Indonesia dan pesaing kedua yang diduduki Singapura masih belum memiliki keunggulan komparatif ekspor kelapa parut ke China, sementara Vietnam memiliki
nilai RCA yang jauh lebih tinggi dari Filipina namun sama-sama memiliki nilai RCA di atas satu. Tabel 24 juga terlihat bagaimana Filipina, Nigeria sebagai pesaing kedua,
Indonesia, Singapura sebagai pesaing kedua dan Thailand memiliki keunggulan komparatif dan daya saing yang kuat dan nilai RCA Filipina merupakan paling tinggi
diantara kelima negara tersebut.
Tabel 24. Nilai RCA Komoditi Kelapa Indonesia dan Pesaing ke China
Tahun Indonesia Pesaing 1
Pesaing 2 Thailand
Filipina Negara
Nilai RCA
Negara Nilai
RCA 2001
0,39 Vietnam 135,67 Hongkong
0,11 5,36
2005 0,62 Vietnam
168,44 Singapura 0,11
0,05 2,08
2009 20,23 Singapura
3,77 Nigeria 29,43
1,01 153,49
8. Komoditi Kopi
Vietnam sebagai pesaing utama dan Indonesia memiliki daya saing dan keunggulan komparatif di atas rata-rata dalam ekspor kopi ke China pada tahun 2001,
seperti yang terlihat pada Tabel 25, nilai RCA kedua negara tersebut lebih dari satu, berbeda dengan pesaing kedua yang diduduki Hongkong yang tidak memiliki
keunggulan komparatif di atas rata-rata.
Tabel 25. Nilai RCA Komoditi Kopi Indonesia dan Pesaing ke China
Tahun Indonesia Pesaing 1
Pesaing 2 Thailand Filipina
Negara Nilai
RCA Negara
Nilai RCA
2001 5,23 Vietnam
92,61 Hongkong 0,3
2005 15,03 Vietnam
82,7 Brazil 7,72
0,19 0,02
2009 19,3 Brazil
10,82 Hongkong 0., 2
Tahun 2005 kopi dari Vietnam sebagai pesaing utama, Indonesia dan Brazil sebagai pesaing kedua memiliki keunggulan komparatif di pasar China karena
memiliki nilai RCA yang jauh di atas satu, sementara keadaan sebaliknya dialami oleh Thailand dan Filipina yang belum memiliki keunggulan komparatif pada tahun
2005 ini. Tahun 2009 posisi Vietnam selama dua tahun sebelumnya digantikan Brazil
yang juga memiliki nilai RCA yang lebih dari satu pada tahun ini, selain Brazil Indonesia juga memiliki nilai RCA di atas satu dan memiliki nilai RCA yang lebih
tinggi dibandingkan dengan Brazil, sementara pesaing kedua yang diduduki Hongkong belum memiliki keunggulan komparatif di pasar China.
9. Komoditi Lada
Vietnam sebagai pesaing utama dan Indonesia memiliki keunggulan komparatif di atas rata-rata dalam ekspor lada ke China pada tahun 2001, seperti yang
terlihat pada Tabel 26, nilai RCA kedua negara tersebut berada di atas satu, sedangkan pesaing kedua yang diduduki hongkong memiliki keunggulan komparatif
yang masih di bawah rata-rata dunia.
Tabel 26. Nilai RCA Komoditi Lada Indonesia dan Pesaing ke China
Tahun Indonesia Pesaing 1
Pesaing 2 Thailand Filipina
Negara Nilai
RCA Negara
Nilai RCA
2001 1,47 Vietnam
105,24 Hongkong 0,61
2005 1,81 Malaysia
41,33 Singapura 4,04
0,0002 2009
Malaysia 37,44 Hongkong
0,19 0,05
0,003
Malaysia sebagai pesaing utama, Singapura sebagai pesaing kedua, dan Indonesia memiliki keunggulan komparatif dan daya saing yang kuat pada tahun
2005 dalam ekspor lada ke China, sedangkan Thailand berkeadaan sebaliknya karena memiliki nilai RCA yang jauh di bawah satu. Tahun 2009, dari empat negara yang
tertera pada Tabel 26, hanya Malaysia sebagai pesaing utama yang memiliki nilai RCA yang lebih dari satu, sedangkan Hongkong sebagai pesaing kedua, Thailand dan
Filipina belum memiliki keunggulan komparatif di atas rata-rata karena nilai RCA yang belum mencapai satu.
10. Komoditi Pala
Sebagai pesaing utama dan pesaing kedua, Hongkong dan Malaysia memiliki keunggulan komparatif dalam ekspor pala ke China pada tahun 2001, seperti yang
dilihat pada Tabel 27, nilai RCA kedua negara tersebut berada di atas satu, sedangkan nilai RCA Indonesia belum mampu memiliki daya saing dan keunggulan komparatif
seperti dua negara tersebut. Berbeda dengan tahun 2001, pada tahun 2005 dan tahun