Batasan Masalah Perumusan Masalah

15

BAB II TINJAUAN LITERATUR

Bab II pada skripsi ini berisi tentang penjelasan kajian teori, penelitian yang relevan, kerangka berpikir dan hipotesis tindakan yang mendasari pelaksanaan penelitian. Berikut ini penjelasan tiap sub bab dalam bab II. 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Teori Konstruktivisme Piaget Menurut Suyono Hariyanto 2011:107- 108, “teori Piaget berlandaskan gagasan bahwa perkembangan anak bermakna membangun struktur kognitifnya atau peta mentalnya yang diistilah kan “schemaskema jamak = schemataskemata , atau konsep jejaring untuk memahami dan menanggapi pengalaman fisik dalam lingkungan di sekelilingnya”. Pengalaman belajar yang diperoleh siswa akan bermakna ketika siswa mampu melakukan serangkaian kegiatan pembelajaran sesuai tahap perkembangan kognitifnya. Lebih lanjut Suyono Hariyanto 2011:108 menyatakan bahwa “menurut teori konstruktivisme pengetahuan tidak dapat ditransfer begitu saja dari pikiran guru kepada siswa. Artinya, siswa harus aktif secara mental membangun struktur pengetahuannya berdasarkan kematangan kognitif yang dimilikinya”. Tasker seperti yang dikutip oleh Hamzah dalam Suyono Hariyanto, 2011:108 mengemukakan tiga penekanan dalam teori belajar konstruktivisme: Pertama , peran aktif siswa dalam mengkonstruksi pengetahuan secar bermakna, Kedua , pentingnya membuat kaitan antara gagasan dalam pengkonstruksian secara bermakna, Ketiga , mengaitkan antara gagasan dengan informasi baru yang diterima. Sejalan dengan pemikiran Suyono Hariyanto, Dinas Pendidikan Jawa Barat dalam Hanafiah Suhana, 2012:64 mengemukakan konstruktivisme pembelajaran menurut teori konstruktivisme Piaget bahwa gambaran mental seseorang dihasilkan pada saat berinteraksi dengan lingkungannya dan pengetahuan yang diterima oleh seseorang merupakan pembinaan diri dan pemaknaan, bukan internalisasi makna dari luar. Jadi, peneliti dapat mengatakan bahwa isi teori konstruktivisme dijadikan landasan berpikir oleh seseorang untuk belajar memaknai pengetahuan yang diperolehnya. Proses pemaknaan ini tidak dapat dilakukan oleh orang lain karena hanya diri sendirilah yang mengetahui kemampuan atau kesiapan untuk menerima pengetahuan baru. Oleh karena itu, teori konstruktivisme memiliki kaitan yang erat dengan teori kognitif.

2.1.2 Teori Kognitif Piaget

Wundt dalam Suyono Hariyanto, 2011:73 mengatakan bahwa “kognitif adalah sebuah proses aktif dan kreatif yang bertujuan membangun struktur melalui pengalaman-pengalaman. Pikiran adalah hasil kreasi para siswa yang aktif dan kreatif yang kemudian disimpan di dalam memori. Lebih lanjut, Suyono Hariyanto 2011:75 mengatakan bahwa: “teori belajar kognitif lebih mementingkan proses belajar daripada hasil belajar. Teori ini menekankan bahwa perilaku seseorang ditentukan oleh persepsi serta pemahamannya tentang situasi yang berhubungan dengan tujuan belajarnya. Model belajar kognitif merupakan suatu bentuk teori