125
pada siswa sebelum tindakan pra tindakan dan diberikan setelah pelaksanaan tindakan, yaitu setelah siklus I dan siklus II. Hasil tes berupa nilai tes formatif
siswa yang diperoleh setelah pelaksanaan siklus I dan siklus II. Hasil penelitian secara rinci dipaparkan sebagai berikut:
4.1.1 Deskripsi Data Pratindakan
Data pratindakan berupa hasil angket motivasi belajar siswa yang dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 27 April 2013. Pengisian angket dilakukan
untuk mengetahui atau mengukur seberapa tinggi motivasi belajar siswa terhadap mata pelajaran IPA materi pesawat sederhana sebelum dilaksanakannya tindakan,
yaitu sebelum dilaksakannya pembelajaran IPA dengan menggunakan model pembelajaran group investigation pada materi pesawat sederhana.
Angket berupa angket tertutup dalam bentuk pilihan ganda. Pertanyaan dalam angket digali dari aspek-aspek motivasi yang disampaikan oleh Rifa’I dan
Anni 2009: 162-168, yang meliputi sikap, kebutuhan, afeksi perasaan, rangsangan, kompetensi, dan penguatan. Angket terdiri dari 25 butir pertanyaan,
yang terdapat 4 alternatif jawaban pada masing-masing butir pertanyaan. Nilai tertinggi alternatif jawaban ialah 4, sedangkan nilai terendah dari alternatif
jawaban ialah 1. Masing-masing butir pertanyaan akan diskor, kemudian dikelompokan sesuai dengan indikator dalam angket. Selanjutnya akan diperoleh
nilai rata-rata angket masing-masing indikator. Kemudian total skor perolehan siswa dalam masing-masing indikator dianalisis dalam bentuk persentase untuk
mengetahui motivasi belajar siswa secara klasikal agar dapat diklasifikasikan sesuai dengan kriteria. Data tabulasi angket dapat dilihat selengkapnya pada
126
lampiran 24, sedangkan hasil rangkuman angket motivasi belajar siswa pratindakan dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.1 Rangkuman Hasil Angket Motivasi Belajar Pratindakan
Pada tabel 4.1 hasil angket motivasi belajar siswa pratindakan menunjukan adanya motivasi yang sangat tinggi pada indikator senang mengerjakan tugas IPA,
dan senang mencari dan memecahkan soal. Sedangkan pada indikator lain menunjukan adanya motivasi yang cukup tinggi. Bila dihitung secara keseluruhan,
Aspek Indikator
No. Item
Soal Skor
Nilai Persen
tase Kriteria
Sikap tingkah laku
Keinginan mengikuti pelajaran IPA
1 97
63,82
67,11
Tinggi 13
107 75,32
Kemauan mengerjakan soal-soal IPA
2 110
72,37
67,11
Tinggi 14
94 61,84
Kebutuhan Keingintahuan terhadap
materi IPA 3
90 59,21
63,16
Tinggi 15
102 67,10
Katertarikan pada pelajaran IPA
4 98
64,47
66,44
Tinggi 16
104 68,42
Afeksi perasaan
Senang mengerjakan tugas IPA
5 114
75
75,99
Sangat Tinggi
17 117
76,97 Manajemen belajar IPA
6 100
65,79
65,13
Tinggi 18
98 64,47
Rangsangan Adanya dorongan dari
guru 7
63 41,45
50,66
Tinggi 19
91 59,87
Lingkungan kelas yang kondusif
8 71
46,71
54,94
Tinggi 20
96 63,16
Kompetensi Ulet menghadapi
kesulitan 9
104 68,42
70,73
Tinggi 21
111 73,03
Senang mencari dan memecahkan soal
10 125
82,24
81,25
Sangat tinggi
22 122
80,26 Penguatan
Dorongan siswa untuk berprestasi
11 123
80,92
74,34
Tinggi 23
100 65,79
24 116
76,32 Cita cita masa depan
12 114
75
71,71
Tinggi 25
104 68,42
Jumlah 25
2571 808,57
Rata-rata
102,87
67,38 Tinggi
127
motivasi belajar siswa terhadap pembelajaran IPA materi pesawat sederhana yang menerapkan model pembelajaran group investigation mencapai 67,38 dengan
kriteria tinggi. Namun, masih terdapat dua indikator yang nilai motivasinya belum cukup baik, yaitu pada indikator adanya dorongan dari guru. Indikator tersebut
menempati nilai terendah dengan nilai 50,66. Sedangkan nilai terendah kedua pada indikator lingkungan kelas yang kondusif, dengan nilai 54,92. Hal itu
disebabkan karena selama ini pembelajaran yang dilakukan cenderung belum memotivasi siswa dan peran guru yang begitu dominan, sehingga siswa memiliki
motivasi belajar yang cukup rendah pada apek tersebut. Deskripsi data pratindakan tersebut menunjukkan siswa kelas V di SD N 3
Selakambang Kabupaten Purbalingga memiliki motivasi yang cukup rendah dalam pembelajaran IPA. Hal ini disebabkan karena siswa belum dilibatkan
secara aktif dalam pembelajaran, serta belum digunakannya media yang mendukung dalam pembelajaran. Oleh sebab itu, peneliti mererapkan model
pembelajaran group investigation pada mata pelajaran IPA materi pesawat sederhana, agar dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.
4.1.2 Deskripsi Data Pelaksanaan Tindakan Siklus I