Komoditi Kayu Manis Singapura

RCA Indonesia yang lebih dari satu Tabel 89, sementara pesaing utama yang diduduki Malaysia, dalam tiga tahun tersebut belum mencapai nilai RCA di atas satu sebagai syarat suatu negara memiliki keunggulan komparatif di atas rata-rata dunia dalam ekspor kelapa parut ke Singapura. Sementara untuk pesaing kedua yang tidak memiliki keunggulan komparatif hanya terjadi pada tahun 2005, pada tahun tersebut nilai RCA Vietnam masih berada di bawah satu, sedangkan Sri Lanka dan Nigeria yang merupakan pesaing kedua pada tahun 2001 dan 2009 memiliki nilai RCA di atas satu. Filipina belum memiliki keunggulan komparatif di pasar Singapura pada tahun 2001, sedangkan pada tahun 2005 dan 2009 barulah Filipina memiliki nilai RCA di atas satu, namun dengan tahun yang sama nilai RCA tersebut masih di bawah Indonesia. Tabel 89. Nilai RCA Komoditi Kelapa Indonesia dan Pesaing ke Singapura Tahun Indonesia Pesaing 1 Pesaing 2 Thailand Filipina Negara Nilai RCA Negara Nilai RCA 2001 18,62 Malaysia 0,1 Sri Lanka 1,06 0,03 2005 16,34 Malaysia 0,44 Vietnam 0,12 0,012 10,84 2009 15,92 Malaysia 0,58 Nigeria 259,78 3,31

8. Komoditi Kopi

Tahun 2001, nilai RCA Indonesia, Vietnam sebagai pesaing utama dan Uganda sebagai pesaing kedua lebih dari satu sehingga memiliki keunggulan komparatif di atas rata-rata dunia dalam ekspor kopi ke Singapura, dimana pada tahun tersebut nilai RCA Uganda merupakan yang paling tinggi, sementara Thailand yang juga ekspor belum memiliki keunggulan komparatif yang kuat. Tahun 2005 nilai RCA Indonesia kembali melebihi angka satu, namun masih lebih rendah dari nilai RCA Uganda yang menjadi pesaing utama dan Vietnam yang menjadi pesaing kedua. Tahun 2009 posisi pesaing utama dan nilai RCA tertinggi digantikan oleh Burundi, sementara Indonesia juga memiliki keunggulan komparatif di atas rata-rata dengan nilai RCA yang masih di bawah Burundi, sedangkan pesaing kedua yang diduduki Malaysia masih belum memiliki daya saing yang kuat pada tahun ini, begitu juga dengan Thailand yang memiliki nilai RCA di bawah satu seperti tahun 2001 Tabel 90. Tabel 90. Nilai RCA Komoditi Kopi Indonesia dan Pesaing ke Singapura Tahun Indonesia Pesaing 1 Pesaing 2 Thailand Filipina Negara Nilai RCA Negara Nilai RCA 2001 4,6 Vietnam 44,9 Uganda 2747,43 0,26 2005 8,12 Uganda 2035,32 Vietnam 12,24 2009 11,7 Burundi 9396,68 Malaysia 0,73 0,001

9. Komoditi Lada

Indonesia, negara pesaing utama yang diduduki Vietnam pada tahun 2001 dan Malaysia pada tahun 2005 dan 2009, serta negara pesaing kedua yang diduduki Malaysia pada tahun 2001, Vietnam pada tahun 2005 dan Nigeria pada tahun 2009 memiliki nilai RCA yang lebih dari satu. Pada tahun 2001 nilai RCA Vietnam merupakan yang tertinggi, ditahun 2005 nilai RCA Indonesia adalah yang tertinggi dan ditahun 2009 nilai RCA tertinggi dimiliki oleh Nigeria, namun secara keseluruhan negara-negara tersebut memiliki keunggulan komparatif dan tingkat daya saing yang kuat. Hal yang berbeda terjadi dengan nilai RCA Thailand pada tahun 2001, 2005 dan 2009, serta nilai RCA Filipina yang diestimasi pada tahun 2001 dan 2005, diamana pada tahun-tahun tersebut kedua negara ini tidak memiliki keunggulan komparatif yang kuat dalam ekspor lada ke Singapura, karena nilai RCA yang kurang dari satu Tabel 91. Tabel 91. Nilai RCA Komoditi Lada Indonesia dan Pesaing ke Singapura Tahun Indonesia Pesaing 1 Pesaing 2 Thailand Filipina Negara Nilai RCA Negara Nilai RCA 2001 10,66 Vietnam 25,65 Malaysia 1,1 0,001 0,001 2005 15,59 Malaysia 1,02 Vietnam 11,15 0,002 0,0001 2009 10,36 Malaysia 2,2 Nigeria 526,05 0,06

10. Komoditi Pala

Pada tahun 2001, 2005 dan 2009, Indonesia selalu memiliki keunggulan komparatif di atas rata-rata dunia dalam ekspor komoditi pala ke Singapura, hal