13
Masyarakat Ekowisata Internasional mengartikan ekowisata sebagai perjalanan wisata alam yang bertanggung jawab dengan cara mengkonsevasi
lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal. Menurut Supriatna 2008, ekowisata dapat didefinisikan sebagai suatu konsep pengembangan
pariwisata berkelanjutan yang bertujuan untuk mendukung upaya-upaya pelestarian lingkungan alam dan budaya dan meningkatkan partisipasi
masyarakat dalam pengelolaan, sehingga memberikan manfaat ekonomi kepada masyarakat setempat. Sementara ditinjau dari segi pengelolaannya, ekowisata
dapat didefinisikan sebagai penyelenggaraan kegiatan wisata yang bertanggung jawab di tempat-tempat alami dan atau daerah-daerah yang dibuat berdasarkan
kaidah alam dan secara ekonomi berkelanjutan yang mendukung upaya-upaya pelestarian lingkungan alam dan budaya dan meningkatkan kesejahteraan
masyarakat setempat. Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 33 tahun 2009 tentang
Pedoman pengembangan ekowisata di daerah, ekowisata diartikan sebagai kegiatan wisata alam di daerah yang bertanggungjawab dengan memperhatikan
unsur pendidikan, pemahaman dan dukungan terhadap usaha-usaha konservasi sumberdaya alam, serta peningkatan pendapatan masyarakat lokal.
b. Prinsip Ekowisata
Adapun prinsip-prinsip ekowisata menurut Yoeti 1999, antara lain : 1. Memiliki kepedulian, tanggung jawab dan komitmen terhadap pelestarian
lingkungan alam dan budaya, melaksanakan kaidah-kaidah usaha yang bertanggung jawab dan ekonomi berkelanjutan.
2. Pengembangan harus mengikuti kaidah-kaidah ekologis dan atas dasar musyawarah dan pemufakatan masyarakat setempat.
3. Memberikan manfaat kepada masyarakat setempat. 4. Peka dan menghormati nilai-nilai sosial budaya dan tradisi keagamaan
masyarakat setempat. 5. Memperhatikan perjanjian, peraturan, perundang-undangan baik ditingkat
nasional maupun internasional.
14
c. Karakteristik Ekowisata
Batasan ekowisata hendaknya memiliki ciri khusus dan berbeda dengan batasan tentang pariwisata yang biasa. Yoeti 1999 membedakannya sebagai
berikut : 1. Baik objek maupun atraksi yang dilihat adalah yang berkaitan dengan alam
atau lingkungan, termasuk di dalamnya alam, flora dan fauna, sosial dan ekonomi serta budaya dari masyarakat setempat yang memiliki unsur-unsur
keaslian, langka, keunikan dan mengagumkan. 2. Keikutsertaan seorang wisatawan berkaitan dengan keingintahuan,
pendidikan, kesenangan, dan penelitian tentang lingkungan sekitar. 3. Adanya keterlibatan penduduk setempat, seperti penyediaan penginapan,
barangkebutuhan, memberikan pelayanan, tanggung jawab memelihara lingkungan, atau bertindak sebagai instruktur atau pemandu.
4. Proyek pengembangan ekowisata harus dapat meningkatkan kemakmuran masyarakat sekitar.
5. Proyek pengembangan ekowisata harus sekaligus dapat melestarikan lingkungan, mencegah pencemaran seni dan budaya, menghindari timbulnya
gejolak sosial serta memelihara kenyamanan dan keamanan. Damanik dan Weber 2006 juga mengemukakan karakteristik ekowisata
yang membedakannya dengan wisata masal, yaitu : 1. Aktivitas wisata utama dari ekowisata berkaitan dengan konservasi
lingkungan. 2. Penyedia jasa wisata tidak hanya menyiapkan sekedar atraksi untuk
wisatawan, tetapi juga menawarkan peluang bagi mereka untuk lebih menghargai lingkungan, sehingga keunikan dan lingkungannya tetap
terpelihara dan masyarakat lokal serta wisatawan beriktunya dapat menikmati keunikan tersebut.
3. Kegiatan wisata berbasis alam. 4. Organisasi perjalanan tour operator menunjukkan tanggung jawab finansial
dalam pelestarian lingkungan hijau yang dikunjungi atau dinikmati oleh wisatawan juga melakukan kegiatan yang terkait dengan konservasi.