BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORETIS
2.1 Kajian Pustaka
Penelitian tentang peningkatan keterampilan membaca aspek berbahasa sudah banyak dilakukan. Namun, penelitian mengenai keterampilan
aspek bersastra terutama keterampilan membacakan puisi masih sedikit. Meskipun demikian, ada beberapa hasil penelitian yang relevan dan dapat
memberikan manfaat dan informasi bagi peneliti. Dari hasil penelitian tentang membacakan puisi sudah banyak manfaat yang dapat menunjang keberhasilan
dalam pembelajaran membacakan puisi. Beberapa hasil penelitian terdahulu yang berhubungan dengan topik penelitian ini yaitu peningkatan keterampilan
membacakan puisi dan metode yang digunakan, dapat dijadikan sebagai kajian pustaka dalam penelitian ini. Penelitian tersebut sudah dilakukan oleh
Rosenblum, dkk. 2000, Snowden, dkk. 2003, Widiastuti 2007, Nurmala 2008, Aminanto 2008, Rokhanawati 2008, Hati 2009, dan Ismail 2009.
Penelitian Rosenblum, dkk. 2000 yang berjudul Face and Mouth Inversion Effects On Visual and Audio Visual Speech Perception mengkaji
tentang kinerja pidato dengan konteks wajah tegak dengan mulut tegak dan wajah terbalik dengan mulut tegak serta efek mulut dalam persepsi pidato
visual dan audio visual. Mendengarkan pidato dengan cara visual dan audio visual dapat menyampaikan informasi kepada pendengar, pendengar mampu
memahami pembicaraan dari pidato secara visual dan audio visual. Ada bukti 14
bahwa persepsi ujaran visual merupakan komponen penting dari pidato umum proses persepsi. Hasil dari penelitian ini yaitu dalam mendengarkan pidato,
pendengar akan lebih mudah memahami informasi dalam pidato melalui media visual dan audio visual dengan wajah tegak dengan mulut tegak lurus yang
dianggap relatif normal. Relevansi penelitian yang diangkat oleh peneliti dengan penelitian di
atas adalah sama-sama menggunakan media audio visual yang digunakan untuk memperjelas pemahaman pendengar dalam menyampaikan informasi.
Media audio visual terdiri atas unsur gambar dan suara, sehingga penonton dapat melihat dan mendengarkan informasi yang disampaikan oleh penutur.
Subjek penelitian di atas berbeda dengan subjek penelitian yang diangkat oleh peneliti. Subjek penelitian di atas adalah menyampaikan pidato, sedangkan
subjek penelitian peneliti yaitu membacakan puisi. Penelitian Snowden, dkk. 2003 yang berjudul The Teacher
Directed Shared Reading Experience: A Strategy for Literacy Instructional Scaffolding mengkaji tentang startegi dalam membaca agar siswa mampu
memahami bacaan. Dengan menggunakan pengalaman membaca yang mengutamakan tiga tujuan utama membaca yaitu tingkah lakusikap, isi
bacaan, dan proses membaca. Guru ikut serta dalam menggunakan strategi pembelajaran berdasarkan syarat-syarat kebahasaan. Setelah pembaca mulai
mengenal bacaan, mereka akan memahami bacaan dan mendapatkan informasi dari membaca. Dengan hal ini guru dapat menyimpulkan bahwa terdapat
peningkatan siswa dalam membaca dan mencapai hasil yang diinginkan yaitu mampu memahami bacaan.
