa tersebut memberikan
pengalaman bermakna bagi siswa sehingga informasi atau pengetahuan yang diperoleh dapat tersimpan dalam otak siswa pada waktu yang relatif lama karena
siswa memperoleh pengalaman belajar secara langsung.
Gambar IV.10 Siswa menyusun kartu domino effect