Potensi Kawasan 1. Potensi Hayati

79

2. Potensi Non Hayati

Ada beberapa potensi alam yang dapat dijadikan unggulan wisata di TWA Gunung Meja, yaitu : Tugu Jepang Di dalam kawasan TWA Gunung Meja terdapat suatu monumen bersejarah pada masa penjajahan Jepang. Monumen tersebut dikenal dengan nama Tugu Jepang. Tugu Jepang merupakan tugu peringatan pendaratan dan pendudukan tentara Jepang di Manokwari. Potensi situs ini menjadi daya tarik tersendiri bagi warga negara Jepang, karena memiliki sejarah bagi bangsa mereka.Selain objek wisata berupa tugu, dari lokasi tugu dapat dinikmati pemandangan lepas Kota Manokwari yang menawan. Namun saat ini keberadaa Tugu Jepang sangat memprihatinkan karena tidak ada pemeliharaan oleh pemerintah. Goa Alam Di dalam Kawasan TWA Gunung Meja ditemukan 19 goa alam dan 4 diantaranya merupakan goa berukuran besar dan berpotensi sebagai objek wisata. Goa-goa tersebut umumnya menyebar di sepanjang tebing karang pada sisi Kawasan Selatan. Goa alam ini sangat unik karena menjadi tempat tinggal hewan malam seperti kelelawar dan binatang melata yang unik seperti cicak belang lizards. Kelelawar tidur siang hari dengan bergantung pada dinding-dinding Kristal gua serta terbang keluar di malam hari untuk mencari makan.

c. Kriteria Penunjang Pengembangan Ekowisata di TWA Gunung Meja 1. Aksesibilitas

Untuk menuju lokasi TWA Gunung Meja tidak sulit karena mempunyai aksesibilitas yang tinggi karena TWA Gunung Meja terletak di pusat kota dengan keadaan jalan yang baik sehingga mudah dijangkau dengan berbagai kendaraan, baik roda dua maupun roda empat. Untuk masuk ke dalam kawasan TWA Gunung Meja ada dua alternatif, yaitu masuk melewati daerah Sarinah yang berjarak ± 3 km dari pusat kota dan melewati darah Amban yang berjarak ± 4 km dari pusat kota. Untuk mencapai daerah Sarinah dapat menggunakan angkutan umum arah Kota namun angkutan umum hanya sampai ke pertigaan antara Brawijaya- Kampung Ambon Atas-Ayambori, sehingga untuk mencapai pintu masuk TWA 80 Gunung Meja harus berjalan kaki ± 100 meter dengan kondisi jalan yang aspal menanjak dengan lebar 3 meter. Sementara untuk masuk ke dalam kawasan TWA Gunung melalui daerah Amban, dapat menggunakan Angkutan Umum arah Amban namun hanya sampai pada Jalan Raya Kantor Polisi Sektor Amban sehingga untuk mencapai daerah TWA Gunung Meja harus berjalan kaki ± 300 meter melewati Perumahan Dosen dan Asrama Mahasiswa dengan kondisi jalan yang baik dengan lebar jalan 2 meter.

2. Akomodasi

Sejalan dengan berkembangnya Manokwari sebagai ibukota Provinsi Papua Barat, maka pembangunan perhotelan di daerah ini meningkat. Adapun hotel yang terletak dekat dengan kawasan TWA Gunung Meja adalah Hotel Mangga, Hotel Billy, Hotel Mokwam, Hotel Metro, Hotel Triton dan Swiss-bel Hotel. Selain itu ada 2 losmen yang terletak tepat di bawah kaki Gunung yang sering diijadikan tempat menginap para wisatawan asing yaitu Losmen Kagum dengan kapasitas 9 kamar dengan harga Rp.250.000 – Rp. 280.000,- per malam dan Losmen YAT Yayasan Alternatif Turis dengan kapasitas 5 kamar dengan harga yang sama per malam. Kedua losmen tersebut sangat direkomendasikan bagi para wistawan asing yang akan berkunjung ke TWA Gunung Meja karena para karyawan kedua losmen tersebut adalah masyarakat setempat, disamping itu kedua losmen tersebut sangat dekat dengan pintu masuk TWA Gunung Meja dan juga menawarkan pemandu wisata lokal.

