Kelompok Masyarakat Setempat Profil Umum Responden

77 Keadaan flora pada kawasan TWA Gunung Meja berdasarkan hasil penelusuran data dan informasi yang diperoleh dari Potret TWA Gunung Meja 2004 diketahui bahwa kawasan ini memiliki kekayaan flora sebagai berikut : a. Kelompok tumbuhan Anggrek sebanyak 6 jenis, yaitu : Dendrobium b.falce, Dendrobium schulleri, Dendrobium smilliae, Gramathophyllum scriptum, Gramathophyllum speciosum dan Spathoglotis plicata. b. Kelompok tumbuhan palem sebanyak 7 jenis, yaitu Areca macrocalyx, Arenga macrocarpa, Carryota rumphiana var. papuana, Gronophyllum pinangoides, Gulubia costata, Licuala sp dan Rhopaloblaste sp. c. Kelompok tumbuhan rotan sebanyak 3 jenis, yaitu : Calamus keyensis, Calamus holrungii dan Khortalsia zippelii. d. Kelompok tumbuhan paku-pakuan sebanyak 35 jenis e. Kelompok tumbuhan berkayu yang teridentifikasi sebanyak 88 jenis, diantaranya didominasi oleh Pometia spp, Intsia spp, Dracontomelum edule, Canaga odorata, Alstonia spp, Callophyllum spp, Pimeliodendron sp, Macaranga sp dan Elaeocarpus sp. Klasifikasi dan peninjauan lapangan ke kawasan yang dilakukan oleh tim fasilitasi kerja penyusun Potret TWA Gunung Meja dalam Potret TWA Gunung Meja 2004, menunjukkan bahwa terjadi penurunan jumlah jenis kelompok tumbuhan palem, paku-pakuan dan anggrek dalam kawasan sebagai akibat pengambilan tanaman hutan secara liar untuk digunakan sebagai penghias taman, rumah dan juga untuk diperdagangkan. Adapun jenis-jenis pohon yang ditanam pada kawasan TWA Gunung Meja dalam bentuk matriks disajikan pada tabel berikut. Tabel 11. Jenis Pohon Hasil Penanaman Hutan pada TWA Gunung Meja Jenis Pohon Tahun Tanam Luasan Ha Jarak Tanam m Potensi m³Ha Tectona grandis 1958 2,5 2 x 3 42,30 Pometia spp. 1958 1,2 17,84 Koordersiodendron pinnatum 1960 2,7 2 x 5 29,339 Palaqium amboinensis 1961 7,6 2 x 5 34,00 Calophyllum inophyllum 1961 7,8 2 x 5 19,18 Tectona grandis 1970 3,0 2 x 3 31,60 Araucaria cuninghamii 1970 2,0 2 x 3 19,60 Sumber : Potret TWA Gunung Meja 2004 78 Fauna Fauna yang terdapat dalam kawasan Gunung Meja berdasarkan kompilasi dari berbagai sumber data dalam Potret TWA Gunung Meja 2004, maka dapat dikelompokkan menjadi 3 golongan yaitu: • Golongan Mamalia • Golongan Reptilia • Golongan Aves Lebih lanjut menurut Potret TWA Gunung Meja 2004, eksplorasi dan identifikasi kehidupan satwa pada kawasan TWA Gunung Meja berdasarkan catatan sejarah telah dilakukan sejak abad 18, yaitu oleh seorang naturalis besar abad 19 Afred Rusell Wallace, peneliti ini pada tahun 1858 mendarat di sisi selatan kawasan Gunung Meja untuk mengidentifikasi beberapa jenis serangga sebagai halotype. Golongan aves merupakan salah satu kekayaan fauna yang cukup beragam jenis dan jumlahnya di kawasan Gunung Meja. G. F. Mess seorang peneliti Belanda pada tahun 1950an mencatat bahwa kawasan ini memiliki 34 jenis burung dan 11 jenis diantaranya jenis lokal khas Manokwari. Selain itu, Gatot Dwiyanto pada tahun 1995 mencatat bahwa terdapat 15 famili golongan aves yang terdiri dari 14 jenis endemis dan 21 jenis non endemis. Tahun 1996 Bambang Th. Hariadi dan M. Jen Wajo UNIPA mencatat bahwa kawasan ini memiliki 22 famili yang terdiri dari 43 jenis burung, jenis burung yang dicatat oleh Mess sebelumnya yang dijumpai ± 9 jenis burung. Selain itu, terdapat banyak jenis serangga dalam kawasan ini Potret TWA Gunung Meja, 2004. Golongan reptil yang dijumpai dalam kawasan ini berdasarkan laporan Gatot Murwanto 1995 dalam Potret TWA Gunung Meja 2004 adalah kadal ekor biru Emoia eaeruleocauda, kadal lidah biru Tiliqua scincoides, kadal paying Chlamydosaurus kingie, ular patola Chondrophyton viridis, biawak dan tiblotus papua. Lebih lanjut Triantoro R.G.N. dan Pujo Setio 2002 menemukan sebanyak 11 jenis ular yaitu Leiphyton albertisii, Morelia viridis, Dendrelaphis punctualis, Tropidonophis multiscutellatus, stegonatus parvus, Boiga irregularis, Achanthopis cf antarictus, Achanthopis cf praelongus dan Furina tristis.

Dokumen yang terkait

Penilaian Dan Pengembangan Potensi Objek Dan Daya Tarik Wisata Alam Di Taman Wisata Alam (Twa) Sibolangit

44 191 105

Karo Cultural Tourism Park (Taman Wisata Budaya Karo) Arsitektur Neo-Vernakular

6 61 105

Persepsi Masyarakat Terhadap Taman Wisata Alam (TWA) Sicikeh-cikeh (Studi Kasus Di Dusun Pancur Nauli, Desa Lae Hole II, Kecamatan Parbuluan, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara)

15 176 63

Faktor-Faktor Pendukung Pengembangan Wisata Alam Taman Hutan Raya Bukit Barisan Tongkoh

1 35 7

Pengaruh Pemanfaatan Taman Wisata Alam (TWA) Angke Kapuk Sebagai Sumber Belajar IPS Pada Siswa MTs N 3 Pondok Pinang Jakarta Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

0 11 186

Kelembagaan Land Temre Taman Wisata Alam Gunung Meje Dalam Kaitannya Dengan Pembangunan Wilayah Kota Manokwari Provinsi Papua Barat

3 72 157

Komunitas Kupu-Kupu Superfamili Papilionoidea (Lepidoptera) di Kawasan Hutan Wisata Alam Gunung Meja, Manokwari, Papua Barat

0 10 109

Pengembangan Taman Wisata Alam Telogo Warno Telogo Pengilon Berdasarkan Prinsip Sustainable Tourism

1 11 34

STRUKTUR, KERAGAMAN DAN ASOSIASI KOMUNITAS TUMBUHAN PEMANJAT DENGAN POPULASI ALAM MERBAU DI TAMAN WISATA ALAM GUNUNG MEJA MANOKWARI-PAPUA BARAT (Structure, Diversity and Association of Climbing Plants Communities with Merbau Population in Gunung Meja) | S

0 3 10

MODEL PENGELOLAAN LINGKUNGAN TAMAN WISATA ALAM GUNUNG MEJA MANOKWARI PAPUA BARAT (Model Environmental Management of Meja Mountain Natural Manokwari West Papua) (Model Environmental Management of Meja Mountain Natural Manokwari West Papua) | Basna | Jurnal

0 1 12