Persilangan RCA dan EPD Indonesia di India

Kopi, kelapa sawit dan kakao merupakan tiga komoditi yang memiliki rata- rata nilai ekspor terbesar dalam ekspor komoditi perkebunan ke Inggris, seperti yang terlihat pada Gambar 49. Komoditi yang pertama disebutkan memiliki nilai ekspor yang terus meningkat, berbeda dengan kelapa sawit dan kakao yang memiliki nilai ekspor yang berfluktuasi. Rata-rata nilai ekspor kopi adalah senilai US 14.523.440, rata-rata nilai ekspor kelapa sawit adalah senilai US 7.293.416, sedangkan rata-rata nilai ekspor kakao adalah senilai US 4.101.327. Komoditi yang memiliki nilai ekspor yang masih berada di bawah komoditi lainnya adalah cengkeh dan kayu manis. Tujuan impor utama Inggris hanya terjadi pada tahun 2005 terhadap komoditi teh, sedangkan untuk komoditi lainnya, Indonesia masih berada di bawah pesaing yang juga mengekspor komoditi perkebunan ke Inggris. Negara yang menjadi pesaing Indonesia dalam ekspor komoditi perkebunan ke Inggris antara lain adalah Tanzania, Malaysia, Sri Lanka, Singapura, Belanda, China dan Jerman. Sumber : UNComtrade Gambar 49. Nilai Ekspor Dua Belas Komoditi Indonesia ke Inggris Tahun 2001, 2005 dan 2009 5000 10000 15000 20000 25000 30000 2001 2005 2009 N il a i E k sp or d a lam 1000 U S Tahun Cengkeh Kacang Mete Kakao Karet Kayu Manis Kelapa Sawit Kelapa Kopi Lada Pala Teh Tembakau 100 200 300 400 500 600 700 800 900 2001 2005 2009

1. Komoditi Cengkeh

Pesaing utama yang dalam tahun 2001, 2005 dan 2009 yang diduduki Tanzania, Belanda dan Prancis sama-sama memiliki keunggulan komparatif yang kuat. Pesaing utama bukan berarti memiliki nilai RCA yang lebih tinggi dibandingkan dengan pesaing kedua, hal ini dibuktikan Sri Lanka dan Madagaskar yang pada tahun 2005 dan 2009 memiliki nilai RCA Tabel 109 yang lebih tinggi dari pesaing utama, sementara Kenya pada tahun 2001 masih memiliki nilai RCA di bawah pesaing utama, namun dengan nilai RCA yang lebih dari satu. Dalam tiga tahun tersebut, Indonesia hanya memiliki keunggulan komparatif yang rendah pada tahun 2001, sedangkan pada tahun 2005 dan 2009, nilai RCA Indonesia mampu melebihi angka satu. Tabel 109. Nilai RCA Komoditi Cengkeh Indonesia dan Pesaing ke Inggris