6.1.2. Permintaan Wisata Alam

Permintaan wisata alam terhadap TWA Gunung Meja dilihat dari tujuan kunjungan, alasan kunjungan, ketersediaan informasi serta persepsi wisatawan terhadap kondisi TWA Gunung Meja. Permintaan wisata alam sangat didukung oleh banyak faktor selain potensi wisata yang ditawarkan TWA Gunung Meja, misalnya pendidikan, pendapatan, biaya dan sebagainya. Selain itu, permintaan juga diperlukan untuk mengetahui minat wisatawan yang diwujudkan dalam bentuk tujuan wisata atau jenis kegiatan wisata yang dilakukan, mudah dijangkau dan biaya yang dikeluarkan. 81

a. Tujuan Kunjungan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap 47 wisatawan yang berkunjung di TWA Gunung Meja, tujuan dari kegiatan wisatawan adalah menikmati pemandangan alam, kunjungan ke Situs Bersejarah berupa Tugu dan Goa Jepang, pendidikanpenelitian serta pengamatan flora dan fauna. Secara rinci disajikan pada Tabel berikut. Tabel 12. Tujuan Utama Kegiatan Wisata Alam oleh Wisatawan Tujuan Jumlah Kunjungan Situs Bersejarah 15 31,91 Hiking 11 23,40 Menikmati Panorama Alam 8 17,02 Caving 6 12,77 Pengamatan Flora dan Fauna 4 8,51 PendidikanPenelitian 3 6,38 Sumber : Data diolah 2011 Tabel 12 menunjukkan bahwa tujuan utama kegiatan wisata alam tertinggi dari wisatawan adalah kunjungan ke Situs bersejarah Tugu Jepang yaitu sebanyak 31,91 persen. Tujuan wisatawan berikutnya yang berkunjung ke TWA Gunung Meja adalah Hiking yaitu 23,40 persen. TWA Gunung Meja menjadi tempat Hiking yang menarik bagi kelompok pemuda dan remaja Gereja, kelompok pemuda pecinta alam serta beberapa Sekolah seperti SMP Negeri 1, Sekolah Kehutanan Menengah Atas SKMA dan Sekolah Menengah Kejuruan Pariwisata. Selain itu, beberapa fakultas pada Universitas Negeri Papua UNIPA seperti Fakultas Kehutanan, Fakultas MIPA dan Fakultas Ekonomi juga melakukan hiking dan pengamatan flora fauna di TWA Gunung Meja. Tujuan wisatawan berikutnya adalah wisatawan yang hanya sekedar menikmati panorama alam atau photo hunting pemandangan Kota Manokwari, laut biru, dua pulau yang ada di depan Kota Manokwari yaitu sebanyak 17,02 persen. Berikutnya adalah tujuan wisata untuk caving atau perjalanan ke Goa alam yaitu sebanyak 12,77 persen. Tujuan wisata berikutnya adalah pengamatan flora dan fauna yaitu 8,51 persen, diikuti oleh tujuan wisata pendidikanpenelitian yaitu sebesar 6,38 persen yang dilakukan oleh Mahasiswa yang sedang melakukan penelitian ataupun survei. 82

