Siklus 2 Kualitas Proses Pembelajaran

digunakan untuk menghitung rata-rata mean keaktifan pada indikator tersebut. Rata-rata mean pada indikator 1 sebesar 6,94≈6, indikator 2 sebesar 5,72≈5 dan indikator 3 sebesar 4,44≈4. Data selanjutnya diperoleh dari pertemuan ke-3 pada tabel IV.13. Tabel IV.13 Hasil Observasi Keaktifan Belajar Siswa pada Siklus 2 Pertemuan ke-3 No. Nama Siswa Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Bertanya jawab kepada guru dan atau teman Mengemukakan pendapat dalam berdiskusi Mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru 1. RDWN 11 7 8 2. ARF 8 6 3 3. NCO 9 6 10 4. FRY 12 8 6 5. ISA 12 5 9 6. BTG 13 7 9 7. RKY 8 6 11 8. TFK 2 5 3 9. SAD 11 9 13 10. LEO 14 8 11 11. AGM 9 8 9 12. SLS 12 8 13 13. NUR 9 5 7 14. TRA 3 2 2 15. DST 4 3 2 16. ARI 9 3 7 17. PSP 9 7 10 18. FNY 6 7 6 Jumlah 161 110 139 Rata-rata mean 8,94 6,11 7,72 Keterangan: menunjukkan siswa tidak aktif karena data berada di bawah total rata-rata mean per indikator Tabel IV.13 tersebut menunjukkan jumlah sumbangan keaktifan belajar setiap siswa pada tiga indikator di pertemuan ke-3 yang berguna untuk menentukan rata-rata mean capaian per indikator. Perhitungan ini dilakukan sama seperti perhitungan data observasi pada siklus 1 maupun pada dua pertemuan sebelumnya pada siklus 2. Data pada tabel IV.13 menunjukkan rata- rata mean indikator 1 adalah 8,94, rata-rata mean indikator 2 adalah 6,11 dan pada indikator 3 memiliki rata-rata mean sebesar7,72. Pembulatan rata-rata mean pada setiap indikator dilakukan pada indikator 1 yaitu 8,94≈8, pada indikator 2 yaitu 6,11≈6 dan pada indikator 3 yaitu 7,22≈7. Sama halnya pada penelitian di siklus 1, tabel-tabel hasil observasi keaktifan di atas menunjukkan bahwa pada setiap pertemuan di siklus 2 diketahui rata-rata mean capaian setiap indikator keaktifan belajar dan telah mengalami proses pembulatan. Rata-rata mean yang telah dibulatkan tersebut digunakan untuk menghitung rata-rata akhir total mean perolehan keaktifan setiap indikator. Data rangkuman perhitungan mean per indikator pada siklus 2 dapat dilihat pada tabel IV.14 berikut. Tabel IV.14 Rangkuman Perhitungan Mean per Indikator Keaktifan Belajar Siswa pada Siklus 2 No. Pertemuan Mean per indikator Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 1. Pertemuan ke-1 8 5 6 2. Pertemuan ke-2 6 5 4 3. Pertemuan ke-3 8 6 7 Jumlah 22 16 17 Rata-rata Akhir TotalMean 7,33 5,33 5,67 Tabel IV.14 di atas menunjukkan bahwa rata-rata akhir total mean diperoleh dari mean per indikator pada setiap pertemuan di siklus 1. Total mean tersebut digunakan untuk menganalisis sumbangan keaktifan setiap siswa dalam pembelajaran IPS. Keaktifan setiap siswa tersebut kemudian dibandingkan dengan total mean pada setiap indikator. Hasil perbandingan digunakan untuk menyatakan tingkat keaktifan belajar setiap siswa. Sebelum membandingkan perolehan turus setiap siswa dengan total mean, maka total mean tersebut dibulatkan terlebih dahulu untuk memperoleh angka bulat karena turus digunakan untuk mewakili 1 angka bulat. Hasil pembulatan total mean pada indikator 1 adalah 7,33≈7, pada indikator 2 adalah 5,33≈5 dan 5,67≈5. Jika data yang diperoleh siswa lebih besar atau sama dengan total mean, maka siswa tersebut dinyatakan aktif dalam pembelajaran. Sebaliknya, jika data yang diperoleh siswa lebih kecil dari total mean, maka siswa tersebut dinyatakan tidak aktif dalam pembelajaran. Data hasil perbandingan jumlah turus yang diperoleh siswa dengan total mean keaktifan yang telah dibulatkan tersebut ditandai dengan tanda bagi siswa yang tidak aktif dan sebaliknya. Data ini dapat dilihat pada tabel IV.11, IV.12 dan IV.13. Selanjutnya, data jumlah siswa yang dinyatakan aktif dalam setiap pertemuan di siklus 2 diolah dalam bentuk persentase. Perhitungan persentase keaktifan belajar siswa ini dilakukan dengan menggunakan rumus perhitungan yang sama pada siklus 1. Data siswa yang aktif pada setiap pertemuan di siklus 2 dapat dilihat pada tabel IV.15. Tabel IV.15 Rangkuman Capaian Keaktifan Belajar Siswa per Indikator pada Siklus 2 No. Pertemuan Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 1. Pertemuan ke-1 77,78 55,56 66,67 2. Pertemuan ke-2 66,67 66,67 61,11 3. Pertemuan ke-3 77,78 83,33 77,78 Jumlah 222,23 205,56 205,56 Rata-rata Mean 74,08 68,52 68,52 Tabel IV.15 tersebut menunjukkan bahwa capaian keaktifan belajar siswa per indikator pada setiap pertemuan berbeda. Data-data capaian keaktifan belajar siswa di setiap pertemuan pada setiap indikator tersebut digunakan untuk menghitung rata-rata capaian pada setiap indikator di siklus 2. Siswa yang dinyatakan aktif di siklus 2 pada indikator 1 sebesar 74,08, indikator 2 sebesar 68,52 dan indikator 3 sebesar 68,52. Setelah melakukan perhitungan terhadap data keaktifan siswa pada kondisi awal, penelitian siklus 1 dan siklus 2 ini, maka peneliti dapat melihat peningkatan keaktifan siswa dari sebelum dilakukan penelitian hingga penelitian pada siklus 2. Data hasil observasi keaktifan belajar siswa dapat dilihat pada gambar IV.1. 0.00 10.00

