memahami cara membacakan puisi dengan baik dan benar sesuai dengan aspek- aspek yang ada di dalam pembacaan puisi, hal ini disebabkan guru masih kurang
maksimal dalam menggunakan metode dan media pembelajaran. Peneliti memilih kelas VIIA disebabkan hasil membacakan puisi siswa
kelas VIIA masih kurang memuaskan dibandingkan dengan kelas lainnya. Dari 39 siswa kelas VIIA, lebih dari 70 nilai siswa masih dibawah rata-rata. Nilai rata-
rata kelas hanya 59,1, sedangkan standar ketuntasan minimal nilai bahasa Indonesia adalah 65. Jadi masih banyak siswa yang nilainya di bawah rata-rata
dan di bawah standar ketuntasan minimal nilai bahasa Indonesia.
3.5 Variabel Penelitian
Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu 1 variabel keterampilan membacakan puisi, sebagai variabel terikat, dan 2 variabel metode Copy The
Master melalui media audio visual sebagai variabel bebas.
3.5.1 Keterampilan Membacakan Puisi
Membacakan puisi merupakan upaya penyampaian suatu makna atau pesan kepada audiens atau pendengar yang terkandung di dalam puisi yang
diciptakan oleh penyairnya. Melalui kegiatan membacakan puisi pembaca bermaksud mengajak pendengar atau penontonnya memahami dan merasakan
puisi yang dibacanya. Membacakan puisi harus memperhatikan penghayatan, vokal, dan penampilan yang merupakan syarat pembacaan puisi yang baik.
Membacakan puisi bukanlah sekadar melisankan puisi atau menyuarakan puisi,
melainkan juga mengekspresikan perasaan dan jiwa yang ditangkap oleh pembaca dari puisi tersebut.
Keterampilan membacakan puisi ditandai dalam aspek kelayakan 1 penghayatan atas puisi, 2 teknik vokal atau pelafalan, dan 3 penampilan.
Ketiga aspek tersebut harus dikuasai oleh siswa dalam membacakan puisi, agar pembacaan puisi tersebut berhasil dengan baik dan memperoleh nilai yang
memuaskan. Pembelajaran membacakan puisi dengan metode Copy The Master melalui media audio visual diharapkan keterampilan membacakan puisi siswa
kelas VIIA SMP Attohiriyyah Semarang dapat berhasil mencapai kategori batas tuntas dengan nilai rata-rata kelas minimal yaitu 70, sedangkan nilai rata-rata
kelas maksimal yaitu 100.
3.5.2 Metode Copy The Master melalui Media Audio Visual
Metode Copy The Master adalah metode yang menghadirkan contoh master atau orang yang sudah ahli dibidangnya, kemudian meniru ide, cara, atau
teknik dari master yang sudah ada. Meniru bukan berarti menjiplak dari sebuah master melainkan master tersebut sebagai contoh untuk memberi pengalaman
dan imajinasi kepada siswa secara nyata atau konkret. Dengan metode ini diharapkan keterampilan siswa dalam membacakan
puisi akan memenuhi ketiga aspek dalam membacakan puisi, karena dengan metode Copy The Master melalui media audio visual dapat memberikan
pengalaman yang nyata kepada siswa dalam membacakan puisi.
3.6 Instrumen Penelitian