Persilangan RCA dan EPD Indonesia di Jepang

Nilai pertumbuhan pangsa pasar produk ke Jepang bernilai positif Tabel 56, yang berarti pasar Jepang merupakan sebuah pasar dinamis yang harus diperoleh keuntungannya dengan menyediakan komoditi dari Indonesia yang diinginkan masyarakat Jepang. Pada posisi pasar Jepang yang dinamis tersebut, ada dua kemungkinan posisi daya saing Indonesia, yaitu Rising Star atau Lost Opportunity. Dari duabelas komoditi yang ada, hanya sepuluh komoditi yang memiliki nilai EPD karena memiliki kekontinyuan dalam ekspor ke Jepang. Ada satu komoditi Indonesia yang berada pada posisi Lost Opportunity yaitu kayu manis karena memiliki pangsa ekspor yang tidak kompetitif, sementara sembilan komoditas lainnya seperti kakao, karet, kelapa sawit, kelapa, kopi, lada, pala, teh dan tembakau berada pada posisi Rising Star , sehingga komoditi tersebut sangat menguntungkan untuk dikembangkan di pasar Jepang.

5.1.5 Belgia

Belgia terletak di kawasan barat Benua Eropa dengan jumlah penduduk mencapai 10.789.000 jiwa pada tahun 2009 dengan menduduki wilayah seluas 30.528 km 2 . Negara ini memiliki pendapatan perkapita senilai US 31,400 yang merupakan pendapatan tertinggi ketiga belas di dunia. Untuk perdagangan komoditi perkebunan negara ini memiliki neraca komoditi yang masih defisit yang sangat tinggi, seperti komoditi tembakau dan kopi, sedangkan Gambar 40 memperlihatkan surplus neraca perdagangan hanya diperoleh komoditi teh, kakao dan karet. Sumber : UNComtrade Gambar 40. Neraca Perdagangan Perkebunan Belgia Tahun 2001, 2005 dan 2009 -500000 -400000 -300000 -200000 -100000 100000 N il a i E k sp or d a lam 1000 U S Komoditi 2001 2005 2009 Komoditi Indonesia yang memiliki nilai ekspor terbesar dari dua belas komoditi yang diteliti adalah kopi, tembakau dan pala, sedangkan komoditi yang memiliki rata-rata nilai ekspor terendah yang diekspor ke Belgia adalah kacang mete, kelapa sawit, cengkeh dan teh. Rata-rata nilai ekspor kopi adalah senilai US