20.00 30.00

40.00 50.00

60.00 70.00

80.00 Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 33.33 22.23 27.78 50 40 45 65.28 65.67 66.67 68 68 68 74.08 68.52 68.52 Gambar IV.1 Grafik Capaian Keaktifan Belajar Data Awal Target Siklus 1 Capaian Siklus 1 Target Siklus 2 Siklus 2 Seluruh data keaktifan belajar siswa yang dihasilkan dari penelitian tindakan kelas PTK yang dilakukan oleh peneliti tersebut ditunjukkan oleh gambaran data-data tersebut dalam grafik pada gambar IV.1. Grafik tersebut menunjukkan peningkatan variabel keaktifan belajar siswa yang dilihat berdasarkan tiga indikator keaktifan yaitu bertanya jawab kepada guru dan atau teman indikator 1, mengemukakan pendapat dalam berdiskusi indikator 2 dan mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru indikator 3. Setiap indikator keaktifan tersebut telah mengalami peningkatan dan mencapai target capaian keaktifan yang telah ditentukan pada setiap siklus. Peningkatan hasil keaktifan belajar siswa tersebut terjadi secara berkesinambungan dilihat dari data kondisi awal hingga setelah dilakukan perlakuan pada siklus 2. Kondisi ini mengindikasikan bahwa perlakuan pada kedua siklus berhasil meningkatkan keaktifan belajar IPS siswa kelas IV SD Negeri Karangwuni 1 dengan penggunaan media visual.

