Penerapan model group investigation dalam pembelajaran pesawat sederhana

88 majemuk yaitu perpaduan antara katrol tetap dan katrol bebas yang dihubungkan dengan tali. Roda berporos merupakan roda yang dihubungkan dengan sebuah poros yang dapat berputar bersama-sama Sulistyanto, 2008: 110-120. Contoh alat yang menggunakan roda berporos, yaitu setir mobil, setir kapal, gerinda, roda sepeda, roda becak dan tombol kunci pintu. Materi pesawat sederhana diajarkan pada siswa sekolah dasar kelas V pada semester genap. Dengan standar kompetensi, memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi, serta fungsinya. Kompetensi dasar materi tersebut ialah mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui percobaan gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet. Alokasi waktu pembelajarannya adalah 8 jam pelajaran.

2.1.15 Penerapan model group investigation dalam pembelajaran pesawat sederhana

Guru merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam pembelajaran. Hal itu disebabkan karena guru yang selalu berinteraksi langsung dengan siswa dalam kelas. Oleh karena itu guru dituntut untuk mengembangakan inovasi pembelajaran, agar pembelajaran berjalan menarik dan aktif. Dalam melakukan inovasi pembelajaran, seorang guru dituntut untuk menerpakan model pembelajaran yang disesuaikan dengan karakteristik siswa, kebutuhannya, materi pelajaran serta lingkungan tempat belajar. Hal yang sama juga tentunya harus dilakukan oleh guru dalam mata pelajaran IPA. Pada materi pesawat sederhana, guru dituntut untuk mengembangkan sebuah model pembelajaran yang sesuai. 89 Materi pesawat sederhana merupakan salah satu materi yang cukup padat. Hal ini disebabkan karena banyaknya konsep-konsep pengetahuan yang harus dikuasi oleh siswa. Materi peswat sederhana sebenanya merupakan materi yang dapat dipelajari dengan media-media yang terdapat di lingkungan. Karena menyangkut pada peralatan yang sering digunakan oleh manusia. Dalam hal ini alat yang digunakan oleh manusia untuk membantu pekerjaannya supaya lebih mudah atau meringkankan pekerjaan manusia. Hal tersebut sesuai dengan konsep pesawat sederhana sendiri yaitu semua alat yang digunakan untuk membantu mringankan pererjaan manusia. Sederhana disini berarti karena kesederhanaan dalam penggunaannnya. Adapun langkah-langah penerapan model group investigation dalam pembelajaran materi pesawat sederhana ialah: a. Pada fase eksplorasi, guru menggunakan media benda nyata gunting, tang, pisau, dll untuk menjelaskan konsep awal pesawat sedernaha. b. Guru mendemonstrasikan bagaimana penggunaan alat-alat tersebut serta menjelaskan manfaatnya dalam kegiatan manusia. c. Siswa memperhatikan penjelasan dari guru, serta mencoba penggunaan dari media yang ada. d. Guru bersama siswa menentukan topik-topik yang terdapat pada materi peswat sederhana yang akan mereka pelajari, seperti: 1 Tuas golongan I, dengan sub topik gunting, tang, linggis dan jungkat-jungkit; 2 Tuas golongan II, dengan sub topik alat pemotong kertas, alat pemecah kemiri, pembuka tutup botol dan gerobag roda satu; 3 Tuas golongan III, dengan sub topik sekop, staples dan 90 pinset; 4 Bidang miring, dengan sub topik sekrup, pisau, obeng, dan kampak; 5 Katrol dengan sub topik, katrol tetap, katrol bebas, katrol ganda dan katrol majemuk; 6 Roda berporos, dengan sub topik gerinda, roda sepeda, setir mobil. e. Siswa berkelompok untuk menginvestigasi topik yang mereka dapat, sesuai dengan petunjuk yang diberikan oleh guru, dalam hal ini pertanyaan- pertanyaaan yang ada dalam LKS lembar kerja siswa f. Untuk memperjelas permasalahan yang akan dikaji, setiap kelompok menggunakan media yang sesuai dengan topik yang dipilih. g. Siswa menganalisis permasalahan yang mereka dapat, mereka dapat mencari bahan atau materi-materi yang sesuai di dalam maupun di luar kelas. h. Masing-masing kelompok melaporkan hasil investigasi dalam bentuk presentasi di depan kelas. i. Siswa dari kelompok lain menanggapi laporan presentasi, sehingga terbentuk diskusi kelas j. Guru bersama-siswa merefleksi hasil investigasi dan menyimpulkan pembelajaran yang telah dilakukan.

2.2 Kajian Empiris

Penelitian tentang model pembelajaran group investigation bukanlah penelitian pertama yang dilakukan, melainkan sudah dilaksanakan oleh beberapa peneliti sebelumnya. Diantaranya adalah: 1 Hasil penelitian Iswadi 2009 yang berjudul Penerapan model pembelajaran group investigation untuk meningkatkan hasil belajar IPA tentang tumbuhan

Dokumen yang terkait

Penerapan pembelajaran kooperatif model group investigation untuk meningkatkan hasil belajar sosiologi SMA SIT Fajar Hidayah Kotawisata-Cibubur: penelitian tindakan di SMA Fajar Hidayah pada kelas X

0 6 75

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (Gi) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas V Sdit Bina Insani ( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Sdit Bina Insani Kelas V Semester Ii Serang-Banten )

0 3 184

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IVB SD NEGERI 3 METRO PUSAT

0 5 79

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATA DIKLAT PEMASARAN PADA SISWA SMK PGRI 3 KOTA KEDIRI

0 6 96

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PEMBELAJARAN MODEL GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS V Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Melalui Pembelajaran Model Group Investigation Pada Siswa Kelas V SD Negeri Kadokan 01 Pelajaran 2011/2012.

0 2 10

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN MODEL GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS V Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Melalui Pembelajaran Model Group Investigation Pada Siswa Kelas V SD Negeri Kadokan 01 Pelajaran 2011/2012.

0 3 16

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE-A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR.

0 2 5

PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA SEKOLAH DASAR KELAS V POKOK BAHASAN PESAWAT SEDERHANA : Penelitian Tindakan Kelas di Sekolah Dasar Negeri Cikancung Kecamatan Cangkuang Kabupaten Bandung

0 5 34

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 3 SIRAU KARANGMONCOL PURBALINGGA.

0 0 227

Penerapan Model Pembelajaran Quantum Teaching untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar IPA pada Siswa Kelas V

0 0 7