Relevansi penelitian yang diangkat oleh peneliti dengan penelitian di atas adalah sama-sama mengkaji tentang membaca dalam konteks membaca
puisi. Dalam penelitian di atas, menjelaskan bahwa membaca untuk menemukan informasi membutuhkan strategi dalam memahami bacaan. Hal ini
sama halnya dengan membacakan puisi, membacakan puisi juga membutuhkan strategi agar pendengar mampu memahami makna dari puisi yang pembaca
bacakan. Penelitian
Widiastuti 2007
yang berjudul
Peningkatan Keterampilan Membacakan Puisi Siswa Kelas XB SMA Negeri 1 Bawang
Kabupaten Banjarnegara Tahun Ajaran 20072008 dengan Teknik Latihan Berjenjang Pendekatan Kontekstual Komponen Pemodelan menyimpulkan
bahwa keterampilan membacakan puisi siswa kelas XB SMA Negeri 1 Bawang dengan teknik latihan berjenjang pendekatan kontekstual komponen pemodelan
dari prasiklus, siklus I, dan siklus II mengalami peningkatan. Hasil tes prasiklus menunjukkan skor rata-rata kelas sebesar 49,3 dan termasuk kategori
sangat kurang, kemudian siklus I memperoleh nilai rata-rata kelas sebesar 68,5 dan termasuk dalam kategori cukup. Pada hasil tes membacakan puisi antara
prasiklus dan siklus I mengalami peningkatan sebesar 18,72 atau 38. Sedangkan peningkatan yang terjadi pada siklus I sampai siklus II sebesar
11,71 atau 17. Pada siklus II diperoleh hasil rata-tara kelas sebesar 79,4 dan
termasuk dalam kategori baik. Peningkatan yang terjadi dari hasil tes membacakan puisi prasiklus sampai siklus II sebesar 30,43 atau 38.
Relevansi penelitian di atas dengan penelitian yang diangkat oleh peneliti memiliki kesamaan yaitu pada subjek penelitian keterampilan
membacakan puisi. sedangkan teknik yang digunakan dan objek penelitiannya berbeda. Dalam penelitian di atas, objek penelitiannya adalah siswa SMA kelas
X, sedangkan objek penelitian yang peneliti lakukan adalah pada siswa kelas VII SMP. Jadi topik yang peneliti angkat merupakan pengembangan dari
penelitian keterampilan membacakan puisi dengan metode Copy The Master, selain menggunakan teknik dan pendekatan seperti yang terdapat dalam
penelitian di atas. Penelitian Nurmala 2008 yang berjudul Peningkatan Keterampilan
Membacakan puisi Melalui Teknik Pemodelan dengan Menggunakan Media VCD Siswa Kelas X-2 SMA Muhammadiyah Semarang menyimpulkan bahwa
keterampilan membacakan puisi siswa kelas X-2 SMA Muhammadiyah 1 Semarang mengalami peningkatan setelah mengikuti pembelajaran puisi
melalui teknik pemodelan dengan menggunakan media VCD. Peningkatan pada siswa ini dapat dilihat dari hasil tes keterampilan membacakan puisi pada
siklus I dan siklus II yang mengalami peningkatan. Pada hasil tes prasiklus hanya ada 1 siswa atau 3,1 yang memiliki kategori baik dalam membacakan
puisi, 4 siswa atau 12,1 yang memiliki kategori cukup, dan sebanyak 84 siswa yang memiliki kategori kurang. Kemampuan rata-rata kelas yaitu 48,5
atau masuk dalam kategori kurang. Pada hasil tes siklus I ada 2 siswa atau 6,1
yang termasuk dalam kategori baik, ada 17 siswa yang termasuk dalam kategori cukup yaitu 52,3, sedangkan siswa yang memiliki kategori kurang
adalah 14 siswa atau 39,3. Dalam siklus I nilai rata-rata kelas dalam membacakan puisi adalah 56,2 atau kategori cukup. Pada siklus II, nilai rata-
rata kelas mengalami peningkatan sebesar 1,6 dari 56,2 pada tes siklus I menjadi 57,8 pada tes siklus II. Jadi hasil nilai rata-rata kelas pada siklus I
sebesar 56,2 atau pada kategori cukup. Hasil nilai rata-rata pada kelas pada siklus II sebesar 57,8 atau kategori cukup. Selisih rata-rata antara siklus I dan
siklus II sebanyak 1,6. Jadi nilai membacakan puisi siswa meningkat tiap siklusnya.
Relevansi penelitian yang diangkat oleh peneliti dengan penelitian di atas adalah sama-sama menggunakan media VCD atau media audio visual
dalam membacakan puisi. Hal ini dimaksudkan agar siswa mengetahui secara konkret bagaimana pembacaan puisi karena media audio visual dapat melihat
gambar dan suara dari orang yang membacakan puisi. Objek penelitian yang peneliti kaji berbeda dengan penelitian di atas. Jadi penulis ingin
mengembangkan media ini dengan subjek yang berbeda yaitu pada siswa kelas VII SMP tidak hanya digunakan pada siswa kelas X SMA saja.
