Karakteristik Ekowisata TINJAUAN PUSTAKA

15 5. Kegiatan wisata dilakukan tidak hanya dengan tujuan untuk menikmati keindahan dan kekayaan alam itu sendiri, tetapi juga secara spesifik untuk mengumpulkan dana yang akan digunakan bagi pelestarian. 6. Perjalanan wisata menggunakan alat trasnportasi dan akomodasi lokal. 7. Pendapatan dari pariwisata digunakan tidak hanya untuk mendukung kegiatan konservasi lokal tetapi juga membantu pengembangan masyarakat setempat secara berkelanjutan. 8. Perjalanan wisata menggunakan teknologi sederhana yang tersedia di daerah tujuan wisata, terutama yang mengemat energi, menggunakan sumberdaya lokal, termasuk melibatkan masyarakat lokal dalam pembuatannya. 9. Kegiatan wisata berskala kecil, baik dalam arti jumlah wisatawan maupun usaha jasa yang dikelola, meskipun dengan cara itu keuntungan yang diperoleh cenderung mengecil.

d. Pengelolaan dan Pengembangan Ekowisata

Supriatna 2008 menyatakan ada 8 delapan aspek yang merupakan pertimbangan pengelolaan suatu kawasan ekowisata, yaitu : 1. Proses perencanaan, misi dan visi dari pengembangan suatu kawasan haruslah menjadi hal yang penting. 2. Resource Opportunity Spectrum ROS yaitu suatu sistem yang didasarkan pada pembentukan zonasi dari bentuk-bentuk lingkungan dan saran-saran aktivitas wisata apa saja yang cocok dilakukan. 3. Proses pelibatan multi-stakeholders yaitu pihak-pihak yang memiliki kepentingan dalam suatu pengembangan ekowisata. 4. Proses pengambilan keputusan. 5. Pengelolaan manajemen resiko, keamanan dan proteksi terhadap konsumen. 6. Pendidikan dan pelatihan. 7. Montoring dan evaluasi dengan melakukan sistem reservasi untuk berkunjung ke dalam kawasan. 8. Pemasaran dan promosi. Pengembangan ekowisata adalah kegiatan perencanaan, pemanfaatan, dan pengendalian ekowisata. Direktorat Jenderal Pariwisata menggariskan prinsip- prinsip pengembangan ekowisata, sebagai berikut : 16 1. Kegiatan ekowisata harus bersifat ramah lingkungan, secara ekonomis dapat berkelanjutan dan serasi dengan kondisi sosial dan kebudayaan Daerah Tujuan Ekowisata DTE. 2. Untuk menjamin konservasi alam dan keanekaragaman hayati sebagai sumberdaya kepariwisataan utama, segenap upaya penting harus dilaksanakan untuk menjamin fungsi dan daya lingkungan agar tetap terjaga. 3. Kegiatan ekowisata yang secara langsung mendukung pada upaya perlindungan alam dan kelestarian keanekaragaman hayati harus dipromosikan. 4. Harus ada tindakan pencegahan untuk menghindari dan meminimalkan dampak negatif keanekaragaman hayati yang disebabkan kegiatan ekowisata. 5. Pengembangan kegaiatan ekowisata hendaknya selalu menggunakan teknologi ramah lingkungan. 6. Semua yang terlibat dalam pengelolaan ekowisata, termasuk pemerintah, swasta atau LSM harus bertanggung jawab secara bersama untuk mencapai bentuk ekowisata yang berkelanjutan. 7. Konsep dan kriteria ekowisata berkelanjutan harus dikembangkan dan dikaitkan dengan program pendidikan dan pelatihan untuk pekerja di bidang kepariwisataan. 8. Masyarakat harus diberikan kemudahan untuk memperoleh informasi sebanyak banyaknya mengenai manfaat perlindungan lingkungan dan konservasi keanekaragaman hayati melalui bentuk ekowisata yang berkelanjutan. Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 33 tahun 2009 tentang Pedoman Pengembangan Ekowisata di Daerah, prinsip pengembangan ekowisata meliputi: 1. Kesesuaian antara jenis dan karakteristik ekowisata. 2. Konservasi, yaitu melindungi, mengawetkan, dan memanfaatkan secara lestari sumberdaya alam yang digunakan untuk ekowisata. 3. Ekonomis, yaitu memberikan manfaat untuk masyarakat setempat dan menjadi penggerak pembangunan ekonomi di wilayahnya serta memastikan usaha ekowisata dapat berkelanjutan.

Dokumen yang terkait

Penilaian Dan Pengembangan Potensi Objek Dan Daya Tarik Wisata Alam Di Taman Wisata Alam (Twa) Sibolangit

44 191 105

Karo Cultural Tourism Park (Taman Wisata Budaya Karo) Arsitektur Neo-Vernakular

6 61 105

Persepsi Masyarakat Terhadap Taman Wisata Alam (TWA) Sicikeh-cikeh (Studi Kasus Di Dusun Pancur Nauli, Desa Lae Hole II, Kecamatan Parbuluan, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara)

15 176 63

Faktor-Faktor Pendukung Pengembangan Wisata Alam Taman Hutan Raya Bukit Barisan Tongkoh

1 35 7

Pengaruh Pemanfaatan Taman Wisata Alam (TWA) Angke Kapuk Sebagai Sumber Belajar IPS Pada Siswa MTs N 3 Pondok Pinang Jakarta Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

0 11 186

Kelembagaan Land Temre Taman Wisata Alam Gunung Meje Dalam Kaitannya Dengan Pembangunan Wilayah Kota Manokwari Provinsi Papua Barat

3 72 157

Komunitas Kupu-Kupu Superfamili Papilionoidea (Lepidoptera) di Kawasan Hutan Wisata Alam Gunung Meja, Manokwari, Papua Barat

0 10 109

Pengembangan Taman Wisata Alam Telogo Warno Telogo Pengilon Berdasarkan Prinsip Sustainable Tourism

1 11 34

STRUKTUR, KERAGAMAN DAN ASOSIASI KOMUNITAS TUMBUHAN PEMANJAT DENGAN POPULASI ALAM MERBAU DI TAMAN WISATA ALAM GUNUNG MEJA MANOKWARI-PAPUA BARAT (Structure, Diversity and Association of Climbing Plants Communities with Merbau Population in Gunung Meja) | S

0 3 10

MODEL PENGELOLAAN LINGKUNGAN TAMAN WISATA ALAM GUNUNG MEJA MANOKWARI PAPUA BARAT (Model Environmental Management of Meja Mountain Natural Manokwari West Papua) (Model Environmental Management of Meja Mountain Natural Manokwari West Papua) | Basna | Jurnal

0 1 12