keunggulan komparatif karena tidak ekspor kopi ke Australia pada tahun 2001, 2005 maupun 2009. Tahun 2001 negara yang memiliki keunggulan komparatif di atas rata-
rata dunia tersebut adalah Kolombia, Vietnam dan Indonesia, sedangkan tahun 2005 adalah Brazil, Vietnam dan Indonesia dan untuk tahun 2009 indeks RCA Kolombia
menjadi yang tertinggi, yang kemudian di bawahnya ada Brazil dan Indonesia.
Tabel 12. Nilai RCA Komoditi Kopi Indonesia dan Pesaing ke Australia
Tahun Indonesia
Pesaing 1 Pesaing 2
Thailand Filipina Negara
Nilai RCA
Negara Nilai
RCA 2001
1,6 Kolombia 1287,09 Vietnam
10,14 2005
2,48 Brazil 73,16 Vietnam
9,93 2009
7,21 Brazil 110,77 Kolombia
1084,4
9. Komoditi Lada
Indeks RCA India, Singapura, Indonesia dan Thailand pada tahun 2001 dalam ekspor lada ke Australia memiliki daya saing dan keunggulan komparatif di atas rata-
rata dunia, dimana negara yang disebutkan pertama memiliki nilai RCA yang paling besar, sedangkan Filipina memiliki indeks RCA di bawah satu pada tahun 2001 ini,
yang berarti memiliki keunggulan komparatif yang berkebalikan dengan empat negara sebelumnya. Tahun 2005, indeks RCA Indonesia merupakan yang tertinggi
dibandingkan dengan Vietnam yang juga memiliki keunggulan komparatif di atas rata-rata dunia, sementara pesaing lainnya yaitu Singapura dan Thailand memiliki
indeks RCA di bawah satu. Tahun 2009, diantara lima negara pesaing ekspor lada ke Australia, hanya Thailand dan Filipina yang daya saing dan keunggulan
komparatifnya di bawah rata-rata dunia, sedangkan India, Afrika Selatan dan Indonesia memiliki indeks RCA di atas satu seperti yang terlihat pada Tabel 13.
Tabel 13. Nilai RCA Komoditi Lada Indonesia dan Pesaing ke Australia
Tahun Indonesia Pesaing 1
Pesaing 2 Thailand Filipina
Negara Nilai
RCA Negara
Nilai RCA
2001 7,96 Singapura
5,89 India 23,71
1,01 0,04
2005 14,6 Vietnam
6,1 Singapura 0,86
0,27 2009
11,25 India 31,45 Afrika Selatan
18,81 0,11
0,005
10. Komoditi Pala
Indeks RCA komoditi pala pesaing ke Australia rata-rata memiliki keunggulan komparatif di atas rata-rata dunia, hanya Belanda pada tahun 2009 yang
memiliki indeks RCA di bawah satu. Dari Tabel 14 dapat terlihat bagaimana indeks RCA negara pesaing yang lebih dari satu, kecuali Thailand dan Filipina yang tidak
ekspor pala ke Australia dalam tiga tahun tersebut dan Indonesia yang tidak ekspor
pala pada tahun 2001 ke Australia.
Tabel 14. Nilai RCA Komoditi Pala Indonesia dan Pesaing ke Australia
Tahun Indonesia Pesaing 1
Pesaing 2 Thailand
Filipina Negara
Nilai RCA
Negara Nilai
RCA 2001
Singapura 15.77 Sri Lanka
94,19 2005
21,37 India 19.8 Vietnam
2,64 2009
38,1 India 4.39 Belanda
0,65
11. Komoditi Teh
Indeks RCA teh Indonesia ke Australia berada di bawah satu pada tahun 2001, sementara Inggris dan China memiliki keunggulan komparatif di atas rata-rata
dunia dalam ekspor teh ke Australia. Indeks RCA Indonesia meningkat pada tahun 2005 yang diakibatkan dari meningkatnya pangsa ekspor teh Indonesia di pasar
Australia pada tahun tersebut, di bawahnya ada indeks RCA Inggris dan Jepang yang juga di atas satu, sementara Thailand memiliki indeks RCA di bawah satu. Tahun
2009 nilai RCA Thailand masih di bawah satu, sementara nilai RCA Indonesia yang kembali di atas satu pada tahun ini harus dilewati Sri Lanka yang memiliki nilai RCA
lebih tinggi, namun nilai RCA Indonesia masih berada di atas nilai RCA China yang juga lebih dari satu. Tabel 15 dapat terlihat negara dengan nilai RCA tertinggi dalam
tiga tahun tersebut yang memiliki keunggulan komparatif dan daya saing yang kuat.
Tabel 15. Nilai RCA Komoditi Teh Indonesia dan Pesaing ke Australia
Tahun Indonesia
Pesaing 1 Pesaing 2
Thailand Filipina
Negara Nilai
RCA Negara
Nilai RCA
2001 0,6 U K
5,75 China 3,8
2005 37,71 U K
12,56 Jepang 1,62
0,007 2009
25,56 Sri Lanka 1349,14 China
2,31 0,01