Peningkatan Keterampilan Membacakan Puisi

puisi. Perilaku tersebut dapat dilihat dari hasil observasi dan dokumentasi foto yang diperoleh peneliti. Kegiatan akhir dari pembelajaran membacakan puisi, guru bertanya kepada siswa mengenai kesulitan yang dialami siswa selama proses pembelajaran, guru membimbing siswa untuk menyimpulkan pembelajaran pada siklus II dan melakukan refleksi. Kemudian siswa diminta untuk mengisi jurnal siswa siklus II. Sebelum pembelajaran selesai, guru memberikan reward kepada tiga siswa yang mendapatkan nilai terbaik.

4.1.6.1 Peningkatan Keterampilan Membacakan Puisi

Perolehan hasil tes peningkatan keterampilan membacakan puisi pada kondisi awal yang belum menggunakan metode Copy The Master melalui media audio visual dan hasil tes dengan menggunakan metode Copy The Master melalui media audio visual pada siklus I dan siklus II sebagai berikut: Tabel 36 Peningkatan Nilai Rata-Rata Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II Berdasarkan tabel 36 dapat dilihat peningkatan nilai rata-rata siswa pada kondisi awal, siklus I, dan siklus II. Pada kategori skor sangat baik, jumlah skor No Kategori Kondisi awal Siklus I Siklus II Skor Persen Skor Persen Skor Persen 1 Sangat Baik 84 2,6 356 10,3 2 Baik 365 12,8 519 17,9 2291 79,5 3 Cukup 829 33,3 1878 74,4 274 10,3 4 Kurang 1111 53,8 112 5,1 Jumlah 2303 100 2593 100 2921 100 Rata-rata 59,1 66,5 74,9 siswa kondisi awal yaitu 0 atau sebesar 0, jumlah skor siswa siklus I yaitu 84 atau sebesar 2,6, dan jumlah skor siswa siklus II yaitu 356 atau sebesar 10,3. Pada kategori skor baik, jumlah skor siswa kondisi awal yaitu 365 atau sebesar 12,8, jumlah skor siswa siklus I yaitu 519 atau sebesar 17,9, dan jumlah skor siswa siklus II yaitu 2291 atau sebesar 79,5. Pada kategori skor cukup, jumlah skor siswa kondisi awal yaitu 829 atau sebesar 33,3, jumlah skor siswa siklus I yaitu 1878 atau sebesar 74,4, dan jumlah skor siswa siklus II yaitu 274 atau sebesar 10,3. Pada kategori kurang, jumlah skor siswa kondisi awal yaitu 1111 atau sebesar 53,8, jumlah skor siswa siklus I yaitu 112 atau sebesar 5,1, dan jumlah skor siswa siklus II yaitu 0 atau sebesar 0. Lebih jelasnya kategori hasil tes keterampilan membacakan puisi dari kondisi awal, siklus I, dan siklus II dapat dilihat pada grafik berikut ini. Diagram 4 Peningkatan Nilai Rata-rata Keterampilan Membacakan Puisi 365 829 1111 84 519 1878 112 356 2291 274 500 1000 1500 2000 2500 Sangat Baik Baik Cukup Kurang Kondisi Awal Siklus I Siklus II Dari gambar diagram di atas dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan keterampilan siswa dalam membacakan puisi. Hal ini terlihat dari kategori nilai siswa. Terjadi peningkatan nilai siswa kondisi awal ke siklus I dengan kategori nilai sangat baik, baik, dan cukup dan masih ada beberapa siswa yang mendapatkan kategori nilai kurang. Sedangkan pada siklus I ke siklus II terjadi peningkatan nilai siswa dengan kategori sangat baik dan baik, dan tidak ada satu pun siswa yang medapatkan nilai kurang pada siklus II. Lebih jelasnya hasil tes keterampilan membacakan puisi dari kondisi awal, siklus I, dan siklus II dapat dilihat pada diagram berikut ini. Diagram 5 Hasil Nilai Keterampilan Membacakan Puisi Dari gambar diagram 5 di atas dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan keterampilan siswa dalam membacakan puisi pada masing-masing siklus yang dapat dibuktikan dengan pemerolehan hasil nilai rata-rata siswa. Nilai 10 20 30 40 50 60 70 80 Kondisi awal Siklus I Siklus II 59.1 66.5 74.9 rata-rata siswa pada kondisi awal yaitu 59,1, pada siklus I yaitu 66,5, dan pada siklus II yaitu 74,9. Peningkatan keterampilan membacakan puisi siswa dari kondisi awal ke siklus I sebesar 7,4, sedangkan peningkatan keterampilan membacakan puisi siswa dari siklus I ke siklus II sebesar 8,4. Peningkatan nilai keterampilan membacakan puisi siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata masing- masing aspek sebagai berikut: Tabel 37 Hasil Tes Keterampilan Membacakan