Pengertian Puisi Hakikat Puisi

bentuk keterampilan berbahasa, membaca merupakan suatu keterampilan yang perlu dilatih dan mampu memahami maksud penulis dengan cepat, efektif, dan efisien. Contoh membaca indah adalah membacakan puisi, agar membacakan puisi terlihat indah dan dapat menyampaikan makna puisi maka pembaca perlu memperhatikan teknik-teknik dalam membacakan puisi. Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa membaca puisi termasuk ke dalam membaca estetis atau membaca indah karena membaca estetis merupakan kegiatan membaca yang bertujuan untuk memahami dan mengapresiasikan makna dari puisi yang dibacanya.

2.2.2 Hakikat Puisi

Hakikat puisi merupakan suatu inti sari atau suatu penjelasan teori tentang puisi dari berbagai sumber yang relevan dan sesuai dengan variabel- variabel penelitian. Landasan teoretis tentang hakikat puisi yaitu 1 pengertian puisi dan 2 unsur-unsur puisi.

2.2.2.1 Pengertian Puisi

Sampai sekarang belum ada batasan yang tepat tentang pengertian puisi. Namun beberapa definisi telah dikemukakan oleh para ahli tentang pengertian puisi. Secara umum pengertian puisi adalah sebuah deretan kata-kata indah yang diciptakan sesuai dengan perasaan pengaranganya. Sumardi, dkk. 1997:3 puisi adalah karangan bahasa yang khas yang memuat pengalaman yang disusun secara khas pula. Pengalaman batin yang terkandung dalam puisi disusun dari peristiwa yang telah diberi makna dan ditafsirkan secara estetik. Kekhasan susunan bahasa dan susunan peristiwa itu diharapkan dapat menggugah rasa terharu pembaca. Puisi sebagai jenis sastra memiliki susunan bahasa yang relatif lebih padat dibandingkan dengan prosa. Pemilihan kata atau diksi dalam cipta puisi dapat dikatakan sangat ketat. Secara etimologi, istilah puisi berasal dari bahasa Yunani poeima ‗membuat‘ atau poeisis ‗pembuatan‘, dan dalam bahasa Inggris disebut poem atau poetry . Puisi diartikan ‗membuat‘ dan ‗pembuatan‘ karena lewat puisi pada dasarnya seorang telah menciptakan suatu dunia tersendiri, yang mungkin berisi pesan atau gambaran suasana-suasana tertentu, baik fisik maupun batiniah Aminudin 2004:134. Menurut Hudson dalam Aminudin 2004:134 mengungkapkan bahwa puisi adalah salah satu cabang sastra yang menggunakan kata-kata sebagai media penyampaian untuk membuahkan ilusi dan imajinasi, seperti halnya lukisan untuk menggunakan garis dan warna untuk menggambarkan gagasan pelukisnya. Tarigan dalam Djojosuroto 2005:10 mengatakan bahwa kata puisi berasal dari bahasa Yunani ―poesis‖ yang berarti penciptaan. Dalam bahasa Inggris puisi disebut poetry yang berarti puisi, poet berarti penyair, poem berarti syair, sajak. Arti yang semacam ini lama kelamaan dipersempit ruang lingkupnya menjadi ―hasil seni sastra yang kata-katanya diusun menurut syarat-syarat tertentu dengan menggunakan irama, sajak, dan kata- kata kiasan‖. Dapat dikatakan bahwa puisi adalah pengucapan dengan perasaan, sedangkan prosa pengucapan dengan pikiran. Djojosuroto 2005:9 mendefinisikan bahwa puisi adalah suatu sistem penulisan yang margin kanan dan penggantian barisnya ditentukan secara internasional oleh suatu mekanisme yang terdapat dalam baris itu sendiri. Aspek penting dari puisi terlihat dalam etimologi kata puisi itu sendiri. Puisi atau verse berasal dari bahasa Latin Versus yang berasal dari kata kerja verso,versare, yang berarti to turn mengadap. Dalam bahasa Inggris verse mengacu pada pengaturan baris demi baris yang disengaja yang membedakannya dari prosa Wallace dalam Djojosuroto 2005:9-10. Beberapa pendapat dari ahli mencoba mendefinisikan definisi batasan puisi yang terangkum dalam buku Pradopo 2009:5-7 sebagai berikut: 1. Wirjosoedarmo mendefinisikan bahwa puisi itu karangan yang terikat oleh a banyak baris dalam tiap bait kupletstrofa, suku karangan; b banyak kata dalam tiap baris; c banyak suku kata dalam tiap baris; d rima; e irama. 2. Altenbernd mendefinisikan puisi adalah pendramaan pengalaman yang bersifat penafsiran menafsirkan dalam bahasa berirama bermetrum. 3. Samuel Taylor Coleridge mendefinisikan puisi itu adalah kata-kata yang terindah dalam susunan terindah. Penyair memilih kata-kata yang setepatnya dan disusun secara sebaik-baiknya, misalnya seimbang, simetris, antara satu unsur dengan unsur yang lain sangat erat hubungannya, dan sebagainya. 4. Carlyle berkata, puisi merupakan pemikiran yang bersifat musikal. Penyair dalam menciptakan puisi itu memikirkan bunyi yang merdu seperti musik dalam puisinya, kata-kata disusun begitu rupa hingga yang menonjol adalah rangkaian bunyinya yang merdu seperti musik, yaitu dengan mempergunakan orkestra bunyi. 5. Wordsworth mempunyai gagasan bahwa puisi adalah pernyataan yang imajinatif, yaitu perasaan yang direkakan atau diangankan. 6. Audien mendefinisikan bahwa puisi itu lebih merupakan pernyataan perasaan yang bercampur-baur. 7. Dunton berpendapat bahwa puisi itu merupakan pemikiran manusia secara konkret dan artistik dalam bahasa emosional serta berirama. Disini misalnya dengan kiasan, dengan citra-citra, dan disusun secara artistik misalnya selaras, simetris, memilih kata-katanya tepat, dan lain sebagainya dan bahasanya penuh perasaan serta berirama seperti musik pergantian bunyi kata-katanya berturut-turut secara teratur. 8. Shelley mendefinisikan bahwa puisi adalah rekaman detik-detik yang paling indah dalam hidup pembaca. Pradopo 2009:7 menyimpulkan beberapa definisi tentang pengertian puisi dari para ahli yang tersebut di atas. Puisi itu mengekspresikan pemikiran yang membangkitkan perasaan, yang merangsang imajinasi panca indera dalam susunan yang berirama. Semua itu merupakan sesuatu yang pentig yang direkam dan diekspresikan dinyatakan dengan menarik dan memberi kesan. Puisi itu merupakan rekaman dan interpretasi pengalaman manusia yang penting, diubah dalam dalam wujud yang paling berkesan. Dari berbagai pendapat sastrawan di atas tentang definisi pengertian puisi, dapat disimpulkan bahwa puisi merupakan ungkapan perasaan atau curahan hati pengarang, baik dalam keadaan sedih maupun gembira, baik pengalaman pribadi pegarang atau pengalaman orang lain mengenai sesuatu yang dirasakan, dilihat, atau dipikirkannya dan merupakan ekspresi dari pengalaman imajinatif manusia disampaikan melalui tulisan rangkaian kata-kata indah dan padat yang mengandung makna, rima, dan irama yang disusun sedemikian rupa oleh pengarangnya.

