Persilangan RCA dan EPD Indonesia di Inggris
Inggris akan suatu komoditi menurun dalam tahun 2001, 2005 dan 2009 seperti yang terlihat pada Tabel 121. Karena nilai yang negatif tersebut, kemungkinan posisi daya
saing komoditi Indonesia berada pada Falling Star yaitu ketika pangsa pasar komoditi Indonesia bernilai positif atau Retreat yaitu ketika Indonesia tidak memiliki
komoditi yang kompetitif di pasar Inggris yang sudah tidak dinamis tersebut. Dari sembilan komoditi yang diestimasi, ada enam komoditi yang memiliki pangsa ekspor
yang positif, yaitu cengkeh, kakao, kelapa sawit, kopi, lada dan teh, sehingga posisi Falling Star
merupakan posisi yang diperoleh. Nilai RCA enam komoditi tersebut tidak selalu di atas satu, karena komoditi cengkeh dan kakao memiliki nilai RCA
yang kurang dari satu pada tahun 2001. Kayu manis, kelapa dan tembakau merupakan komoditi yang tidak kompetitif di pasar Inggris karena memiliki nilai pertumbuhan
pangsa pasar yang negatif, sehingga Retreat adalah posisi daya saing yang diperoleh ketiga komoditi tersebut. Namun ketiga komoditi tersebut dalam tahun 2001, 2005
dan 2009 memiliki daya saing dan keunggulan komparatif di atas rata-rata dunia. Untuk nilai RCA dengan pertumbuhan yang tertinggi dimiliki komoditi cengkeh, dan
pertumbuhan nilai RCA yang terendah dimiliki komoditi karet dan tembakau.
Tabel 121. Persilangan RCA dan EPD Indonesia di Inggris
Komoditi Nilai RCA
Nilai EPD Posisi Daya
Saing 2001
2005 2009
Pertumbuhan Pangsa Pasar
Ekspor Pertumbuhan
Pangsa Pasar Produk
Cengkeh 0,06
43,11 1,01
20871,8 -13,9 Falling Star
Kacang Mete
- -13,9
- Kakao
0,05 27,1
15080,6 -13,9 Falling Star
Karet 8,3
- -13,9
- Kayu
Manis 5,33
11,74 5,86
-2,2 -13,9
Retreat Kelapa
Sawit 2,56
72,97 24,82
834,1 -13,9 Falling Star
Kelapa 9,33
1,1 1,78
-8,7 -13,9
Retreat Kopi
7,73 25,46
36,18 82,4
-13,9 Falling Star Lada
6,98 17,59
8,18 6
-13,9 Falling Star Pala
0,99 -
-13,9 -
Teh 20,58
97,28 8,01
56,5 -13,9 Falling Star
Tembakau 9,05
9,06 5,21
-36,8 -13,9
Retreat