Pengembangan Ekowisata 1. Ekowisata dan Karakteristiknya

12 dan rasa bangga antar penduduk setempat yang tumbuh akibat peningkatan kegiatan ekowisata. 4. Membantu secara langsung perekonomian masyarakat lokal nilai ekonomi Kegiatan ekowisata juga secara langsung membantu meningkatkan pendapatan masyarakat lokal karena menciptakan kesempatan kerja bagi masyarakat setempat, dan mengurangi kemiskinan, di mana penghasilan ekowisata adalah dari jasa-jasa wisata untuk turis seperti fee pemandu, ongkos transportasi, homestay, menjual kerajinan, dan kegiatan ekonomi masyarakat lainnya. Selanjutnya pendapatan yang diperoleh dari pariwisata seharusnya dikembalikan kepada kawasan yang perlu dilindungi untuk perlindungan dan pelestarian keanekaragaman hayati serta perbaikan sosial ekonomi masyarakat disekitarnya. 5. Modal awal yang diperlukan untuk infrastruktur tidak besar nilai partisipasi masyarakat dan ekonomi. Pembangunan infrastruktur dalam kawasan ekowisata tidak terlalu membutuhkan modal yang besar dibanding dengan pembangunan infrastruktur pada mass tourism, karena pada kawasan ekowisata tidak disarankan untuk membangun berbagai pembangunan infrastruktur yang pada akhirnya hanya akan merusak ekologis di kawasan tersebut. Pembangunan infrastruktur dibatasi dalam jumlah yang minim dan berdampak kecil terhadap lingkungan. Dalam pengembangan ekowisata, perlu pemahaman yang jelas mengenai definisi ekowisata, prinsip dan karakteristiknya, pengelolaan dan pengembangannya. Selain itu perlu juga pemahaman tentang kriteria daerah pengembangan ekowisata.

a. Definisi Ekowisata

Ekowisata adalah suatu jenis pariwisata yang kegiatannya semata-mata menikmati aktivitas yang berkaitan dengan lingkungan alam dengan segala bentuk kehidupan dalam kondisi apa adanya dan berkecenderungan sebagai ajang atau sarana lingkungan bagi wawasan dengan melibatkan masyarakat di sekitar kawasan proyek ekowisata Yoeti, 1999. 13 Masyarakat Ekowisata Internasional mengartikan ekowisata sebagai perjalanan wisata alam yang bertanggung jawab dengan cara mengkonsevasi lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal. Menurut Supriatna 2008, ekowisata dapat didefinisikan sebagai suatu konsep pengembangan pariwisata berkelanjutan yang bertujuan untuk mendukung upaya-upaya pelestarian lingkungan alam dan budaya dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan, sehingga memberikan manfaat ekonomi kepada masyarakat setempat. Sementara ditinjau dari segi pengelolaannya, ekowisata dapat didefinisikan sebagai penyelenggaraan kegiatan wisata yang bertanggung jawab di tempat-tempat alami dan atau daerah-daerah yang dibuat berdasarkan kaidah alam dan secara ekonomi berkelanjutan yang mendukung upaya-upaya pelestarian lingkungan alam dan budaya dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 33 tahun 2009 tentang Pedoman pengembangan ekowisata di daerah, ekowisata diartikan sebagai kegiatan wisata alam di daerah yang bertanggungjawab dengan memperhatikan unsur pendidikan, pemahaman dan dukungan terhadap usaha-usaha konservasi sumberdaya alam, serta peningkatan pendapatan masyarakat lokal.

b. Prinsip Ekowisata

Adapun prinsip-prinsip ekowisata menurut Yoeti 1999, antara lain : 1. Memiliki kepedulian, tanggung jawab dan komitmen terhadap pelestarian lingkungan alam dan budaya, melaksanakan kaidah-kaidah usaha yang bertanggung jawab dan ekonomi berkelanjutan. 2. Pengembangan harus mengikuti kaidah-kaidah ekologis dan atas dasar musyawarah dan pemufakatan masyarakat setempat. 3. Memberikan manfaat kepada masyarakat setempat. 4. Peka dan menghormati nilai-nilai sosial budaya dan tradisi keagamaan masyarakat setempat. 5. Memperhatikan perjanjian, peraturan, perundang-undangan baik ditingkat nasional maupun internasional.

Dokumen yang terkait

Penilaian Dan Pengembangan Potensi Objek Dan Daya Tarik Wisata Alam Di Taman Wisata Alam (Twa) Sibolangit

44 191 105

Karo Cultural Tourism Park (Taman Wisata Budaya Karo) Arsitektur Neo-Vernakular

6 61 105

Persepsi Masyarakat Terhadap Taman Wisata Alam (TWA) Sicikeh-cikeh (Studi Kasus Di Dusun Pancur Nauli, Desa Lae Hole II, Kecamatan Parbuluan, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara)

15 176 63

Faktor-Faktor Pendukung Pengembangan Wisata Alam Taman Hutan Raya Bukit Barisan Tongkoh

1 35 7

Pengaruh Pemanfaatan Taman Wisata Alam (TWA) Angke Kapuk Sebagai Sumber Belajar IPS Pada Siswa MTs N 3 Pondok Pinang Jakarta Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

0 11 186

Kelembagaan Land Temre Taman Wisata Alam Gunung Meje Dalam Kaitannya Dengan Pembangunan Wilayah Kota Manokwari Provinsi Papua Barat

3 72 157

Komunitas Kupu-Kupu Superfamili Papilionoidea (Lepidoptera) di Kawasan Hutan Wisata Alam Gunung Meja, Manokwari, Papua Barat

0 10 109

Pengembangan Taman Wisata Alam Telogo Warno Telogo Pengilon Berdasarkan Prinsip Sustainable Tourism

1 11 34

STRUKTUR, KERAGAMAN DAN ASOSIASI KOMUNITAS TUMBUHAN PEMANJAT DENGAN POPULASI ALAM MERBAU DI TAMAN WISATA ALAM GUNUNG MEJA MANOKWARI-PAPUA BARAT (Structure, Diversity and Association of Climbing Plants Communities with Merbau Population in Gunung Meja) | S

0 3 10

MODEL PENGELOLAAN LINGKUNGAN TAMAN WISATA ALAM GUNUNG MEJA MANOKWARI PAPUA BARAT (Model Environmental Management of Meja Mountain Natural Manokwari West Papua) (Model Environmental Management of Meja Mountain Natural Manokwari West Papua) | Basna | Jurnal

0 1 12