2.2.2.2 Unsur-unsur Puisi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penggunaan Media Audio terhadap Pembelajaran Menyimak Puisi di Kelas X SMA Negeri 6 Tangerang Selatan Tahun Pelajaran 2013/2014

0 4 175

Pengaruh penggunaan media audio visual Terhadap peningkatan keterampilan menulis puisi siswa kelas IX MTS Jabal Nur Cipondoh Tangerang Tahun pelajaran 2014/2015

3 14 115

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE THINK TALK WRITE MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL KEINDAHAN ALAM PADA SISWA KELAS VII C SMP PANCASILA KABUPATEN PATI

2 24 167

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACAKAN TEKS BERITA DENGAN METODE PENAMPILAN MELALUI MEDIA TEKS BERJALAN PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 TENGARAN KABUPATEN SEMARANG

4 22 200

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL DENGAN METODE VIDEO CRITIC PADA PESERTA DIDIK KELAS VII D SMP N 2 WELAHAN KABUPATEN JEPARA

0 4 203

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN MEDIA TEKS WACANA DIALOG PADA SISWA KELAS VIIA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DENGAN MEDIA TEKS WACANA DIALOG PADA SISWA KELAS VIIA SMP MUHAMMADIYAH 10 SURAKARTA.

0 0 14

Peningkatan minat dan keterampilan membaca puisi siswa kelas V SD Negeri Karangkendal I Boyolali dengan menggunakan media audio visual.

14 104 206

Peningkatan Keterampilan Menyimak Bahasa Arab Melalui Media Audio Pada Siswa Kelas VIIA SMP Muhammadiyah 3 Semarang Tahun Ajaran 2009/ 2010.

0 0 2

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERAMAH KEAGAMAAN DENGAN MEDIA AUDIO-VISUAL KOMPONEN MASYARAKAT BELAJAR PADA SISWA KELAS IX-C SMP MUHAMMADIYAH 3 SEMARANG.

0 26 199

Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Strategi Copy The Master Melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas IX-C SMPN 2 ToliToli | Mashura | Jurnal Kreatif Tadulako Online 7106 23665 1 PB

0 1 12