164
5.2.1.2 Aktivitas Belajar Siswa
Aktivitas belajar siswa pada siklus I secara keseluruhan sudah tergolong dalam kriteria tinggi. Hal ini ditunjukkan dengan perolehan persentase aktivitas
belajar siswa yang mencapai 74,11. Meskipun tergolong tinggi, namun masih ada aspek yang memperoleh persentase lebih kecil apabila dibandingkan dengan
aspek-aspek yang lain. Aspek tersebut ialah aspek keberanian siswa dalam mengemukakan pendapat dan kemampuan siswa dalam mempresentasikan hasil
kerja kelompok . Sebagian besar siswa belum dapat melaksanakan tugasnya dengan baik.
Siswa malu untuk bertanya dan mengemukakan pendapatnya. Kemudian pada saat presentasi kelompok, siswa masih enggan untuk bertanya maupun menanggapi
kelompok lain yang presentasi. Kegiatan investigasi juga masih didominasi oleh siswa-siswa yang pandai saja. Hal ini menunjukkan bahwa siswa belum terbisa
dengan model pembelajaran group investigation. Pada siklus II, aktivitas belajar siswa meningkat dari siklus I. Siswa sudah
dapat melaksanakan tugasnya dengan maksimal. Siswa sudah memahami alur kegiatan pembelajaran dan menyadari peran serta tanggung jawabnya dalam
kegiatan pembelajaran. Siswa sudah tidak malu lagi dalam mengemukakan pendapatnya maupun dalam bertanya. Mereka aktif dalam menyambut pertanyaan
dari guru maupun bertanya saat mengalami kesulitan. Saat presentasi kelompok, siswa juga sudah dapat menyampikan hasil kerjanya secara sistematis dan tidak
malu berbicara di depan teman-temanya. Siswa dari kelompok lain juga aktif bertanya pada saat setelah presentasi kelompok. Hal ini membuktikan bahwa
165
dengan menerapkan model pembelajaran group investigation siswa menjadi aktif turut berpastisipasi baik dalam mengemukakan pendapat maupun menjawab
pertanyaaan. Dalam group investigation siswa terlibat aktif karena mereka dilibatkan
dari proses awal penentuan topik sampai memperesentasikan hasil investigasi kelompok. Sesuai dengan pendapat Slavin 2010: 214-215, group investigation
sebenarnya dilandasi oleh filsafat John Dewey. Pandangan Dewey terhadap kerjasama di dalam kelas sebagai sebuah prasyarat untuk bisa menghadapi
berbagai masalah kehidupan yang kompleks dalam masyarakat demokrasi. Kelas adalah sebuah tempat kreativitas kooperatif dimana guru dan murid membangun
proses pembelajaran yang didasarkan pada perencanaan mutual dari berbagai pengalaman, kapasitas dan kebutuhan mereka masing-masing. Jadi semua siswa
dapat mengambil bagian masing-masing, sesuai dengan kebutuhan mereka. Siswa dituntut terlibat aktif dalam pembelajaran group investigation.
Mulai dari penentuan topik, pembagian kelompok, perencanaan investigasi, pelaksanaan investigasi, penyusunan hasil investigasi, presentasi kelompok,
maupun evaluasi. Presentasi dilakukan oleh setiap kelompok dengan topik yang berbeda-beda . Evaluasi dilakukan oleh siswa dengan dibimbing oleh guru.
Karena posisi guru dalam pembelajaran group investigation hanya sebagai fasilitator dan pembimbing jalannya investigasi kelompok. Setelah seluruh
kelompok mempresentasikan hasil investigasi, guru merefleksi dan mengevaluasi jalannya presentasi kelompok.
166
Peningkatan aktivitas belajar siswa ini ditunjukkan dengan meningkatnya persentase aktivitas belajar siswa dari siklus I. Pada pertemuan pertama siklus II
presentase keaktifannya sebesar 84,74 yang masuk pada ktiteria sangat tinggi dan pada pertemuan kedua sebesar 87,26, yang juga termasuk kriteria sangat
tinggi. Secara keseluruhan, persentase aktivitas belajar siswa pada siklus II mencapai 86,00. Menurut Yonny 2012: 176-177 persentase aktivitas belajar
sebesar 86,00 termasuk dalam kriteria sangat tinggi. Penggunaan model group investigation yang ditunjang dengan
penggunaan media benda nyata membuat siswa semakin antusias dan aktif mengamati dan menganalisis media sesuai dengan topik yang didapatkan. Siswa
saling berinteraski dalam kelompok dalam menginvestigasi topik yang diadapat. Selanjutnya mereka dapat mempraktekan pengetahuan yang mereka dapat dalam
kehidupan sehari-harinya, sebab materi pesawat sederhana selalu berhubungan dengan kehidupan siswa di lingkungan. Hal tersebut sejalan dengan pendapat
dengan Slavin 2010: 216 bahwa Group investigation sesuai untuk proyek- proyek studi yang terintegrasi yang berhubungan dengan hal-hal semacam
penguasaan, analisis, dan mensistesiskan informasi sehubungan dengan upaya menyelesaikan masalah yang bersifat multi aspek. Dengan dadanya interaksi antar
siswa membuat hubungan siswa semakin baik. Dalam arti siswa dapat menghargai pendapat teman maupun kelompok lain yang berbeda. Sejalan dengan pendapat
Aunurrahman 2011: 154 model group investigation ini juga akan mampu menumbuhkan kehangatan hubungan antar pribadi, kepercayaan, rasa hormat
t h
p
4
s terhadap atu
harkat dan m Penin
pada diagram
4.2.1.3 Has