4.2.2 Kualitas Hasil Pembelajaran

4.2.2.1 Siklus 1

Kualitas hasil pembelajaran pada penelitian ini adalah prestasi belajar siswa terhadap mata pelajaran IPS. Penelitian pada siklus 1 menggunakan materi ajar IPS kelas IV pada kompetensi dasar mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalaman menggunakannya. Peneliti melakukan jenis penilaian tes dan non tes untuk memperoleh prestasi belajar siswa secara utuh. Instrumen penilaian yang digunakan oleh peneliti pada kedua jenis penilaian tersebut adalah soal evaluasi dan rubrik. Peneliti menggunakan hasil penilaian tes dari 15 butir soal pilihan ganda objektif dan hasil penilaian non tes dari rubrik selama 4 kali pertemuan. Penilaian menggunakan rubrik dilakukan pada setiap pembelajaran di siklus 1 yang mencakup aspek kognitif produk, afektif dan psikomotorik. Sedangkan, penilaian menggunakan soal pilihan ganda dilakukan di akhir pertemuan pada siklus 1. Aspek kognitif dinilai dari soal evaluasi dan produk yang dikerjakan siswa dalam LKS, aspek afektif dinilai dari sikap dalam mengerjakan tugas secara berkelompok dan aspek psikomotorik dinilai dari kegiatan presentasi hasil diskusi. Kriteria penilaian pada setiap rubrik dapat dilihat pada lampiran 4. Pembobotan penilaian ketiga aspek dari tes dan non tes dilakukan dengan perbandingan 1:1:1. Bobot 1 digunakan untuk penilaian aspek kognitif yang diperoleh dari tes objektif dan produk, bobot 1 untuk penilaian aspek afektif dan bobot 1 untuk penilaian aspek psikomotorik. Proses penilaian yang mencakup ketiga aspek tersebut saling memberikan sumbangan bagi prestasi belajar siswa sehingga pembobotan dilakukan secara seimbang antara ketiga aspek tersebut. Ketiga aspek penilaian yang digunakan oleh peneliti merupakan alat ukur ketercapaian indikator-indikator yang telah disusun dalam RPP. Nilai akhir yang dinyatakan sebagai prestasi belajar siswa dilakukan dengan cara mencari nilai rata-rata mean dari ketiga aspek penilaian meliputi kognitif, afektif dan psikomotorik pada siklus 1. Jika nilai siswa berada di atas KKM yaitu 70, maka siswa tersebut dapat dikatakan telah lulus KKM mata pelajaran IPS. Hasil evaluasi menggunakan 15 soal pilihan ganda pada siklus 1 dapat dilihat pada tabel IV.16. Tabel IV.16 Hasil Evaluasi Tes Objektif Siswa pada Siklus 1 No. Nama Siswa Nilai Keterangan 1. ARI 66,67 Tidak lulus KKM 2. DST 40,00 Tidak lulus KKM 3. FNY 46,67 Tidak lulus KKM 4. FRY 46,67 Tidak lulus KKM 5. ARF 86,67 Lulus KKM 6. ISA 66,67 Tidak lulus KKM 7. LEO 60,00 Tidak lulus KKM 8. BTG 73,33 Lulus KKM 9. SAD 86,67 Lulus KKM 10. TFK 66,67 Tidak lulus KKM 11. NCO 86,67 Lulus KKM 12. PSP 86,67 Lulus KKM 13. RDW 86,67 Lulus KKM 14. RKY 93,33 Lulus KKM 15. NUR 60,00 Tidak lulus KKM 16. SLS 73,33 Lulus KKM 17. AGM 80,00 Lulus KKM 18. TRA 80,00 Lulus KKM Tabel IV.16 tersebut menunjukkan hasil penilaian tes dari aspek kognitif yang dilakukan di akhir pertemuan pada siklus 1. Instrumen penilaian yang digunakan adalah 15 soal pilihan ganda objektif. Data tersebut menunjukkan bahwa terdapat 10 siswa yang memperoleh nilai di atas 70,00. Hal ini berarti terdapat 10 siswa yang telah lulus KKM mata pelajaran IPS dan sisanya sebanyak 8 siswa tidak lulus KKM. Perolehan nilai siswa dari evaluasi soal pilihan ganda tersebut akan diakumulasikan dengan penilaian dari tiga macam rubrik penilaian selama 4 kali pertemuan di siklus 1. Penilaian aspek