Total Nilai Ekonomi Wisata Alam TWA Gunung Meja

105 berkunjung ke TWA Gunung Meja untuk pengembangan wisata alam di kawasan tersebut sebesar Rp. 3.733.800,-. b. Kurva Lelang WTP Kurva lelang WTP diperkirakan dengan menggunakan nilai WTP sebagai variabel dependen, di mana untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kesediaan membayar digunakan persamaan matematis OLS, di mana variabel yang didiuga akan menjelaskan variabel respon terdiri dari 7 tujuh variabel yaitu jarak, pendapatan, umur, pekerjaan, pendidikan, status dan Persepsi terhadap TWA Gunung Meja berupa kondisi fisik, keindahan alam dan keamanan. Berikut adalah hasil regresi dengan menggunakan software SPSS. Tabel 24. Hasil Regresi Linear dari Kesediaan Membayar Wisatawan Terhadap Pengembangan Wisata Alam di TWA Gunung Meja Variabel Koefisien Sig VIF Tingkat Pengaruh Constant 8,887 0,023 Jarak -0,091 0,656 1,261 Tidak nyata Pendapatan 1,029 0,000 2,048 Nyata Umur 0,320 0,054 1,644 Nyata Pekerjaan 0,173 0,484 1,193 Tidak nyata Pendidikan 0,121 0,652 1,506 Tidak nyata Status 0,402 0,160 1,534 Tidak nyata Persepsi Kondisi Fisik 0,055 0,853 1,751 Tidak nyata Persepsi Keindahan Alam 0,213 0,381 1,319 Tidak nyata Persepsi Keamanan 0,142 0,300 1,439 Tidak nyata R 2 dan Adj R 2 52,9 dan 41,4 F hitung 4,610 sig 0,000 Durbin Watson 2,307 : du n=47, k=2 : 1,6204 Sumber : Data Olahan 2011 Keterangan : Tingkat Kepercayaan 99; Tingkat Kepercayaan 90 Berdasarkan hasil analisis regresi linear lampiran 2 dengan melakukan pengujian melalui metode enter diketahui bahwa nilai R Square R 2 sebesar 0,529 dan adjusted R 2 sebesar 0,414 yang berarti bahwa 52,9 persen keragaman dapat dijelaskan oleh model, sedangkan sisanya yaitu sebesar 47,1 persen dijelaskan oleh variabel di luar model. Nilai F hitung sebesar 4,610 dengan nilai sig sebesar 0,000 yang menunjukkan bahwa variabel-variabel penjelas dalam model secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap kesediaan membayar WTP untuk pengembangan wisata alam. Dengan pengujian autokorelasi menggunakan uji Durbin Watson diperoleh sebesar 2,301 atau selang nilai statistik DW adalah d u 106 DW 4-d u di mana nilai d u n=120, k =3 adalah 1,6204, yang berarti tidak ada autokorelasi atau korelasi serial antara sisaan. Dengan pengujian multikolinear terlihat bahwa tidak ada korelasi antara variabel-variabel bebas, hal ini dapat dilihat dari besaran VIF masing-masing variabel yang lebih kecil dari 10. Dari hasil analisis regresi linear, maka model yang dihasilkan adalah sebagai berikut: WTP = 8,887 – 0,091J + 1,029M + 0,320A + 0,173P + 0,121E + 0,402S + 0,055P1 + 0,213P2 + 0,142P3 Berdasarkan model yang dihasilkan dengan analisis regresi diketahui variabel-variabel yang berpengaruh nyata terhadap kesediaan membayar adalah pendapatan pada tingkat kepercayaan 99 persen serta umur pada tingkat kepercayaan 90 persen. Variabel pendapatan memiliki nilai sig sebesar 0,000 yang berarti bahwa variabel ini berpengaruh nyata terhadap kesediaan membayar masyarakat terhadap pengembangan wisata alam pada taraf α 1 persen. Sedangkan nilai koefisien variabel ini adalah 1,029 yang berarti bahwa jika terjadi perubahan pendapatan sebesar 1 persen maka WTP akan berubah sebesar 1,029 persen. Tanda positif dari nilai elasitisitas tersebut menunjukkan hubungan positif antara tingkat pendapatan dengan WTP, di mana jika terjadi kenaikan pendapatan maka akan menyebabkan meningkatnya WTP begitu pula sebaliknya. Variabel umur memiliki nilai sig sebesar 0,054 yang berarti bahwa variabel ini berpengaruh nyata terhadap kesediaan membayar masyarakat terhadap pengembangan wisata alam pada taraf α 10 persen. Sedangkan nilai koefisien variabel ini yang bertanda positif + sebesar 0,320 yang berarti bahwa semakin tua umur seseorang maka kesediaannya membayar meningkat sebesar 0,320 persen. Ini menunjukkan tingkat kematangan umur seseorang dalam hal ini adalah wisatawan mempengaruhi kepedulian terhadap pengembangan wisata alam di TWA Gunung Meja. Variabel penjelas lainnya yang memiliki pengaruh terhadap kesediaan membayar wisatawan untuk pengembangan wisata alam melalui kesediaan membayar tiket masuk adalah variabel jarak, pekerjaan, pendidikan, status dan persepsi wisatawan terhadap TWA Gunung Meja yang memiliki nilai sig lebih besar dari taraf kepercayaan α 10 persen. Hal tersebut menunjukkan bahwa

Dokumen yang terkait

Penilaian Dan Pengembangan Potensi Objek Dan Daya Tarik Wisata Alam Di Taman Wisata Alam (Twa) Sibolangit

44 191 105

Karo Cultural Tourism Park (Taman Wisata Budaya Karo) Arsitektur Neo-Vernakular

6 61 105

Persepsi Masyarakat Terhadap Taman Wisata Alam (TWA) Sicikeh-cikeh (Studi Kasus Di Dusun Pancur Nauli, Desa Lae Hole II, Kecamatan Parbuluan, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara)

15 176 63

Faktor-Faktor Pendukung Pengembangan Wisata Alam Taman Hutan Raya Bukit Barisan Tongkoh

1 35 7

Pengaruh Pemanfaatan Taman Wisata Alam (TWA) Angke Kapuk Sebagai Sumber Belajar IPS Pada Siswa MTs N 3 Pondok Pinang Jakarta Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

0 11 186

Kelembagaan Land Temre Taman Wisata Alam Gunung Meje Dalam Kaitannya Dengan Pembangunan Wilayah Kota Manokwari Provinsi Papua Barat

3 72 157

Komunitas Kupu-Kupu Superfamili Papilionoidea (Lepidoptera) di Kawasan Hutan Wisata Alam Gunung Meja, Manokwari, Papua Barat

0 10 109

Pengembangan Taman Wisata Alam Telogo Warno Telogo Pengilon Berdasarkan Prinsip Sustainable Tourism

1 11 34

STRUKTUR, KERAGAMAN DAN ASOSIASI KOMUNITAS TUMBUHAN PEMANJAT DENGAN POPULASI ALAM MERBAU DI TAMAN WISATA ALAM GUNUNG MEJA MANOKWARI-PAPUA BARAT (Structure, Diversity and Association of Climbing Plants Communities with Merbau Population in Gunung Meja) | S

0 3 10

MODEL PENGELOLAAN LINGKUNGAN TAMAN WISATA ALAM GUNUNG MEJA MANOKWARI PAPUA BARAT (Model Environmental Management of Meja Mountain Natural Manokwari West Papua) (Model Environmental Management of Meja Mountain Natural Manokwari West Papua) | Basna | Jurnal

0 1 12