Penelitian Aminanto 2008 dengan judul Peningkatan Keterampilan Membacakan puisi dengan Teknik Latihan Terbimbing dan Media Reading
Box pada Siswa Kelas VIIB SMP Negeri 39 Semarang menyimpulkan bahwa keterampilan membacakan puisi siswa kelas VIIB SMP Negeri 39 Semarang
setelah mengikuti pembelajaran membacakan puisi dengan teknik latihan
terbimbing dan media Reading Box mengalami peningkatan. Penilaian berdasarkan pada penguasaan penghayatan. Hasil analisis data dari tes siklus I
dan tes siklus II mengalami peningkatan. Pada pembelajaran membacakan puisi siklus I mencapai nilai rata-rata 68,9 dan pada siklus II meningkat
menjadi 76,3 dan termasuk dalam kaegori baik. Pada siklus I dan siklus II terjadi peningkatan sebesar 10,7.
Relevansi penelitian yang diangkat oleh peneliti dengan penelitian di atas yaitu memiliki objek dan subjek penelitian yang sama. Subjek
penelitiannya sama-sama keterampilan membacakan puisi dan objeknya adalah siswa kelas VII SMP, sehingga penelitian di atas dapat dijadikan kajian pustaka
dalam penelitian ini, karena objek dan subjek kajiannya sama. Penelitian yang diangkat oleh peneliti merupakan pengembangan dari penelitian di atas berupa
penggunaan metode dan media dalam proses pembelajaran membacakan puisi. Penelitian
Rokhanawati 2008
dengan judul
Peningkatan Keterampilan Menulis Poster dengan Metode Copy The Master pada Siswa
Kelas VIIIA MTs. Al Hidayah Banjarharjo, Kabupaten Brebes. Penelitian tersebut memang bukan penelitian dalam aspek keterampilan membacakan
puisi akan tetapi aspek keterampilan menulis poster. Akan tetapi penelitian ini dapat dijadikan kajian pustaka yang relefan karena metode yang digunakan
sama dengan metode yang akan digunakan oleh peneliti, yaitu sama-sama dengan menggunakan metode Copy The Master. Dengan menggunakan metode
Copy The Master, keterampilan menulis teks poster pada siswa kelas VIIIA MTs. Al Hidayah Banjarharjo, kabupaten Brebes mengalami peningkatan. Hal
ini dapat dilihat dari hasil prasiklus, siklus I, dan siklus II yang semakin meningkat. Hasil tes prasiklus menunjukkan rata-rata skor sebesar 60,6, siklus
II menunjukkan rata-rata skor sebanyak 65,06. Sedangkan pada siklus II rata- rata skornya mencapai 73,1. Hal ini berarti terjadi peningkatan dari prasiklus
ke siklus I sebesar 4,46 dan dari siklus I ke siklus II, yaitu sebesar 8,04. Dengan demikian terjadi peningkatan tiap siklusnya dengan pembelajaran
menggunakan metode Copy The Master. Relevansi penelitian yang diangkat oleh peneliti dengan penelitian di
atas menggunakan metode yang sama, yaitu sama-sama menggunakan metode Copy The Master. Perbedaan pada penelitian ini, pada penelitian di atas,
metode Copy The Master digunakan untuk aspek keterampilan menulis poster. Akan tetapi metode tersebut dijadikan penulis untuk mengembangkan subjek
penelitiannya. Metode yang biasanya digunakan untuk aspek menulis kemudian diadopsi menjadi keterampilan membacakan puisi. Selain itu objek
kajian penelitian juga sama-sama siswa kelas VII SMP. Penelitian Hati 2009 dengan judul Peningkatan Keterampilan
Membacakan Puisi dengan Teknik Jangkar Emosi dan Media VCD pada Siswa Kelas X-6 SMA Negeri 1 Batang menyimpulkan bahwa keterampilan
membacakan puisi siswa kelas X-6 SMA Negeri 1 Batang mengalami peningkatan setelah mengikuti pembelajaran dengan teknik jangkar emosi dan
media VCD. Peningkatan keterampilan ini dapat dilihat dari hasil tes siklus keterampilan membacakan puisi antara siklus I dan siklus II yang mengalami
peningkatan. Pada siklus I menunjukkan nilai rata-rata siswa dari aspek