Puisi Siklus I dan Siklus II No Aspek Siklus I Siklus II Peningkatan Membacakan puisi Siklus I —Siklus II Peningkatan Rata-rata Rata-rata Siklus I — Siklus II 1. Pemenggalan 61,5 75,9 14,4 2. Kelancaran 64,6 75,3 10,7 3. Konsentrasi 64,1 74,9 10,8 4. Mimik wajah 61,5 72,3 10,8 5. Kejelasan ucapan 67,1 73,3 6,2 6. Tekanan 69,7 72,8 3,1 7. Intonasi 68,7 74,4 5,7 8. Jeda 66,7 74,4 7,7 9. Nada 73,3 76,4 3,1 10. Gerak tubuh 67,7 76,4 8,7 11. Penguasaan panggung 64,6 76,9 12,3 Nilai Rata-rata Kelas 66,5 74,9 8,4 Dari tabel 37 dapat dilihat terjadi peningkatan pada siklus I dan siklus II. Pada proses pembelajaran kondisi awal, peneliti menerima daftar nilai siswa dari guru dengan rata kelas sebesar 59,1, siklus I sebesar 66,5, dan siklus II 74,9. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari hasil tes yang menunjukan adanya peningkatan nilai rata-rata siswa pada masing-masing aspek. Hal ini dibuktikan bahwa siswa sudah mengalami peningkatan masing-masing aspek dalam membacakan puisi pada siklus I dan siklus II. Aspek penghayatan yang tercermin dalam aspek pemenggalan siklus I memperoleh nilai rata-rata sebesar 61,5 dan disiklus II memperoleh nilai rata-rata 75,9 dengan peningkatan sebesar 14,4. Aspek kelancaran siklus I memperoleh nilai rata-rata 64,6 dan disiklus II memperoleh nilai sebesar 75,3 dengan peningkatan sebesar 10,7. Aspek konsentrasi pada siklus I memperoleh nilai rata-rata sebesar 64,1 dan disiklus II memperoleh nilai rata-rata 74,9 dengan peningkatan sebesar 10,8. Aspek mimik siklus I mendapatkan nilai rata-rata 61,5 dan siklus II mendapatkan nilai 72,3 dengan peningkatan sebesar 10,8. Aspek teknik vokal yang tercermin dalam aspek kejelasan ucapan siklus I memperoleh nilai rata-rata 67,1 dan siklus II memperoleh nilai rata-rata 73,3 dengan peningkatan sebesar 6,2. Aspek tekanan siklus I memperoleh nilai rata- rata 69,7 dan siklus II memperoleh nilai 72,8 dengan peningkatan sebesar 3,1. Aspek intonasi siklus I memperoleh nilai rata-rata 68,7 dan siklus II memperoleh nilai rata-rata 74,4 dengan peningkatan sebesar 5,7. Aspek jeda siklus I memperoleh nilai rata-rata sebesar 66,7 dan siklus II memperoleh nilai rata-rata 74,4 dengan peningkatan sebesar 7,7. Aspek nada siklus I memperoleh nilai rata-rata sebesar 73,3 dan siklus II memperoleh nilai rata-rata sebesar 76,4 dengan peningkatan sebesar 3,1. Aspek teknik vokal yang tercermin dalam gerak tubuh pada siklus I memperoleh nilai rata-rata sebesar 67,7 dan siklus II memperoleh nilai rata-rata 76,4 dengan peningkatan sebesar 8,7. Aspek penguasaan panggung siklus I memperoleh nilai rata-rata 64,6 dan siklus II memperoleh nilai 76,9 dengan peningkatan sebesar 12,3. Lebih jelasnya hasil tes aspek keterampilan membacakan puisi dari siklus I, dan siklus II dapat dilihat pada grafik berikut ini: Grafik 1 Nilai Rata-rata Tiap Aspek Siklus I dan Siklus II Keterangan: 1= pemenggalan 2= kelancaran, 3= konsentrasi 4= mimik 5= kejelasan ucapan 6= tekanan 7= intonasi 8= jeda 9= nada 10 gerak tubuh 11= penguasaan panggung. Peningkatan keterampilan membacakan puisi siswa merupakan suatu tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti. Ketika dilaksanakan tindakan siklus I dan Ketika pembelajaran membacakan puisi pada kondisi awal, kemampuan siswa masih rendah. Setelah dilakukan tindakan siklus I dan siklus II dengan metode 61.5 64.6 64.1 61.5 67.1 69.7 68.7 66.7 73.3 67.7 64.6 75.9 75.3 74.9 72.3 73.3 72.8 74.4 74.4 76.4 76.4 76.9 10 20 30 40 50 60 70 80 90 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Siklus I Siklus II Copy The Master melalui media audio visual, keterampilan siswa dalam membacakan puisi selalu meningkat dari siklus I ke siklus II. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa siswa sudah berhasil menggunakan metode Copy The Master melalui media audio visual untuk membantu siswa dalam membacakan puisi. Selain itu, metode dan media yang digunakan tersebut mampu menciptakan suatu proses pembelajaran yang lebih menarik dan menyenangkan.

