38
3. Menghitung rataan WTP Setelah survei dilaksanakan, tahap berikutnya adalah menghitung nilai
rataanWTP setiap individu. Nilai ini dihitung berdasarkan nilai lelang yang diperoleh pada tahap dua. Perhitungan biasanya didasarkan pada nilai mean
rataan dan nilai median tengah. Pada tahap ini harus diperhatikan kemungkinan timbulnya nilai yang sangat jauh menyimpang dari rata-rata.
4. Memperkirakan kurva lelang Kurva lelang diperoleh dengan misalnya meregresikan WTP sebagai variabel
tidak bebas dependent variable dengan beberapa variabel bebas. Wi = f I, E, A, Q
Di mana : I = pendapatan
E = Pendidikan A = Umur
Q = ukuranskala untuk perubahan lingkungan 5. Mengagretkan data
Tahap terakhir dalam teknik CVM adalah mengagretkan rataan lelang, yang diperoleh pada tahap tiga. Proses ini melibatkan konversi data rataan sampel
ke rataan populasi secara keseluruhan. Salah satu cara untuk mengkonversi ini adalah mengalihkan rataan sampel dengan jumlah rumah tangga dalam
populasi N.
3.1.4. Daya Dukung Lingkungan
Secara ekologis daya dukung lingkungan dapat didefinisikan sebagai limit jumlah maksimum bagi konsumen atau pengguna yang diizinkan untuk tetap
hidup. Sehingga, sumberdaya alam dan lingkungannya masih dapat mendukung tanpa merusak habitatnya. Jika populasi tumbuh secara cepat, maka sumberdaya
yang ada di sekitarnya akan terkuras habis untuk memenuhi kebutuhan populasinya Hakim, 2004.
Daya dukung lingkungan dapat menurun atau rusak karena dua faktor, yakni faktor internal dan eksternal. Kerusakan karena faktor-faktor internal sering
timbul dan berasal dari alam sendiri. Ini merupakan proses alami yang seringkali sulit dicegah karena merupakan bagian dari skenario alam untuk mencari
39
keseimbangannya, seperti letusan gunung berapi, gempa bumi, kebakaran alamiah, tanah longsor serta gempa laut yang menyebabkan gelombang laut naik
tsunami dan badai. Sebaliknya, kerusakan karena faktor eksternal dapat terjadi karena manusia. Banyak contoh tentang penurunan dan kerusakan daya dukung
yang disebabkan oleh manusia, seperti polusi air, tanah dan udara, perusakan dan penggundulan hutan, eksploitasi sumberdaya secara berlebihan, konversi lahan,
dan sebagainya. Dalam kaitannya dengan kegiatan wisata, maka daya dukung lingkungan
harus dikaitkan dengan jumlah maksimum wisatawan yang dapat menggunakan tempat atau destinasi tersebut tanpa mengubah keadaan fisik atau menurunkan
mutu lingkungan sekitarnya, karena aktivitas wisata. Ada 3 elemen penting yang harus diperhatikan tentang daya dukung terkait dengan kegiatan wisata, yaitu :
1. Elemen ekologis, hal ini terkait dengan lingkungan alamiah destinasi wisata. 2. Sosiokultural, hal ini pada intinya terkait dengan dampak wisata terhadap
populasi masyarakat setempat dan budayanya. 3. Fasilitas yang berkaitan dengan kebutuhan wisatawan.
Menurut Hakim 2004, pada tahun 1978 Douglass pernah membuat sebuah sistem klasifikasi destinasi berdasarkan perkiraan daya dukung lingkungannya
pada kegiatan wisata. Menurutnya, tempat tertentu yang dijadikan tujuan wisata merupakan ekosistem yang unik dengan daya dukung tertentu. Daya dukung pada
sebuah ekosistem tidak sama untuk ekosistem lainnya. Dengan demikian, area wisata tertentu mempunyai kemampuan tertentu dalam menampung wisatawan.
Douglass membagi kawasan wisata atau destinasi wisata berdasarkan enam kategori sebagaimana tertera pada tabel berikut :
40
Tabel 5. Klasifikasi Douglas: Area Wisata Berdasarkan Kemampuan Area dalam Menampung Jumlah Pengunjung
No. Area Wisata
Kemampuan untuk wisatawan Hari orang kunjunganAcre
1. 2.
3. 4.
5. 6.
Area yang dikelola secara intensif dipergunakan untuk pengunjung rombongan
Area yang dikelola secara ekstensif untuk wisata alam
Area pada lingkungan alam belum dikembangkan atau tidak dikembangkan
Lingkungan alam yang sudah dikenal Lingkungan alam masyarakat tradisional
Lingkungan peninggalan sejarah candi, monument, bangunan kuno, dll
2.000 750
20 70
20 2.000
Sumber : Douglas 1978 dalam Hakim 2004
Berdasarkan Libosada 1998, daya dukung lingkungan dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
� � �� =
area yang digunakan wisatawan rata
− rata kebutuhan area per individu
Daya tampung wisatawan per hari = CC X koefisien rotasi
Di mana koefisien rotasinya dapat dirumuskan sebagai berikut :
� � = Jumlah jam area terbuka untuk wisatawan
rata − rata waktu satu kunjungan