Tujuan cooperative learning Model pembelajaran cooperative

67 membantu dan berkontribusi baik dalam mencari, memilih, menganalisis sumber yang telah diperoleh, bertanya, berpendapat, bahkan sampai pada penarikan kesimpulan.

2.1.10.2 Tujuan cooperative learning

Aydin 2011:637 menjelaskan tujuan utama dari pembelajaran kooperatif adalah: The main aim of forming cooperative learning groups is to motivate the students to take on their learning responsibilities by making good use of the social relations between students and their significant effects, and to run learning processes in a way that is much more complex than is the case in any of the other classroom models. Pernyataan di atas menjelaskan bahwa yang menjadi tujuan utama dari pembentukan kelompok dalam pembelajar kooperatif adalah untuk memotivasi para siswa untuk mengambil tanggung jawab belajar mereka dengan memanfaatkan hubungan sosial yang baik antar siswa, pengaruh yang bermakna, dan untuk menjalankan proses belajar dengan cara yang jauh lebih kompleks daripada kasus di dalam kelas. Dalam pembelajaran kooperatif siswa dilatih untuk dapat mengemukakan pendapatnya dimuka umum, serta dilatih untuk dapat menghargai pendapat yang berbeda dari teman atau kelompok lain, sehingga hubungan sosial antar siswa akan semakin tercipta dengan baik. Siswa diajarkan demokrasi sejak dini. Dengan demikian siswa yang belajar melalui pembelajaran kooperatif selain siswa akan memiliki motivasi belajar yang tinggi, siswa juga akan memiliki keterampilan bergaul jiwa sosial yang lebih baik. Hal tersebut sependapat dengan Sharan 1990 dalam Isjoni 2010: 23, siswa yang belajar menggunakan model cooperative learning akan memiliki motivasi yang tinggi 68 karena di dorong dan didukung oleh teman sebaya. Mengingat bahwa karakteristik anak pada usia sekolah dasar, mereka senang sekali bekerja dalam kelompok. Rasa percaya diri siswapun lebih besar jika mereka dihadapkan dengan teman sebayanya, dibandingkan ketika berinteraksi dengan orang lain. Sementara itu Slavin 2005: 33 menyebutkan tujuan yang paling penting dari pembelajaran kooperatif adalah untuk memberikan para siswa pengetahuan, konsep, kemampuan, dan pemahaman yang mereka butuhkan supaya bisa menjadi anggota masyarakat yang bahagia dan memberikan kontribusi. Jadi bukan hanya sekedar penanaman konsep materi pelajaran saja, namun justru lebih konpleks dari pada itu. Hal ini menunjukan bahwa unsur-unsur pembelajaran koopertatif harus ada pada tempatnya jika menginginkan pengaruh dan pencapaiannya maksimal. Isjoni 2010: 21 menyatakan tujuan utama dalam penerapan model pembelajaran cooperative learning adalah agar peserta didik dapat belajar secara berkelompok bersama teman-temannya dengan cara saling menghargai pendapat dan memberikan kesempatan pada orang lain untuk mengemukakan gagasannya dengan menyampaikan pendapat mereka secara kelompok. Pembelajaran kooperatif juga akan menghasilkan peningkatan kemampuan akademik, meningkatkan kemampuan berpikir kritis, membentuk hubungan pesahabatan, menimba berbagai informasi, belajar menggunakan sopan santun, meningkatkan motivasi siswa memperbaiki sikap terhadap sekolah dan belajar mengurangi tingkah laku yang kurang baik, serta membantu siswa dalam menghargai pokok pikiran orang lain. Selain beberapa pendapat tersebut, Ibrahim 2000 dalam 69 Isjoni 2010: 27 menyatakan terdapat beberapa tujuan lain dari pembelajaran kooperatif, yaitu: 1 hasil belajar akademik siswa. 2 penerimaan terhadap perbedaan individu; 3 pengembangan ketrampilan sosial. Slavin 2005: 82 menyatakan jika anggota kelompok ingin agar kelompok mereka berhasil maka dia harus menjadi anggota kelompoknya dan sekaligus memperlajari materi tersebut untuk dirinya. Dengan demikian terlihat bahwa dalam cooperative learning, sebuah kelompok dikatakan berhasil apabila setiap anggota paham dengan tugas yang mereka kerjakan. Hal inilah yang menjadi pendorong dari meningkatnya prestasi belajar siswa, karena setiap kelompok akan saling membantu dalam mencapai tujuan mereka. Anggota kelompok yang memiliki kemampuan yang lebih tinggi akan memberikan penjelasan kepada rekan satu timnya yang belum mengerti dengan tugas yang mereka kerjakan. Melalui hal tersebut memungkinkan siswa memahami konsep konsep yang sulit, sehingga dapat meningkatkan nilai siswa pada belajar akademik dan perubahan norma yang berhubungan dengan hasil belajar. Selanjutnya tujuan pembelajaran kooperatif berkaitan dengan penerimaan terhadap perbedaan individu. Hal ini berkaitan dengan pembentukan kelompok dalam pembelajaran kooperatif yang secara heterogen. Keheterogenan ini dapat didasarkan pada perbedaan jenis kelamin, prestasi belajar maupun ras. Slavin 2005: 103 mengemukakan bahwa metode-metode pembelajaran kooperatif secara khusus menggunakan kekuatan dari sekolah yang menghapuskan perbedaan kehadiran siswa dari latar belakang rasa atau etnik yang berbeda untuk meningkatkan hubungan antar kelompok. Melalui cooperative learning dapat 70 memberikan peluang bagi siswa dari berbagai latar belakang dan kondisi untuk bekerja dengan saling bergantung pada tugas-tugas akademik melalui struktur penghargaan kooperatif dengan belajar saling menghargai satu sama lain. Tujuan pembelajaran kooperatif yang berkaitan dengan pengembangan ketramipilan social ialah, dalam pembelajaran kooperatif akan mengajarkan siswa keterampilan bekerjasama dan kolaborasi Rusman 2010: 203. Keterampilan bekerjasama merupakan salah satu bagian dari keterampilan sosial yang penting dimiliki oleh siswa. Kerena siswa merupakan makhluk sosial yang hidup di masyarakat, yang tidak bisa hidup sendiri tanpa adanya bantuan dari orang lain. Mereka harus dapat bekerjasama dengan yang lainnya agar kehidupan mereka dapat berjalan dengan baik.

