Tujuan Kunjungan ANALISIS EKONOMI TAMAN WISATA ALAM TWA GUNUNG MEJA

84 Tabel 15. Penilaian Wisatawan terhadap Kondisi TWA Gunung Meja Penilaian Responden Kriteria Jumlah Kondisi Fisik Baik 40 85.106 Cukup Baik 7 14.894 Jalan dalam Kawasan Baik 0.000 Tidak Baik 47 100.000 Kondisi Lalu Lintas Macet 0.000 Tidak Macet 47 100.000 Pemandangan Alam Sangat Indah 38 80.851 Indah 9 19.149 Kurang Indah 0.000 Keamanan Aman 29 61.702 Cukup Aman 14 29.787 Kurang Aman 4 8.511 Fasilitas Umum Lengkap 0.000 Tidak Lengkap 47 100.000 Sumber : Data diolah 2011 Tabel 15 menunjukkan bahwa penilaian wisatawan terhadap kondisi fisik TWA Gunung Meja 85,11 persen menilai masih dalam keadaan baik dan 14,89 persen menilai cukup baik. Penilaian wisatawan terhadap jalan dalam kawasan TWA Gunung Meja adalah 100 persen dalam keadaan yang tidak baik, karena hingga saat ini belum ada perbaikan jalan oleh pihak yang bertanggung jawab. Untuk kondisi lalu lintas menuju ke kawasan TWA Gunung Meja baik melalui daerah Sarinah maupun daerah Amban, 100 persen wisatawan menilai baik yaitu tidak macet. Penilaian wisatawan terhadap pemandangan alam menunjukkan 80,85 persen menilai sangat indah dan sisanya yaitu 19,15 persen menilai indah. Untuk keamanan dalam kawasan TWA Gunung Meja, 61,07 persen wisatawan menilai aman, 29,79 persen menilai cukup aman dan 8,51 persen menilai tidak aman. Penilaian wisatawan terhadap ketersediaan fasilitas umum dalam kawasan TWA Gunung Meja menunjukkan 100 persen wisatawan menilai tidak lengkap. Hal ini dikarenakan belum tersedianya fasilitas umum di dalam kawasan seperti MCK, tempat parkir, pos keamanan, tempat sampah dan fasilitas lainnya yang mendukung kegiatan wisata, sementara pos informasi yang tersedia tidak berfungsi dan saat ini dalam keadaan yang rusak. Sejauh ini kunjungan wisatawan ke TWA Gunung Meja hanya terbatas pada kunjungan wisata semata belum berkaitan dengan konservasi lingkungan, hal ini 85 terlihat dari rendahnya penghargaan pengunjung terhadap lingkungan misalnya dengan masih membuang sampah dalam kawasan. Dalam pengembangan wisata alam, selain dengan pembatasan jumlah wisatawan juga perlu adanya pemberian pemahaman yang jelas terhadap wisatawan untuk menjaga lingkungan dan sumberdaya alam dalam kawasan wisata alam sebagai bentuk konservasi.

6.1.3. Elastisitas Permintaan

Elastisitas permintaan menunjukkan sejauh mana jumlah permintaan atau kunjungan wisatawan merespon perubahan harga dalam hal ini perubahan biaya perjalanan. Permintaan disebut elastis jika jumlah kunjungan merespon perubahan biaya perjalanan, sebaliknya disebut inelastis jika jumlah kunjungan tidak merespon perubahan biaya perjalanan. Pengukuran elastisitas permintaan atau jumlah kunjungan ke TWA Gunung Meja diukur berdasarkan kegiatan utama wisata alam, dengan prinsip untuk memprediksi kegiatan wisata utama di TWA Gunung Meja yang sangat berekasi atau merespon perubahan biaya perjalanan yang dikeluarkan. Adapun rumus elastisitas permintaan dapat ditulis sebagai berikut : � = � � � � � � � � � � atau � = − − di mana : Q1 = Jumlah kunjungan terendah pada 1 tahun terakhir Q2 = Jumlah kunjungan tertinggi pada 1 tahun terakhir P1 = Biaya perjalanan pada jumlah kunjungan terendah P2 = Biaya perjalanan pada jumlah kunjungan tertinggi Berdasarkan rumus di atas, maka perhitungan elastisitas permintaan berdasarkan kegiatan utama wisata alam secara rinci dijabarkan pada tabel berikut :

Dokumen yang terkait

Penilaian Dan Pengembangan Potensi Objek Dan Daya Tarik Wisata Alam Di Taman Wisata Alam (Twa) Sibolangit

44 191 105

Karo Cultural Tourism Park (Taman Wisata Budaya Karo) Arsitektur Neo-Vernakular

6 61 105

Persepsi Masyarakat Terhadap Taman Wisata Alam (TWA) Sicikeh-cikeh (Studi Kasus Di Dusun Pancur Nauli, Desa Lae Hole II, Kecamatan Parbuluan, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara)

15 176 63

Faktor-Faktor Pendukung Pengembangan Wisata Alam Taman Hutan Raya Bukit Barisan Tongkoh

1 35 7

Pengaruh Pemanfaatan Taman Wisata Alam (TWA) Angke Kapuk Sebagai Sumber Belajar IPS Pada Siswa MTs N 3 Pondok Pinang Jakarta Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

0 11 186

Kelembagaan Land Temre Taman Wisata Alam Gunung Meje Dalam Kaitannya Dengan Pembangunan Wilayah Kota Manokwari Provinsi Papua Barat

3 72 157

Komunitas Kupu-Kupu Superfamili Papilionoidea (Lepidoptera) di Kawasan Hutan Wisata Alam Gunung Meja, Manokwari, Papua Barat

0 10 109

Pengembangan Taman Wisata Alam Telogo Warno Telogo Pengilon Berdasarkan Prinsip Sustainable Tourism

1 11 34

STRUKTUR, KERAGAMAN DAN ASOSIASI KOMUNITAS TUMBUHAN PEMANJAT DENGAN POPULASI ALAM MERBAU DI TAMAN WISATA ALAM GUNUNG MEJA MANOKWARI-PAPUA BARAT (Structure, Diversity and Association of Climbing Plants Communities with Merbau Population in Gunung Meja) | S

0 3 10

MODEL PENGELOLAAN LINGKUNGAN TAMAN WISATA ALAM GUNUNG MEJA MANOKWARI PAPUA BARAT (Model Environmental Management of Meja Mountain Natural Manokwari West Papua) (Model Environmental Management of Meja Mountain Natural Manokwari West Papua) | Basna | Jurnal

0 1 12