kognitif produk, afektif dan psikomotorik dengan rubrik dapat dilihat pada tabel IV.17. Tabel IV.17 Hasil Penilaian Rubrik Aspek Kognitif Produk pada Siklus 1 No. Nama Siswa Pertemuan ke- Jumlah Rerata 1 2 3 4 1. ARI 84,44 44,45 93,33 88,89 311,11 77,78 2. DST 84,44 44,45 93,33 88,89 311,11 77,78 3. FNY 68,89 50,00 79,26 100,00 298,15 74,54 4. FRY 68,89 50,00 79,26 100,00 298,15 74,54 5. ARF 82,22 61,11 86,67 100,00 330 82,50 6. ISA 75,55 50,00 80,00 100,00 305,55 76,39 7. LEO 68,89 50,00 79,26 100,00 298,15 74,54 8. BTG 75,55 50,00 80,00 100,00 305,55 76,39 9. SAD 82,22 61,11 86,67 100,00 330 82,50 10. TFK 75,55 50,00 80,00 100,00 305,55 76,39 11. NCO 75,55 50,00 80,00 100,00 305,55 76,39 12. PSP 68,89 50,00 79,26 100,00 298,15 74,54 13. RDW 82,22 61,11 86,67 100,00 330 82,50 14. RKY 82,22 61,11 86,67 100,00 330 82,50 15. NUR 84,44 44,45 93,33 88,89 311,11 77,78 16. SLS 84,44 44,45 93,33 88,89 311,11 77,78 17. AGM 75,55 50,00 80,00 100,00 305,55 76,39 18. TRA 84,44 44,45 93,33 88,89 311,11 77,78 Tabel IV.17 tersebut menunjukkan perolehan nilai siswa pada aspek kognitif produk yang diperoleh selama 4 kali pertemuan di siklus 1. Produk dihasilkan atas kerjasama siswa dalam kelompok sehingga perolehan nilai setiap siswa pada satu kelompok adalah sama. Kriteria penilaian produk berbeda antara produk yang dihasilkan pada pertemuan ke-1 hingga pertemuan ke-4, tetapi skor yang digunakan sama yaitu skor 1 hingga 3 pada setiap rubrik penilaian aspek kognitif produk. Nilai akhir siswa pada aspek penilaian tersebut diperoleh dari rerata mean nilai selama 4 kali pertemuan. Selanjutnya, peneliti melakukan penilaian pada aspek afektif yang hasilnya dapat dilihat pada tabel IV.17 sampai tabel IV.18. Tabel IV.18 Hasil Penilaian Rubrik Aspek Afektif pada Siklus 1 No. Nama Siswa Pertemuan ke- Jumlah Rerata 1 2 3 4 1. ARI 83,33 66,67 66,67 83,33 300 75,00 2. DST 50,00 50,00 50,00 83,33 233,33 58,33 3. FNY 66,67 66,67 50,00 100,00 283,34 70,84 4. FRY 33,33 50,00 66,67 83,33 233,33 58,33 5. ARF 66,67 66,67 66,67 83,33 283,34 70,84 6. ISA 33,33 33,33 66,67 66,67 200 50,00 7. LEO 83,33 83,33 66,67 83,33 316,66 79,17 8. BTG 66,67 83,33 66,67 83,33 300 75,00 9. SAD 100,00 83,33 100,00 83,33 366,66 91,67 10. TFK 33,33 33,33 33,33 50,00 149,99 37,50 11. NCO 66,67 66,67 66,67 50,00 250,01 62,50 12. PSP 83,33 100,00 83,33 83,33 349,99 87,50 13. RDW 66,67 50,00 50,00 83,33 250 62,50 14. RKY 100,00 66,67 66,67 100,00 333,34 83,34 15. NUR 50,00 50,00 66,67 83,33 250 62,50 16. SLS 83,33 66,67 83,33 83,33 316,66 79,17 17. AGM 66,67 66,67 50,00 83,33 266,67 66,67 18. TRA 50,00 66,67 66,67 83,33 266,67 66,67 Data yang ditunjukkan pada tabel IV.18 tersebut menunjukkan bahwa nilai akhir siswa pada aspek afektif diperoleh dari rata-rata mean nilai selama 4 kali pertemuan pada siklus 1. Penilaian aspek afektif diperoleh dari kegiatan bekerjasama mengerjakan tugas dalam kelompok berdasarkan kriteria penilaian yang terdapat pada rubrik. Pada tabel IV.18 tersebut terlihat perolehan nilai setiap siswa berbeda satu sama lain karena proses penilaian aspek afektif tidak sama dengan yang dilakukan pada penilaian aspek kognitif produk. Penilaian aspek afektif difokuskan pada sikap yang ditunjukkan siswa ketika berproses mengerjakan tugas yang diberikan dalam kelompok. Aspek penilaian berikutnya yaitu psikomotorik yang dilakukan dengan rubrik berdasarkan kriteria penilaian