Langkah-langkah group investigation Group Investigation GI

77 themselves, and each group member carries out his or her part of the investigation. Finally the group synthesize and summarizez its work and present these findings to the class. Pendapat di atas menjelaskan bahwa dalam group investigation, siswa aktif mengambil bagian dalam merencanakan apa yang akan mereka pelajari dan bagaimana mereka belajar. Mereka berasal dari kelompok yang dibentuk berdasarkan ketertarikan topik. Selanjutnya mereka membagi pekerjaan diantara mereka sendiri, dan setiap anggota kelompok mengerjakan bagian mereka untuk di selidiki. Hasilnya kelompok menguraikan dan merangkum pekerjaannya dan mempresentasikan hasilnya di depan kelas. Killen 1998: 146 dalam Aunurrahman 2011: 152-153 memaparkan beberapa ciri esensial pembelajaran group investigation. Ciri-ciri esensial tersebut ialah: 1 para siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil dan memiliki independensi terhadap guru; 2 kegiatan-kegiatan siswa terforkus pada upaya menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah dirumuskan; 3 kegiatan belajar siswa akan selalu mempersyaratkan mereka untuk mengumpulkan sejumlah data, menganalisa dan mencapai beberapa kesimpulan; 4 siswa akan menggunakan pendekatan yang beragam di dalam belajar; 5 hasil-hasil penelitian siswa dipertukarkan di antara seluruh siswa. Melihat beberapa cirri-ciri di atas, dapat dipahami bahwa pembelajaran group investigation siswa akan selalu terlibat aktif dalam setiap kegiatan, dari awal hingga akhir pelajaran.

2.1.11.2 Langkah-langkah group investigation

Group investigation memuat beberapa langkah-langkah pembelajaran mulai dari perencanaan awal sampai penyimpulan suatu pengetahuan. Siswa turut 78 berperan aktif dalam setiap kegiatan tersebut. Slavin 2005: 218-228 menjelaskan bahwa dalam group investigation peserta didik bekerja melalui enam tahap, yaitu: 1 Mengidentifasi topik dan mengatur ke dalam kelompok-kelompok penelitian. Pada tahap ini ada beberapa kegiatan yang dilakukan, yaitu: a Para siswa meneliti berbagai sumber, mengusulkan sejumlah topik, dan mengkategorikan saran-saran; b Para siswa bergabung dengan kelompoknya untuk mempelajari topik yang telah mereka pilih; c Komposisi kelompok didasarkan pada ketertarikan siswa dan harus heterogen; d Guru membantu dalam mengumpulkan informasi dan memfasilitasi pengaturan. 2 Merencanakan tugas yang akan dipelajari Pada tahap ini, siswa memilih sub topik yang akan mereka pelajari. Biasanya topik telah ditentukan guru, selanjutnya siswa dan guru merencanakan tujuan, langkah-langkah belajar terhadap sub topik yang mereka pilih. 3 Melaksanakan investigation Dalam tahap ini, para siswa bekerja dalam kelompok, mengumpulkan, menganalisis, dan mengevaluasi informasi, membuat kesimpulan-kesimpulan dan mengaplikasikan pengetahuan baru untuk dapat memecahkan permasalahan atau tugas yang mereka dapat. Siswa mulai belajar dengan berbagai sumber belajar di dalam maupun di luar kelas. 4 Menyiapkan laporan akhir Setiap siswa dalam kelompok menyampaikan pengetahuan yang mereka dapat. Kemudian merencanakan apa yang akan mereka laporkan, dan bagaimana mereka akan membuat presentasi mereka. 79 5 Memperentasikan laporan akhir Presentasi yang dibuat untuk seluruh kelas dalam berbagai macam bentuk. Presentasi melibatkan seluruh kelompok yang diwakili oleh beberapa siswa dari masing-masing kelompok. 6 Evaluasi Para siswa saling memberikan umpan balik mengenai tugas yang telah mereka kerjakan. Guru dan siswa berkolaborasi dalam mengevaluasi pembelajaran siswa. Selanjutnya guru bersama siswa menyimpulkan apa yang telah mereka pelajari. Hal yang paling utama diharapkan dari penggunaan model pembelajaran group investigation dalam proses pembelajaran adalah proses pembelajaran yang berpusat pada siswa student centered learning dalam usaha tercapainya peningkatan kualitas pembelajaran dan hasil belajar siswa. Peran siswa dalam kegiatan pembelajaran harus pro aktif dan kreatif, serta memaksimalkan segala potensi yang dimilikinya. Siswa harus dilatih dan dibiasakan untuk berani mengajukan pertanyaan, gagasan pendapat, menyanggah, atau mempertahankan gagasannya data-data hasil investigasi secara realistis dan rasional, serta agar siswa mampu mempertahankan pendapatnya dan belajar menghargai pendapat yang berbeda dari siswa atau kelompok lain. Model group investigation mampu menumbuhkan kehangatan hubungan antar pribadi, kepercayaan, rasa hormat terhadap aturan dan kebijakan, kemandirian dalam belajar serta hormat terhadap harkat dan martabat orang lain Aunurrahman 2011: 152. Oleh karena itu, dengan 80 penerapan model group investigation antara siswa maupun guru akan sama-sama aktif.

2.1.11.3 Kelebihan dan kekurangan group investigation

Dokumen yang terkait

Penerapan pembelajaran kooperatif model group investigation untuk meningkatkan hasil belajar sosiologi SMA SIT Fajar Hidayah Kotawisata-Cibubur: penelitian tindakan di SMA Fajar Hidayah pada kelas X

0 6 75

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (Gi) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas V Sdit Bina Insani ( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Sdit Bina Insani Kelas V Semester Ii Serang-Banten )

0 3 184

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IVB SD NEGERI 3 METRO PUSAT

0 5 79

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATA DIKLAT PEMASARAN PADA SISWA SMK PGRI 3 KOTA KEDIRI

0 6 96

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PEMBELAJARAN MODEL GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS V Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Melalui Pembelajaran Model Group Investigation Pada Siswa Kelas V SD Negeri Kadokan 01 Pelajaran 2011/2012.

0 2 10

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN MODEL GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS V Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Melalui Pembelajaran Model Group Investigation Pada Siswa Kelas V SD Negeri Kadokan 01 Pelajaran 2011/2012.

0 3 16

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE-A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR.

0 2 5

PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA SEKOLAH DASAR KELAS V POKOK BAHASAN PESAWAT SEDERHANA : Penelitian Tindakan Kelas di Sekolah Dasar Negeri Cikancung Kecamatan Cangkuang Kabupaten Bandung

0 5 34

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 3 SIRAU KARANGMONCOL PURBALINGGA.

0 0 227

Penerapan Model Pembelajaran Quantum Teaching untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar IPA pada Siswa Kelas V

0 0 7