peristiwa, objek dan hal-hal yang bersifat konkret. Oleh karena itu, guru perlu mempersiapkan fakta sesuai karakteristik siswa.
2. Dimensi Keterampilan skills
Dimensi ini terdiri atas empat keterampilan yang diperlukan sehingga menjadi unsur dalam dimensi IPS dalam proses pembelajaran, yaitu
keterampilan meneliti data, keterampilan berpikir, keterampilan partisipasi sosial dan keterampilan berkomunikasi.
3. Dimensi Nilai dan Sikap values and attitudes
Nilai yang dimaksud adalah seperangkat keyakinan atau prinsip perilaku yang telah mempribadi dalam diri seseorang atau kelompok masyarakat tertentu
yang terungkap ketika berpikir atau bertindak. 4.
Dimensi Tindakan action Tindakan sosial merupakan dimensi pembeljaran IPS yang penting karena
tindakan dapat memungkinkan siswa menjadi peserta didik yang aktif. Mereka pun belajar berlatih secara konkret dan praktis.
Jadi, dapat diindikasikan bahwa IPS merupakan mata pelajaran yang membentuk pribadi siswa secara lengkap karena bukan hanya aspek penerimaan pengetahuan
yang ditekankan, melainkan pengambilan keterampilan mengambil keputusan juga diperhatikan melalui pengalaman secara langsung.
2.1.8 Penelitian Tindakan Kelas PTK
2.1.8.1 Pengertian PTK
Arikunto dalam Taniredja, Pujiati Nyata, 2010:15-16 mengartikan bahwa “penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan
belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebua
h kelas secara bersama”. Sedangkan menurut Taniredja, Pujiati Nyata 2010:16 menyatakan bahwa:
“action research is a form of self-reflective enquiry undertaken by participants in social including educational situations in order to improve
the rationality and justice of a their own social or educational practice of, b their understanding of these practices, and c the situations in which the
practices are carried out” seperti dikatakan Kemmis dalam Hopkins, 1993:44.
Pengertian tersebut mengindikasikan bahwa Penelitian Tindakan Kelas PTK merupakan sebuah bentuk tindakan refleksiperbaikan yang dilakukan oleh pihak-
pihak yang ada di dalam masyarakat termasuk sekolah untuk meningkatkan cara berpikir rasional dan kebijaksanan terhadap a praktik pembelajaran setiap
penyelenggara pendidikan, b pemahaman mereka atas pembelajaran yang dilakukan dan c situasi yang terjadi ketika pembelajaran berlangsung.
Dua pendapat ahli tersebut menunjukkan bahwa PTK merupakan sebuah langkah perbaikan sebagai hasil refleksi dari kegiatan pembelajaran yang telah
dilakukan dan dianggap mengandung permasalahan yang harus diperbaiki sehingga secara terencana muncul tindakan-tindakan perbaikan yang dilakukan
oleh guru dalam praktik mengajar.
2.1.7.2 Tujuan PTK
Menurut Taniredja, Pujiati Nyata 2010:20-21, tujuan utama PTK adalah pengembangan keterampilan guru yang bertolak dari kebutuhan untuk
menanggulangi berbagai permasalahan pembelajaran aktual yang dihadapi di kelasnya ataudi sekolahnya sendiri dengan atau tanpa masukan khusus berupa
berbagai program pelatihan yang lebih eksplisit. Peneliti dapat mengindikasikan tujuan PTK yaitu suatu upaya guru bersama-sama siswa melakukan pembelajaran
di kelas dengan menggunakan tindakan tertentu terhadap suatu permasalahan pembelajaran guna melakukan perbaikan terhadap suatu permasalahan.
2.2 Penelitian yang Relevan
Peneliti menemukan empat penelitian relevan yang dapat memberi kontribusi bagi penyusunan proposal penelitian tindakan kelas PTK ini. Hasil
penelitian yang relevan ini bersumber dari beberapa jurnal dan skripsi yang membahas tentang penggunaan media visual pada mata pelajaran IPS. Beberapa
penelitian tersebut antara lain: Skripsi yang berjudul Peningkatan Pemahaman Mata Pelajaran IPS
dengan Menggunakan Media Gambar pada Siswa Kelas V SD Kanisius Kotabaru Yogyakarta Tahun Pelajaran 2009-2010
Feka, Patrisia, 2010 memperoleh data nilai siswa dalam materi tokoh perjuangan masa penjajahan Belanda adalah
rendah karena masih berada di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal KKM yaitu 6,3 sedangkan KKM mata pelajaran IPS adalah 6,5. Peneliti membuat kriteria
keberhasilan akhir 7,0 atas treatmentnya. Pembelajaran menggunakan media gambar hitam putih belum meningkatkan prestasi belajar siswa sehingga
penelitian dilanjutkan dengan penggunaan media gambar berwarna. Data menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pemahaman siswa terhadap materi
pelajaran sebesar 77,7 nilai ulangan harian di atas KKM. Berdasarkan analisis