ekspor kenegara utama sebesar 38 persen diekspor ke Amerika Serikat dan sebesar 29,4 persen diekspor ke Singapura, sementara negara utama lainnya seperti India
diekspor sebesar 6,1 persen, Belanda diekspor sebesar 5,6 persen, Jerman diekspor sebesar 4,6 persen dan Jepang sebesar 3,7 persen, sedangkan negara utama lainnya
mengimpor dibawah nol persen dari total volume ekspor lada Indonesia pada tahun 2005, kecuali Australia yang diekspor sebesar 1,9 persen.
Peningkatan volume ekspor terjadi pada tahun 2009, walaupun volumenya tidak lebih tinggi dari tahun 2001, yaitu dengan volume 50.279.014 Kg. Pada tahun
ini negara utama yang menjadi tujuan utama ekspor lada seperti yang terlihat pada Gambar 28 adalah Amerika Serikat dan India, dimana dari 81,5 persen total ekspor
lada kenegara utama, sebesar 49,3 persennya diekspor ke Amerika Serikat dan sebesar 14 persennya diekspor ke India. Singapura, Jerman dan Belanda berada
dibawah dua negara utama ekspor lada tersebut, dengan masing-masing mengimpor sebesar 5,5 persen, 4,2 persen, 3,5 persen dari total ekspor Indonesia ke pasar dunia.
Pada tahun 2009 China tidak impor lada dari Indonesia dan negara utama lainnya mengimpor pada rentang dibawah 3 persen hingga dibawah 1 persen dari total ekspor
lada Indonesia.
Sumber : UNComtrade Gambar 28. Volume Ekspor Lada Indonesia Tahun 2001, 2005 dan 2009 ke Sebelas
Negara Importir Utama
10000000 20000000
30000000 Australia
Belgium China
Germany United Kingdom
India Japan
Malaysia Netherlands
Singapore United States
Volume Ekspor dalam Kg N
egar a
T u
ju an
2009 2005
2001
4.3.10 Perkembangan Volume Ekspor Pala
Volume ekspor pala Indonesia dari tahun 2001, 2005 dan 2009 mengalami peningkatan, dimana pada tahun 2001 total volume ekspor Indonesia ke dunia adalah
sebesar 6.706.322 Kg. Negara utama masih mendominasi impor pala Indonesia pada tahun ini, yaitu sebesar 64,2 persen dari total tersebut diekspor kesembilan negara
utama tersebut. Pada tahun tersebut Australia dan Inggris tidak mengimpor pala dari Indonesia, sedangkan untuk negara utama yang menjadi tujuan utama adalah
Singapura yang diekspor sebesar 25,4 persen, Belanda sebesar 16,3 persen, Amerika Serikat dengan volume ekspor sebesar 8,6 persen dan Malaysia sebesar 5,1 persen
dari total ekspor Indonesia pada tahun tersebut. Sementara negara utama lainnya mendapatkan impor pala dari Indonesia dibawah 4 persen dari total ekspor pala
Indonesia. Peningkatan volume ekspor yang terus terjadi hingga pada tahun 2005 menjadi 7.839.560 Kg, masih didominasi oleh impor negara utama, dimana dari total
tersebut sebesar 56 persennya diekspor ke negara utama, kecuali Inggris yang kembali tidak impor pala dari Indonesia Gambar 29. Tahun 2005 ini Belanda,
Singapura, Malaysia dan Jepang secara berurutan menjadi negara utama yang menjadi tujuan ekspor pala Indonesia. Sebesar 17,6 persen pala Indonesia diekspor ke
Belanda, sebesar 15,8 persen diekspor ke Singapura, dan masing-masing 6,8 dan 5,7 persen diekspor ke Malaysia dan Jepang dari total ekspor Indonesia kedunia. Negara
utama lainnya mendapatkan impor pala dari Indonesia pada rentang persentase sebesar 0,5 hingga 2,2 persen dari total volume ekspor pala Indonesia. Peningkatan
volume ekspor pada tahun 2009 ditutup dengan volume 9.264.087 Kg yang diekspor keseluruh dunia, pada tahun ini semua negara utama mengimpor pala dari Indonesia
dengan persentase total 54,3 persen dari total volume ekspor Indonesia. Negara utama yang menjadi tujuan ekspor utama adalah Amerika Serikat, dengan impor pala
sebesar 13,9 persen dari total ekspor Indonesia, di bawahnya ada negara Belanda mengimpor 8,7 persen, Jerman mengimpor 6,5 persen, Malaysia mengimpor 5,9
persen, Jepang mengimpor 5,5 persen, Belgia mengimpor sebesar 4,9 persen dan Singapura yang mengimpor pala sebesar 3,9 persen dari total volume ekspor pala
Indonesia kedunia, sedangkan untuk negara utama lainnya berada pada rentang 0,05 persen hingga 2,5 persen.
Sumber : UNComtrade Gambar 29. Volume Ekspor Pala Indonesia Tahun 2001, 2005 dan 2009 ke Sebelas
Negara Importir Utama
4.3.11 Perkembangan Volume Ekspor Teh
Perkembangan volume ekspor teh Indonesia pada tahun 2001 diwarnai dengan tidak mengimpornya tiga negara utama yaitu Belgia, China dan India teh dari
Indonesia, namun hal tersebut tidak berpengaruh terhadap dominasi negara utama lainnya Gambar 30. Dari total 1.557.636 Kg volume ekspor teh Indonesia kedunia
sebesar 61,1 persennya diekspor ke negara utama, dari total ekspor ke negara utama tersebut Malaysia dan Inggris mengimpor paling besar yaitu sebesar 22,3 persen dan
18,7 persen. Singapura, Jerman dan Belanda berada dibawah kedua negara tersebut dengan mengimpor teh dari Indonesia masing- masing sebesar 6,6 persen, 4,6 persen
dan 4,4 persen dari total ekspor ke negara utama tersebut, dan sisanya diekspor ke Jepang, Australia dan Amerika Serikat dengan rentangan persentase 0,04 hingga 2,6
persen dari total ekspor Indonesia. Pada tahun 2005 terjadi peningkatan volume ekspor teh Indonesia kedunia yaitu menjadi 8.504.264 Kg. Australia yang memiliki
volume impor teh yang kecil dari Indonesia pada tahun 2001 menjadi negara utama tujuan utama pada tahun 2005 dengan mengimpor sebesar 29,8 persen dari total 63,6
500000 1000000
1500000 2000000
Australia Belgium
China Germany
United Kingdom India
Japan Malaysia
Netherlands Singapore
United States
Volume Ekspor dalam Kg N
egar a
T u
ju an
2009 2005
2001