pemenggalan 66,87, aspek mimik 70, aspek lafal 78,75, aspek nada 63,12, aspek tekanan 68,75, aspek intonasi 75, aspek jeda 67,5, aspek gesture 61,25,
aspek penguasaan panggung 64,06. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa keterampilan membacakan puisi pada siklus I termasuk dalam kategori
cukup. Pada siklus II menunjukkan nilai rata-rata siswa dalam tiap aspek yaitu dalam aspek pemenggalan 75,62, aspek mimik 79,37, aspek lafal 84,37, aspek
nada 78,12, aspek tekanan 79,37, aspek intonasi 82,5 aspek jeda 76,25, aspek gesture 74,37 dan aspek penguasaan panggung 73,75. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa keterampilan membacakan puisi pada siklus II terbukti dalam kategori baik. Hasil rata-rata pada siklus sebesar 67,4 dengan kategori
cukup. Hasil rata-rata siklus II adalah 77,93 dengan kategori baik. Peningkatan rata-rata pada siklus I dan siklus II adalah 10,53 atau sebesar 15 dari rata-rata
siklus I. Relevansi penelitian yang diangkat oleh peneliti dengan penelitian di
atas yaitu memiliki subjek penelitian yang sama, yaitu sama-sama meneliti tentang keterampilan membacakan puisi dengan media VCD. Media VCD
sama halnya dengan media audio visual. Jadi topik yang peneliti angkat merupakan pengembangan dari teknik yang digunkan dalam membacakan
puisi. Selain menggunakan teknik, untuk meningkatkan keterampilan membacakan puisi juga dapat menggunakan metode agar pembelajaran puisi
mencapai hasil yang maksimal. Penelitian Ismail 2009 dengan judul Peningkatan Kemampuan
Membacakan puisi dengan Metode Latihan Berjenjang Menggunakan Media
Audio Visual Siswa Kelas VII SMP Islam Al Irsyad Kota Semarang menyimpulkan bahwa ada peningkatan kemampuan siswa dalam membacakan
puisi melalui pembelajaran membacakan puisi dengan metode latihan berjenjang menggunakan media audio visual dan terjadi perubahan perilaku
siswa ke arah positif. Nilai rata-rata kelas membacakan puisi yang dicapai pada siklus I yaitu 65,7 dengan kata lain masuk kategori cukup. Pada siklus II
meningkat sebesar 6,5 dengan nilai rata-rata kelas 73,4 atau dengan kata lain masuk kategori baik. Dengan kata lain peningkatan yang terjadi pada siklus I
sampai siklus II adalah sebesar 7,7 atau 6,5. Relevansi penelitian yang diangkat oleh peneliti dengan penelitian di
atas yaitu menggunakan media yang sama yaitu media audio visual dan objek penelitian yang sama yaitu siswa kelas VII SMP. Akan tetapi peneliti
menggunakan media yang berbeda dengan metode penelitian di atas. Metode penelitian di atas menggunakan metode penelitian berjenjang, sedangkan
metode dalam penelitian ini menggunakan metode Copy The Master. Jadi metode yang digunakan oleh peneliti merupakan pengembangan dari metode
penelitian di atas. Berdasarkan kajian pustaka di atas, peningkatan keterampilan
membacakan puisi telah banyak dilakukan dengan menggunakan teknik pemodelan, latihan berjenjang, jangkar emosi, latihan tebimbing, dan
pemanfaatan media audio visual yang berupa VCD. Dari beberapa hasil kajian pustakan di atas, tampak bahwa peningkatan keterampilan membacakan puisi
dengan metode Copy The Master melalui media audio visual belum pernah
diteliti. Metode Copy The Master hanya digunakan untuk aspek menulis poster. Peneliti ingin mencoba menggunakan metode Copy The Master dalam
pembelajaran membacakan puisi dengan media audio visual. Penelitian ini dilakukan dengan harapan penelitian ini dapat melengkapi penelitian-penelitian
sebelumnya dan merupakan pengembangan dari metode yang sudah diteliti seperti yang telah dipaparkan di atas.
2.2 Landasan Teoretis