Analisis Sosial a. Kearifan Lokal Masyarakat

127

7.2.3. Analisis Lingkungan

Pembangunan suatu kawasan termasuk pengembangan wiswata alam harus memperhatikan daya dukung lingkungan, dimana pengembangan kegiatan wisata alam tidak boleh melampaui ambang batas daya dukung lingkungan. Karena itu, dalam pengembangan TWA Gunung Meja sebagai kawasan wisata alam dengan kegiatannya perlu dilakukan analisis lingkungan yakni berapa banyak jumlah maksimum wisatawan yang dapat menggunakan tempat atau destinasi tersebut tanpa mengubah keadaan fisik atau menurunkan mutu lingkungan sekitarnya, karena aktivitas wisata. Kegiatan wisata alam yang sesuai dan dapat dikembangkan di TWA Gunung Meja adalah kegiatan wisata alam, wisata ilmiah dan wisata pendidikan. Adapun penggunaan lahan sesuai dengan zonasi untuk kegiatan wisata tersebut secara lengkap disajikan pada tabel berikut. Tabel 29. Kegiatan Wisata yang Dikembangkan di TWA Gunung Meja Jenis Wisata Bentuk Kegiatan Lokasi Wisata Alam Hiking Camping Caving Photo Hunting Keliling Kawasan Camping Ground Goa Seluruh Kawasan Wisata Ilmiah Penelitian Studi Banding Studi Tour Seluruh Kawasan Wisata Pendidikan Pengamatan dan Pengenalan Flora dan Fauna Kunjungan ke Situs Bersejarah Seluruh Kawasan Tugu Jepang Sumber : RPJP TWA Gunung Meja 2008-2028 Keterangan : masih dalam rencana pengembangan Dalam kaitannya dengan kegiatan wisata, maka daya dukung lingkungan harus dikaitkan dengan jumlah maksimum wisatawan yang dapat menggunakan tempat atau destinasi tersebut tanpa mengubah keadaan fisik atau menurunkan mutu lingkungan sekitarnya, karena aktivitas wisata. Berdasarkan Libosada 1998, daya dukung lingkungan dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut : � � �� = area yang digunakan wisatawan rata − rata kebutuhan area per individu 128 Daya tampung wisatawan per hari = CC X koefisien rotasi Dimana koefisien rotasinya dapat dirumuskan sebagai berikut : � � = Jumlah jam area terbuka untuk wisatawan rata − rata waktu satu kunjungan Adapun rata-rata kebutuhan area per individu disesuaikan dengan peruntukkan tiap kawasan sesuai aktivitas wisata di dalam kawasan. Lebih jelas rata-rata kebutuhan area per individu, luas area yang digunakan, jumlah jam kunjungan serta rata-rata waktu satu kunjungan berdasarkan bentuk kegiatan wisata disajikan pada tabel berikut. Tabel 30. Rata-Rata Kebutuhan Area Per Individu, Luas Area Yang Digunakan, Jumlah Jam Kunjungan Serta Rata-Rata Waktu Satu Kunjungan Kegiatan Wisata Rata-rata Kebutuhan AreaIndividu m²org Luas Area m² Jumlah Jam Kunjungan Rata-rata waktu satu Kunjungan Hiking Camping Caving Photo Hunting 50 500 30 20 7.000 100.000 500 1.107.740 12 24 24 6 6 24 4 2 Penelitian, Studi Banding atau Studi Tour 500 1.107.740 12 4 Pengamatan dan Pengenalan Flora dan Fauna Kunjungan ke Situs Bersejarah 5.000 20 1.086.740 900 12 12 4 2 Sumber : Data diolah 2011 Rata-rata kebutuhan area per individu serta jumlah kunjungan yang digunakan pada tabel di atas adalah rata-rata kebutuhan area per individu serta jumlah kunjungan yang ideal atau merupakan standar untuk masing-masing kegiatan wisata berdasarkan Libosada, 1998. Sedangkan luas area yang digunakan diperoleh dari pembagian zonasi berdasarkan RPJP TWA Gunung Meja 2009- 2028, sementara untuk rata-rata waktu satu kali kunjungan diperoleh dari hasil survei terhadap wisatawan. Berdasarkan rata-rata kebutuhan area per individu, luas area yang digunakan, jumlah jam kunjungan serta rata-rata waktu satu kunjungan berdasarkan bentuk kegiatan wisata di TWA Gunung Meja seperti pada Tabel 32,

Dokumen yang terkait

Penilaian Dan Pengembangan Potensi Objek Dan Daya Tarik Wisata Alam Di Taman Wisata Alam (Twa) Sibolangit

44 191 105

Karo Cultural Tourism Park (Taman Wisata Budaya Karo) Arsitektur Neo-Vernakular

6 61 105

Persepsi Masyarakat Terhadap Taman Wisata Alam (TWA) Sicikeh-cikeh (Studi Kasus Di Dusun Pancur Nauli, Desa Lae Hole II, Kecamatan Parbuluan, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara)

15 176 63

Faktor-Faktor Pendukung Pengembangan Wisata Alam Taman Hutan Raya Bukit Barisan Tongkoh

1 35 7

Pengaruh Pemanfaatan Taman Wisata Alam (TWA) Angke Kapuk Sebagai Sumber Belajar IPS Pada Siswa MTs N 3 Pondok Pinang Jakarta Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

0 11 186

Kelembagaan Land Temre Taman Wisata Alam Gunung Meje Dalam Kaitannya Dengan Pembangunan Wilayah Kota Manokwari Provinsi Papua Barat

3 72 157

Komunitas Kupu-Kupu Superfamili Papilionoidea (Lepidoptera) di Kawasan Hutan Wisata Alam Gunung Meja, Manokwari, Papua Barat

0 10 109

Pengembangan Taman Wisata Alam Telogo Warno Telogo Pengilon Berdasarkan Prinsip Sustainable Tourism

1 11 34

STRUKTUR, KERAGAMAN DAN ASOSIASI KOMUNITAS TUMBUHAN PEMANJAT DENGAN POPULASI ALAM MERBAU DI TAMAN WISATA ALAM GUNUNG MEJA MANOKWARI-PAPUA BARAT (Structure, Diversity and Association of Climbing Plants Communities with Merbau Population in Gunung Meja) | S

0 3 10

MODEL PENGELOLAAN LINGKUNGAN TAMAN WISATA ALAM GUNUNG MEJA MANOKWARI PAPUA BARAT (Model Environmental Management of Meja Mountain Natural Manokwari West Papua) (Model Environmental Management of Meja Mountain Natural Manokwari West Papua) | Basna | Jurnal

0 1 12