2005 dan 2009 Komoditi Cengkeh Amerika Serikat

masih memiliki tingkat daya saing yang lemah, yaitu Thailand. Pada tahun 2005 dan 2009 nilai RCA Madagaskar yang naik menjadi pesaing utama, jauh meninggalkan nilai RCA Brazil dan Indonesia. Tabel 122. Nilai RCA Komoditi Cengkeh Indonesia dan Pesaing ke Amerika Serikat Tahun Indonesia Pesaing 1 Pesaing 2 Thailand Filipina Negara Nilai RCA Negara Nilai RCA 2001 6,98 Brazil 21,87 Madagaskar 1542,9 0,01 2005 27,16 Madagaskar 3219,4 Brazil 10,64 2009 17,24 Madagaskar 2350,8 Brazil 21,34

2. Komoditi Kacang Mete

Negara yang mengekspor kacang mete ke Amerika Serikat yang tertera pada Tabel 123 memiliki keunggulan komparatif yang kuat, diawali pada tahun 2001 dengan nilai RCA yang lebih dari 5000, Mozambik memiliki nilai RCA di atas India sebagai pesaing utama dan Indonesia. Pada tahun 2005 Indonesia yang memiliki nilai RCA yang paling tinggi dengan mengalahkan nilai RCA Meksiko dan India sebagai pesaing utama dan pesaing kedua. Pada tahun 2009 nilai RCA Indonesia yang sudah tinggi masih bisa disaingi Meksiko sebagai pesaing utama, sementara pesaing kedua yang diduduki Inggris memiliki nilai RCA di bawah kedua pesaing tersebut. Tabel 123.Nilai RCA Kacang Mete Indonesia dan Pesaing ke Amerika Serikat Tahun Indonesia Pesaing 1 Pesaing 2 Thailand Filipina Negara Nilai RCA Negara Nilai RCA 2001 1,47 India 119,3 Mozambik 5088,98 2005 30,28 Meksiko 3,2 India 18,85 2009 27,4 Nigeria 40,14 U K 8,97

3. Komoditi Kakao

Sama seperti komoditi kacang mete, dimana negara yang tertera pada Tabel 124, yang mengekspor kakao ke Amerika Serikat memiliki keunggulan komparatif yang kuat, namun bedanya, pada tahun ini ada Filipina yang juga ekspor kakao ke Amerika Serikat pada tahun 2005 dan 2009, namun dengan nilai RCA yang masih di bawah satu. Diantara Indonesia, pesaing utama dan pesaing kedua, pada tiga tahun tersebut, Pantai Gading merupakan negara dengan nilai RCA tertinggi, berada di atas nilai RCA Dominikan Republik sebagai pesaing kedua dan Indonesia pada tahun 2001, berada di atas nilai RCA Indonesia dan Ekuador sebagai pesaing kedua pada tahun 2005 dan 2009. Tabel 124. Nilai RCA Komoditi Kakao Indonesia dan Pesaing ke Amerika Serikat Tahun Indonesia Pesaing 1 Pesaing 2 Thailand Filipina Negara Nilai RCA Negara Nilai RCA 2001 46,16 P. Gading 2024,89 Dominikan 254,79 2005 29,01 P. Gading 1054,03 Ekuador 18,48 0,0008 2009 33,62 P. Gading 858,9 Ekuador 41,66 0,001

4. Komoditi Karet

Thailand, Indonesia dan Malaysia, sebagai trio Asean memiliki keunggulan komparatif dalam ekspor karet alam ke Amerika Serikat pada tahun 2001, 2005 dan 2009, karena seperti yang tertera pada Tabel 125, nilai RCA ketiga negara tersebut mampu melebihi angka satu. Dari ketiga negara tersebut, setiap tahunnya nilai RCA Thailand merupakan yang tertinggi, sementara nilai RCA Malaysia hanya pada tahun 2009 berada di atas Indonesia. Pesaing utama dalam tiga tahun tersebut telah dimiliki Malaysia, sedangkan untuk pesaing kedua pada tahun 2001 yang diduduki Inggris belum memiliki keunggulan komparatif yang kuat, begitu pula dengan Kanada pada tahun 2009, hanya India pada tahun 2005 yang memiliki tingkat daya saing yang kuat dalam ekspor karet alam ke Amerika Serikat. Tabel 125. Nilai RCA Komoditi Karet Indonesia dan Pesaing ke Amerika Serikat Tahun Indonesia Pesaing 1 Pesaing 2 Thailand Filipina Negara Nilai RCA Negara Nilai RCA 2001 22,3 Malaysia 9,36 U K 0,42 51,45 2005 8,48 Malaysia 5,26 India 6,98 57,83 2009 1,89 Malaysia 15,57 Kanada 0,71 34,21

5. Komoditi Kayu Manis

Indonesia dan Sri Lanka yang konsisten menjadi pesaing utama pada tahun 2001, 2005 dan 2009 dalam ekspor kayu manis ke Amerika Serikat, ternyata juga