Komoditi Kelapa Sawit India

7. Komoditi Kelapa

Tahun 2001 Tanzania memiliki nilai RCA yang paling tinggi dibandingkan dengan Kenya dan Indonesia, namun ketiga negara tersebut memiliki keunggulan komparatif dan tingkat daya saing yang kuat, karena memiliki nilai RCA di atas satu Tabel 102. Tabel 102. Nilai RCA Komoditi Kelapa Indonesia dan Pesaing ke India Tahun Indonesia Pesaing 1 Pesaing 2 Thailand Filipina Negara Nilai RCA Negara Nilai RCA 2001 8,18 Tanzania 172,28 Kenya 466,64 2005 1,91 Sri Lanka 140,05 Malaysia 4,46 50,99 2009 7,33 Sri Lanka 204,4 Malaysia 9,26 0,01 Tahun 2005 dan 2009 Sri Lanka, Malaysia dan Indonesia sama-sama memiliki keunggulan komparatif di atas rata-rata dunia dalam ekspor kelapa parut ke India. Pada tahun 2005 juga ada Filipina yang memiliki nilai RCA yang lebih dari satu, sedangkan ditahun 2009 Thailand yang hanya mengekspor kelapa parut ke India pada tahun ini belum memiliki keunggulan komparatif yang kuat.

8. Komoditi Kopi

Tabel 103 memperlihatkan nilai RCA negara pengekspor kopi ke India pada tahun 2001, 2005 dan 2009 lebih dari satu yang berarti negara-negara tersebut memiliki keunggulan komparatif dan daya saing yang kuat, kecuali Thailand. Tahun 2001 dan 2005, Vietnam merupakan negara dengan nilai RCA tertinggi yang berada di atas Indonesia, Tanzania dan Spanyol, sedangkan ditahun 2009 Indonesia yang mendapatkan nilai RCA yang tertinggi sementara Nepal dan Pantai Gading berada di bawahnya. Tabel 103. Nilai RCA Komoditi Kopi Indonesia dan Pesaing ke India Tahun Indonesia Pesaing 1 Pesaing 2 Thailand Filipina Negara Nilai RCA Negara Nilai RCA 2001 25,74 Vietnam 112,29 Spain 5,58 2,8 2005 17,75 Vietnam 565,06 Tanzania 17,74 0,48 2009 23,61 Nepal 20,49 P. Gading 11,99

9. Komoditi Lada

Sri Lanka dan Indonesia konsisten memiliki keunggulan komparatif di atas rata-rata dunia dalam ekspor lada ke India, seperti yang terlihat pada Tabel 104, nilai RCA kedua negara tersebut berada di atas satu selama tahun 2001, 2005 dan 2009, sementara hasil estimasi dalam tabel tersebut juga terlihat bagaimana pada tahun 2001 dan 2005 Vietnam sebagai pesaing utama memiliki nilai RCA yang jauh di atas Sri Lanka dan Indonesia, sehingga bisa dikatakan keunggulan komparatifnya lebih kuat dibandingkan dengan Sri Lanka dan Indonesia. Thailand 2005 dan 2009 serta Singapura sebagai pesaing kedua pada tahun 2009 belum memiliki keunggulan komparatif dan daya saing yang kuat. Tabel 104. Nilai RCA Komoditi Lada Indonesia dan Pesaing ke India Tahun Indonesia Pesaing 1 Pesaing 2 Thailand Filipina Negara Nilai RCA Negara Nilai RCA 2001 5,88 Vietnam 326,8 Sri Lanka 145,93 2005 4,06 Vietnam 488,48 Sri Lanka 85,38 0,1 2009 14,33 Sri Lanka 257,51 Singapura 0,13 0,04

10. Komoditi Pala

Sri Lanka kembali menjadi pesaing utama dalam tahun 2001, 2005 dan 2009 serta Indonesia pada tahun yang sama memiliki keunggulan komparatif di atas rata- rata dunia dalan ekspor pala ke India. Sedangkan untuk pesaing kedua dalam tiga tahun tersebut yang pada tahun 2001 dan 2005 diduduki Singapura dan Australia pada tahun 2009, memiliki keunggulan komparatif dan daya saing yang rendah, karena memiliki nilai RCA Tabel 105 yang kurang dari satu pada tiga tahun tersebut. Tabel 105. Nilai RCA Komoditi Pala Indonesia dan Pesaing ke India Tahun Indonesia Pesaing 1 Pesaing 2 Thailand Filipina Negara Nilai RCA Negara Nilai RCA 2001 4,16 Sri Lanka 467,3 Singapura 0,0001 2005 4,64 Sri Lanka 160,85 Singapura 0,77 2009 8,06 Sri Lanka 397,08 Australia 0,13