Dokumetasi Foto Jurnal Guru

4.1.2.2.4 Dokumetasi Foto

Dokumentasi foto digunakan oleh peneliti sebagai bukti visual kegiatan pembelajaran selama penelitian berlangsung. Aktivitas siswa yang perlu didokumentasikan yaitu, 1 ketika aktivitas awal pembelajaran membacakan puisi, yaitu ketika guru memberikan penjelasan, 2 ketika siswa menonton video pembacaan puisi dari master, 2 ketika siswa mendengarkan penjelasan dari guru, 3 ketika siswa bertanya atau menanggapi tentang materi yang belum paham, 4 ketika siswa membentuk kelompok, 5 saat siswa berdiskusi di dalam kelompoknya, dan 6 saat siswa maju untuk membacakan puisi di depan kelas. Deskripsi dokumentasi foto pada siklus I dapat dipaparkan sebagai berikut: Gambar 1 Aktivitas Awal Pembelajaran Membacakan Puisi Gambar 1 menunjukkan aktivitas awal pembelajaran membacakan puisi yaitu peneliti menanyakan kabar siswa, menanyakan berapa siswa yang tidak hadir, lalu peneliti melakukan apersepsi tentang hal-hal yang berkaitan dengan materi membacakan puisi, guru bertanya jawab kepada siswa apakah siswa sebelumnya pernah membaca puisi dan membacakan puisi, apakah siswa pernah melihat seseorang yang membacakan puisi, dan guru menjelaskan kompetensi yang akan dicapai dalam pembelajaran, tujuan dan manfaat yang diperoleh jika siswa menguasai kompetensi tersebut. Setelah bertanya jawab dengan siswa, pada dasarnya rata-rata siswa belum pernah melihat orang membacakan puisi dan membaca puisi, siswa juga tidak mengetahui perbedaan membaca puisi dan membacakan puisi, akan tetapi rata-rata siswa sudah pernah membaca puisi. Pemahaman siswa tentang aspek-aspek dalam membacakan puisi juga masih sangat kurang. Peneliti ingin mengetahui sejauh mana siswa mampu membacakan puisi sebelum peneliti memberi contoh dan menjelaskan materi. Oleh karena itu, peneliti menyuruh beberapa siswa untuk maju di depan kelas sebelum video pembacaan puisi dari master ditampilkan. Gambar 2 Siswa Membacakan Puisi Sebelum Melihat Video Gambar 2 di atas menunjukkan siswa membacakan puisi sebelum melihat video pembacaan puisi dari master, terlihat bahwa pembacaan puisi siswa masih belum memperhatikan aspek-aspek dalam membacakan puisi dan terlihat monoton sehingga pendengar merasa bosan. Setelah mengetahui kemampuan siswa dalam membacakan puisi, maka peneliti memperlihatkan video pembacaan puisi dari master agar siswa mengetahui bagaimana pembacaan puisi yang baik dan benar. Gambar 3 Siswa Melihat Video Pembacaan Puisi dari Master Gambar 3 menunjukkan bahwa siswa sangat serius dan antusias untuk melihat video pembacaan puisi dari master yang diperlihatkan oleh peneliti. Setelah siswa melihat video pembacaan puisi dari master, maka guru memberi penjelasan tentang materi membacakan puisi agar siswa mengetahui aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam membacakan puisi dan dapat membacakan puisi dengan baik dan benar. Gambar 4 Siswa Mendengarkan Penjelasan Materi dari Guru Pada gambar 4 menunjukkan aktivitas guru yang menjelaskan materi tentang membacakan puisi. Hampir semua siswa sangat serius mendengarkan penjelasan dari guru walaupun ada beberapa siswa yang terkadang asyik berbicara dengan teman ketika guru menjelaskan materi. Gambar 5 Siswa Bertanya Mengenai Materi yang Belum Dipahami Gambar 5 menunjukkan bahwa ketika guru selesai menjelaskan materi, ada beberapa siswa yang bertanya kepada guru mengenai materi yang belum dipahami oleh siswa, dan guru menjawab pertanyaan siswa dengan cara menjelaskannya di depan kelas, sehingga siswa yang lain juga ikut mendengarkan penjelasan dari guru. Setelah siswa memahami materi yang disampaikan oleh guru, kemudian guru menyuruh siswa untuk membentuk kelompok. Gambar 6 Siswa Membentuk Kelompok Pada gambar 6 dapat dilihat aktivitas siswa dalam kegiatan berkelompok. Guru menyuruh siswa untuk berdiskusi menentukan penjedaan dalam teks puisi dan berlatih membacakan puisi di dalam kelompoknya. Suasana kelas dapat terkondisi secara baik oleh guru. Ketika siswa berkelompok untuk latihan membacakan puisi, guru berkeliling melihat latihan pembacaan puisi siswa, guru menanyakan kesulitan yang dihadapi siswa dan memberikan nasihat-nasihat agar pembacaan puisinya bisa dinikmati oleh pendengar. Setelah siswa latihan membacakan puisi di dalam kelompoknya, kemudian siswa maju di depan kelas untuk membacakan puisi. Gambar 7 Siswa Membacakan Puisi Gambar 7 adalah gambar ketika siswa membacakan puisi di depan kelas. Pembacaan puisi siswa terlihat lebih bagus dibandingkan ketika awal siswa membacakan puisi sebelum guru menjelaskan materi. Akan tetapi masih banyak kekurangan siswa dalam membacakan puisi. oleh karena itu perbaikan harus dilakukan pada siklus II agar siswa mampu membacakan puisi dengan baik dan benar sesuai dengan aspek-aspek dalam membacakan puisi Gambar 8 Guru Melakukan Wawancara Gambar 8 menunjukkan bahwa guru mewawancarai beberapa siswa. Setelah pembelajaran berakhir, peneliti menunjuk beberapa siswa, yaitu satu siswa yang mendapat nilai tinggi, satu siswa yang mendapat nilai cukup dan satu siswa yang mendapat nilai rendah untuk diwawancarai. Wawancara ini bertujuan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap proses pembelajaran membacakan puisi dengan metode Copy The Master melalui media audio visual.