b. Alasan Kunjungan

TWA Gunung Meja merupakan satu-satunya wisata gunung yang terletak di tengah Kota Manokwari dengan panorama yang indah dan alami serta merupakan saksi sejarah Perang Dunia II. Alasan permintaan wisata terhadap TWA Gunung Meja antara lain karena potensi alam yang indah, lingkungan yang sepi dan alami, peninggalan sejarah, jarak yang dekat dan biaya yang murah.Secara rinci disajikan pada tabel 13 di bawah ini. Tabel 13. Alasan Kunjungan Wisatawan ke TWA Gunung Meja Alasan Kunjungan Jumlah Potensi Alam yang Indah 47 100 Lingkungan yang sepi dan alami 42 89.36 Peninggalan Sejarah 21 44,68 Jarak yang Dekat 8 17.02 Biaya yang Murah 7 14.89 Sumber : Data diolah 2011 Tabel 13 menunjukkan bahwa alasan tertinggi wisatawan berkunjung ke TWA Gunung Meja adalah potensi alam yang indah, yaitu 100 persen dengan kata lain alasan utama kunjungan dari seluruh responden adalah karena potensi alam TWA Gunung Meja yang indah baik potensi alam dalam kawasan maupun luar kawasan yang bisa dinikmati wisatawan dari TWA Gunung Meja. Alasan kedua dari kunjungan ke TWA Gunung Meja adalah karena lingkungan TWA Gunung Meja yang masih sepi dan alami sebesar 89,36 persen. Alasan berikutnya adalah karena ada peninggalan sejarah berupa Tugu Jepang dan Goa Jepang dalam kawasan yaitu sebesar 44,68 persen. Jarak yang dekat merupakan alasan berikutnya dari wisatawan untuk berkunjung yaitu sebesar 17,02 persen karena kawasan TWA Gunung Meja serta akses masuk ke dalam kawasan yang dekat dengan Kota Manokwari. Alasan kunjungan berikutnya adalah biaya yang murah sebesar 14,89 persen, karena untuk sampai ke kawasan TWA Gunung Meja wisatawan tidak perlu mengeluarkan biaya yang besar.

c. Ketersediaan Informasi Tempat Wisata

Sebelum berkunjung ke TWA Gunung Meja perlu adanya informasi yang jelas mengenai kawasan tersebut. Berdasarkan survei yang dilakukan asal informasi mengenai keberadaan TWA Gunung Meja berasal dari teman, keluarga, organisasi dan internet. Seraca rinci disajikan pada Tabel 14 berikut.

Dokumen yang terkait

Penilaian Dan Pengembangan Potensi Objek Dan Daya Tarik Wisata Alam Di Taman Wisata Alam (Twa) Sibolangit

44 191 105

Karo Cultural Tourism Park (Taman Wisata Budaya Karo) Arsitektur Neo-Vernakular

6 61 105

Persepsi Masyarakat Terhadap Taman Wisata Alam (TWA) Sicikeh-cikeh (Studi Kasus Di Dusun Pancur Nauli, Desa Lae Hole II, Kecamatan Parbuluan, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara)

15 176 63

Faktor-Faktor Pendukung Pengembangan Wisata Alam Taman Hutan Raya Bukit Barisan Tongkoh

1 35 7

Pengaruh Pemanfaatan Taman Wisata Alam (TWA) Angke Kapuk Sebagai Sumber Belajar IPS Pada Siswa MTs N 3 Pondok Pinang Jakarta Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

0 11 186

Kelembagaan Land Temre Taman Wisata Alam Gunung Meje Dalam Kaitannya Dengan Pembangunan Wilayah Kota Manokwari Provinsi Papua Barat

3 72 157

Komunitas Kupu-Kupu Superfamili Papilionoidea (Lepidoptera) di Kawasan Hutan Wisata Alam Gunung Meja, Manokwari, Papua Barat

0 10 109

Pengembangan Taman Wisata Alam Telogo Warno Telogo Pengilon Berdasarkan Prinsip Sustainable Tourism

1 11 34

STRUKTUR, KERAGAMAN DAN ASOSIASI KOMUNITAS TUMBUHAN PEMANJAT DENGAN POPULASI ALAM MERBAU DI TAMAN WISATA ALAM GUNUNG MEJA MANOKWARI-PAPUA BARAT (Structure, Diversity and Association of Climbing Plants Communities with Merbau Population in Gunung Meja) | S

0 3 10

MODEL PENGELOLAAN LINGKUNGAN TAMAN WISATA ALAM GUNUNG MEJA MANOKWARI PAPUA BARAT (Model Environmental Management of Meja Mountain Natural Manokwari West Papua) (Model Environmental Management of Meja Mountain Natural Manokwari West Papua) | Basna | Jurnal

0 1 12