4.1.6.2 Perubahan Perilaku Siswa

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penggunaan Media Audio terhadap Pembelajaran Menyimak Puisi di Kelas X SMA Negeri 6 Tangerang Selatan Tahun Pelajaran 2013/2014

0 4 175

Pengaruh penggunaan media audio visual Terhadap peningkatan keterampilan menulis puisi siswa kelas IX MTS Jabal Nur Cipondoh Tangerang Tahun pelajaran 2014/2015

3 14 115

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE THINK TALK WRITE MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL KEINDAHAN ALAM PADA SISWA KELAS VII C SMP PANCASILA KABUPATEN PATI

2 24 167

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN TEKS BERITA DENGAN METODE PENAMPILAN MELALUI MEDIA TEKS BERJALAN PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 TENGARAN KABUPATEN SEMARANG

4 22 200

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL DENGAN METODE VIDEO CRITIC PADA PESERTA DIDIK KELAS VII D SMP N 2 WELAHAN KABUPATEN JEPARA

0 4 203

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN MEDIA TEKS WACANA DIALOG PADA SISWA KELAS VIIA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN MEDIA TEKS WACANA DIALOG PADA SISWA KELAS VIIA SMP MUHAMMADIYAH 10 SURAKARTA.

0 0 14

Peningkatan minat dan keterampilan membaca puisi siswa kelas V SD Negeri Karangkendal I Boyolali dengan menggunakan media audio visual.

14 104 206

Peningkatan Keterampilan Menyimak Bahasa Arab Melalui Media Audio Pada Siswa Kelas VIIA SMP Muhammadiyah 3 Semarang Tahun Ajaran 2009/ 2010.

0 0 2

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERAMAH KEAGAMAAN DENGAN MEDIA AUDIO-VISUAL KOMPONEN MASYARAKAT BELAJAR PADA SISWA KELAS IX-C SMP MUHAMMADIYAH 3 SEMARANG.

0 26 199

Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Strategi Copy The Master Melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas IX-C SMPN 2 ToliToli | Mashura | Jurnal Kreatif Tadulako Online 7106 23665 1 PB

0 1 12