4.1.2.3 Refleksi Siklus I

Berdasarkan hasil keterampilan membacakan puisi siswa kelas VIIA SMP Atthohiriyyah Semarang dengan metode Copy The Master melalui media audio visual pada siklus I belum mencapai nilai ketuntasan belajar yang ditargetkan oleh peneliti yaitu sebesar 70 atau dalam kategori baik. Nilai rata-rata kelas yang dicapai pada siklus I sebesar 66,5 atau termasuk dalam kategori cukup. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa aspek penilaian nilai rata-rata siswa yang masih kurang. Nilai siswa yang kurang memuaskan terdapat pada aspek penghayatan yang tercermin dalam aspek pemenggalan, kelancaran, konsentrasi dan mimik wajah. Nilai rata-rata untuk aspek penghayatan masih kurang dari nilai kriteria ketuntasan minimal siswa. Hal ini disebabkan 1 pada awal pembelajaran siswa masih belum terkondisi karena masih ada beberapa siswa yang berjalan- jalan di dalam kelas ketika guru masuk ke dalam kelas, 2 ketika pemutaran video pembacaan puisi dari master, volume suara master kurang keras, sehingga siswa yang duduk di belakang kurang mendengar pembacaan puisi dari master, 3 banyak waktu yang terbuang sia-sia karena siswa masih merasa malu untuk

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penggunaan Media Audio terhadap Pembelajaran Menyimak Puisi di Kelas X SMA Negeri 6 Tangerang Selatan Tahun Pelajaran 2013/2014

0 4 175

Pengaruh penggunaan media audio visual Terhadap peningkatan keterampilan menulis puisi siswa kelas IX MTS Jabal Nur Cipondoh Tangerang Tahun pelajaran 2014/2015

3 14 115

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE THINK TALK WRITE MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL KEINDAHAN ALAM PADA SISWA KELAS VII C SMP PANCASILA KABUPATEN PATI

2 24 167

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN TEKS BERITA DENGAN METODE PENAMPILAN MELALUI MEDIA TEKS BERJALAN PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 TENGARAN KABUPATEN SEMARANG

4 22 200

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL DENGAN METODE VIDEO CRITIC PADA PESERTA DIDIK KELAS VII D SMP N 2 WELAHAN KABUPATEN JEPARA

0 4 203

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN MEDIA TEKS WACANA DIALOG PADA SISWA KELAS VIIA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN MEDIA TEKS WACANA DIALOG PADA SISWA KELAS VIIA SMP MUHAMMADIYAH 10 SURAKARTA.

0 0 14

Peningkatan minat dan keterampilan membaca puisi siswa kelas V SD Negeri Karangkendal I Boyolali dengan menggunakan media audio visual.

14 104 206

Peningkatan Keterampilan Menyimak Bahasa Arab Melalui Media Audio Pada Siswa Kelas VIIA SMP Muhammadiyah 3 Semarang Tahun Ajaran 2009/ 2010.

0 0 2

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERAMAH KEAGAMAAN DENGAN MEDIA AUDIO-VISUAL KOMPONEN MASYARAKAT BELAJAR PADA SISWA KELAS IX-C SMP MUHAMMADIYAH 3 SEMARANG.

0 26 199

Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Strategi Copy The Master Melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas IX-C SMPN 2 ToliToli | Mashura | Jurnal Kreatif Tadulako Online 7106 23665 1 PB

0 1 12