pesaing  utama,  memiliki  nilai  RCA  yang  lebih  tinggi  dari  Ekuador  sebagai  pesaing kedua pada tahun 2005 dan Kenya sebagai pesaing kedua pada tahun 2009.
7. Komoditi Kelapa
Filipina dan Dominikan Republik yang selalu menjadi pesaing utama menjadi dua negara yang konsisten memiliki daya saing yang kuat dalam ekspor kelapa parut
ke  Amerika  Serikat,  hal  tersebut disimpulkan  dari  Tabel  128,  yang  memperlihatkan nilai  RCA  kedua  negara  yang  lebih  dari  satu  pada  tahun  2001,  2005  dan  2009.
Sementara  untuk  pesaing  lainnya  pada  tahun  2001,  hanya  Thailand  yang  tidak memiliki  nilai  RCA  yang  lebih  dari  satu,  sedangkan  Indonesia  dan  Singapura
memiliki  daya  saing  yang  kuat.  Pada  tabel  tersebut  juga  terlihat  bagaimana  pada tahun  2005 dan  2009  nilai  RCA  pesaing  lainnya  yaitu  Indonesia,  Thailand,  Kanada
dan Meksiko berada di bawah satu.
Tabel 128.  Nilai RCA Komoditi Kelapa Indonesia dan Pesaing ke Amerika Serikat
Tahun Indonesia
Pesaing 1 Pesaing 2
Thailand  Filipina Negara
Nilai RCA
Negara Nilai
RCA 2001
2,08  Dominikan 311,78  Singapura
1,83 0,04
96,34 2005
0,24  Dominikan 31,8  Kanada
0,09 0,001
172,13 2009
0,05  Dominikan 38,59  Meksiko
0,32 0,02
160,02
8. Komoditi Kopi
Kolombia, Brazil dan Indonesia pada tahun 2001, 2005 dan 2009 sama-sama memiliki keunggulan komparatif dan tingkat daya saing yang kuat.
Tabel 129.  Nilai RCA Komoditi Kopi Indonesia dan Pesaing ke Amerika Serikat
Tahun  Indonesia Pesaing 1
Pesaing 2 Thailand
Filipina Negara
Nilai RCA
Negara Nilai
RCA 2001
5,53  Kolombia 46,68  Brazil
10,49 0,6
0,0006 2005
10,86  Kolombia 46,45  Brazil
15,47 0,44
2009 7,75  Brazil
24,01  Kolombia 25,98
0,003
Hal  tersebut  karena  negara  yang  telah  disebutkan  memiliki  nilai  RCA  yang lebih  dari  satu,  namun  hal  yang  membedakan  adalah  tingkatan  nilai  RCAnya  yang
tertera pada Tabel 129, dimana dalam tiga tahun tersebut nilai RCA Kolombia selalu
berada di atas Brazil, dan nilai RCA Indonesia selalu berada di bawah Brazil. Disisi pesaing tetap, Thailand dan Filipina belum memiliki tingkat daya saing yang kuat.
9. Komoditi Lada
Indonesia dan Brazil sama-sama memiliki keunggulan komparatif dan tingkat daya saing yang kuat pada tahun 2001, 2005 dan 2009 dalam ekspor lada ke Amerika
Serikat,  seperti  yang  tertera  pada  Tabel  130,  hanya  nilai  RCA  yang  membedakan kedua negara tersebut, dimana nilai RCA Indonesia selalu lebih tinggi daripada nilai
RCA Brazil dalam tiga tahun tersebut. Sementara untuk pesaing lainnya seperti India pada tahun 2001 dan 2009 serta Vietnam pada tahun 2005 juga memiliki keunggulan
kompartif  yang  kuat, bahkan  nilai  RCA  Vietnam  sebagai pesaing utama pada tahun 2005 melebihi nilai RCA Indonesia ditahun yang sama. Disisi pesaing tetap, Thailand
dan Filipina yang juga ekspor lada dalam tiga tahun tersebut belum mampu memiliki tingkat daya saing dan keunggulan komparatif yang kuat.
Tabel 130.  Nilai RCA Komoditi Lada Indonesia dan Pesaing ke Amerika Serikat
Tahun Indonesia
Pesaing 1 Pesaing 2
Thailand Filipina
Negara Nilai
RCA Negara  Nilai RCA
2001 42,66  India
29,3  Brazil 16,47
0,06 0,01
2005 32,49  Vietnam
88,31  Brazil 13,96
0,01 0,02
2009 66,34  Brazil
20,08  India 11,4
0,04 0,03
10. Komoditi Pala
Tabel  131  memperlihatkan  nilai  RCA  pengekspor  pala  ke  Amerika  Serikat pada tahun 2001, 2005 dan 2009. Pada tahun 2001, Grenada sebagai pesaing  kedua
memiliki  nilai  RCA  di  atas  Indonesia  dan  Singapura  yang  sama-sama  memiliki keunggulan  komparatif  yang  kuat,  berbeda  dengan  Thailand  yang  belum  memiliki
keunggulan  komparatif  yang  kuat  pada  tahun  ini.  Tahun  2005  nilai  RCA  Indonesia dan  Singapura  masih  berada  di  bawah  Grenada  yang  sama-sama  memiliki  tingkat
daya  saing  yang  kuat,  namun  perbedaanya  pada  tahun  ini  Grenada  duduk  sebagai pesaing  utama.  Tahun  2009  Indonesia  memiliki  nilai  RCA  yang  paling  tinggi
dibandingkan  dengan  Sri  Lanka  sebagai  pesaing  kedua,  sedangkan  pesaing  utama yang diduduki Kanada belum memiliki tingkat daya saing yang kuat.