49
Kemampuan siswa dalam menindaklanjuti pengetahuan yang diperoleh. Indikator- indikator tersebut, disesuaikan dengan model pembelajaran yang digunakan dalam
hal ini yaitu model pembelajaran group investigation, serta disesuaikan dengan materi yang akan dibelajarkan yaitu materi pesawat sederhana.
2.1.6 Hasil belajar
Seseorang yang telah melakukan belajar, tentunya akan mendapatkan sebuah hasil. Baik itu dalah hal perubahan sikap, maupun dalam hal pemahaman
sebuah konsep atau pengetahuan. Karena hasil belajar merupakan pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan
keterampilan Suprijono 2012: 5. Hasil belajar dapat diketahui dari seseorang setelah ia melakukan proses belajar. Hasil belajar tersebut dapat diketahui dari
perubahan perilaku, sikap, maupun pengetahuan yang berbeda dari seorang individu sebelum dan sesudah proses belajar. Hasil belajar yang diperoleh oleh
suati individu tentunya terkait erat dengan motivasi dan aktivitasnya dalam belajar. Seseorang yang memiliki motivasi belajar yang tinggi, tentunya dia akan
berkreativitas secara aktif. Jika aktivitas terus terjadi dalam belajarnya, maka pengetahuan yang diperolehnya akan semakin banyak dan mendalam. Oleh karena
itu hasil belajar yang diperolehpun diharapkan akan semakin baik. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Rifa’i dan Anni 2009: 85 yang
menyatakan bahwa hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik setelah mengalami belajar. Perolehan aspek-aspek perubahan
perilaku tersebut tergantung pada apa yang dipelajari oleh peserta didik. Apabila
50
pendidik mempelajari pengetahuan tentang konsep maka perubahan perilaku yang diperoleh adalah berupa pengetahaun konsep.
Merujuk pemikiran Gagne dalam Suprijono 2012: 5-6, hasil belajar itu berupa: 1 Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahauan
dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis. Kemampuan merespon secara spesifik terhadap rangsangan spesifik. Kemampuan tersebut tidak memerlukan
manipulasi simbol, pemecahan masalah, maupun penetapan aturan; 2 Keterampilan intelektual yaitu kemampuan memperesentasikan konsep dan
lambang. Kemampuan intelektual terdiri dari kemampuan mengkategorisasi, kemampuan analitis-sintesis fakta-konsep dan mengembangkan prinsip-prinsip
keilmuan. Kemampuan intelektual merupakan kemampuan melakukan aktivitas kognitif bersifat khas; 3 Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan
mengarahkan aktifitas kognitif sendiri. Kemampuan ini meliputi penggunaan konsep dan kaidah dalam pemecahan masalah; 4 Keterampilan motorik yaitu
kemampuan melakukan serangkaian gerakan jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisasi gerak jasmani; 5 Sikap adalah
kemamapuan menerima dan menolak objek berdasarkan penilaian terhadap objek tersebut. Sikap berupa kemampuan menginternalisasi dan eksternalisasi nilai-nilai.
Sudjana 2010: 22 juga menyatakan pendapatnya bahwa hasil belajar merupakan kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh peserta didik setelah ia
menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya satu aspek potensi kemanusian saja. Hal tersebut sejalan
dengan taksonomi benyamin S. bloom dalam Rifa’i dan Anni 2009: 86 yang
51
menyampaikan tiga taksonomi yang disebut dengan ranah belajar, yaitu ranah kognitif cognitive domain, ranah afektif afektive domain dan ranah
prikomotorik psicomotoric domain. Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari
enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analilis, sintesis dan evaluasi. Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima
aspek, yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi dan internalisasi. Ranah psikomotoris berkenaan dengan hasil belajar keterampilan
dan kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotorik, yakni gerakan refleks, keterampilan gerakan dasar, kemampuan perceptual keharmonisan atau
ketepatan, gerakan keterampilan kompleks, serta gerakan ekspresif dan interpretative Sudjana 2010: 22-33.
Sardiman 2011: 29 menyatakan ketiga hasil belajar tersebut dalam suatu pengajaran merupakan tiga hal yang secara perencanaan dan programatik
merupakan hal yang terpisah. Namun, dalam kenyataanya pada diri siswa akan menjadi satu kesatuan yang utuh dan bulat. Ketiganya direncanakan sesuai dengan
butir-butir bahan pembelajaran, karena semua itu bermuara pada anak didik setelah terjadi proses internalisasi, terbentuklah suatu kepribadian utuh. Dan
semuanya itu sangat diperlukan suatu sistem lingkungan yang mendukung. Hasil belajar siswa dapat dinyatakan secara kualitatif dan dapat pula
dinyatakan secara kuatitatif. Secara kualitatif hasil belajar dapat diungkapkan dengan pernyataan sangat baik, baik, sedang, kurang dan sebagainya. Sedangkan
secara kuantitatif hasil belajar dapat dinyatakan dengan angka-angka. Untuk
52
mencapai hasil belajar yang baik dan memuaskan memang sangat banyak faktor yang mempengaruhinya, diantaranya adalah dari faktor guru dan diri siswa itu
sendiri. Dalam hal ini guru berkewajiban menciptakan kegiatan belajar mengajar yang mampu menunjang dan mendorong siswa untuk mengembangkan segala
potensi yang ada secara optimal, sehingga keberhasilan itu dapat diperoleh siswa. Keberhasilan suatu kegiatan belajar dapat dilihat dari hasil belajar setelah
mengikuti usaha belajar. Hasil belajar merupakan dasar yang digunakan untuk menentukan tingkat keberhasilan siswa menguasai suatu materi pelajaran.
Manusia melakukan kegiatan belajar dengan berbagai macam cara sesuai dengan keadaan. Bila seseorang telah melakukan kegaiatan belajar maka dalam dirinya
akan terjadi perubahan-perubahan yang merupakan pernyataan perbuatan belajar, perubahan ini disebut dengan hasil belajar.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan segala seuatu yang didapatkan oleh individu setelah ia melakukan
proses belajar, yang mencakup aspek koginif pengetahuan, afektif sikap, dan psikomotorik
keterampilan baik itu berupa informasi verbal maupun non-verbal. Hasil belajar menunjukkan tingkat penguasaan yang dicapai oleh peserta didik
dalam mengikuti kegiatan pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ditetapkan. Melalui penilaian hasil belajar dapat dilihat perubahan tingkah laku
yang dapat diamati sesudah mengikuti kegiatan belajar dalam bentuk pengetahuan dan keterampilan.
Hasil belajar yang diperoleh siswa bukanlah hanya berdasarkan kemampuan intelektual siswa semata, melainkan banyak faktor-faktor yang
53
mempengaruhi hasil belajar tersebut. Hasil belajar peserta didik dapat diketahui melalui penilaian kelas. Penilaian kelas merupakan proses pengumpulan dan
penggunaan informasi untuk pemberian keputusan terhadap hasil belajar siswa, berdasarkan tahapan kemajuan belajarnya sehingga didapatkan potret atau profil
kemampuan siswa sesuai dengan kompetensi yang ditetapkan dalam kurikulum. Bentuk penilaian kelas yang digunakan dalam yaitu penilaian kinerja
perfomance, penilaian tes tertulis paper and pen, dan penilaian sikap.
2.1.7 Karakteristik siswa SD