2.1.10.3 Karakteristik cooperative learning

Dokumen yang terkait

Penerapan pembelajaran kooperatif model group investigation untuk meningkatkan hasil belajar sosiologi SMA SIT Fajar Hidayah Kotawisata-Cibubur: penelitian tindakan di SMA Fajar Hidayah pada kelas X

0 6 75

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (Gi) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas V Sdit Bina Insani ( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Sdit Bina Insani Kelas V Semester Ii Serang-Banten )

0 3 184

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IVB SD NEGERI 3 METRO PUSAT

0 5 79

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATA DIKLAT PEMASARAN PADA SISWA SMK PGRI 3 KOTA KEDIRI

0 6 96

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PEMBELAJARAN MODEL GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS V Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Melalui Pembelajaran Model Group Investigation Pada Siswa Kelas V SD Negeri Kadokan 01 Pelajaran 2011/2012.

0 2 10

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN MODEL GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS V Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Melalui Pembelajaran Model Group Investigation Pada Siswa Kelas V SD Negeri Kadokan 01 Pelajaran 2011/2012.

0 3 16

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE-A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR.

0 2 5

PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA SEKOLAH DASAR KELAS V POKOK BAHASAN PESAWAT SEDERHANA : Penelitian Tindakan Kelas di Sekolah Dasar Negeri Cikancung Kecamatan Cangkuang Kabupaten Bandung

0 5 34

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 3 SIRAU KARANGMONCOL PURBALINGGA.

0 0 227

Penerapan Model Pembelajaran Quantum Teaching untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar IPA pada Siswa Kelas V

0 0 7