Jenis-jenis aktivitas dalam belajar

47 pengetahuan yang telah didapat untuk memecahkan masalah, mengadakan suatu penelitian, menyimpulkan hasil percobaan dan sebagainya. Pendidik atau pembelajar perlu mengarahkan tingkah laku ke tingkat perkembangan yang diharapkan. Proses belajar merupakan sesuatu yang dialami oleh siswa dan aktivitas belajar merupakan sesuatu yang dapat diamati oleh guru. Proses belajar yang berhubungan dengan bahan belajar tersebut, dapat diamati oleh guru, dan umumnya dikenal sebagai aktivitas belajar siswa Dimyati dan Mujiono, 2009: 238. Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa aktifitas belajar merupakan serangkaian kegiatan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran dengan tujuan tertentu, baik aktifitas fisik maupun psikisnya, yang dapat diamati oleh pendidik atau pembelajar.

2.1.5.2 Jenis-jenis aktivitas dalam belajar

Pembelajaran di sekolah merupakan sarana untuk mengembangkan aktivitas belajar anak. Proses pembelajaran menitikberatkan pada aktivitas sejati, artinya siswa belajar sambil bekerja. Karena dengan bekerja siswa memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan ketrampilan serta perilaku lainnya, termasuk sikap dan nilai. Paul D. Driech dalam Hamalik 2010:90 membagi kegiatan belajar menjadi 8 kelompok, yaitu: 1 kegiatan-kegiatan visual, seperti membaca, melihat gambar-gambar, mengamati eksperimen, demonstrasi, pameran, mengamati orang lain bekerja, atau bermain; 2 kegiatan-kegiatan lisan oral, seperti mengemukakan suatu fakta atau prinsip, menghubungkan suatu kejadian, mengajukan pertanyaan, memberi saran, mengemukakan pendapat, berwawancara 48 dan diskusi; 3 kegiatan-kegiatan mendengarkan, seperti mendengarkan penyajian bahan, mendengarkan percakapan atau diskusi kelompok, mendengarkan suatu permainan instrument musik, mendengarkan siaran radio; 4 kegiatan-kegiatan menulis, seperti menulis kerita, menulis laporan, memeriksa karangan, membuat sketsa, atau rangkuman, mengerjakan tes, mengisi angket; 5 kegiatan-kegiatan menggambar, seperi mengambar, membuat grafik, diagram, peta dan pola; 6 kegiatan-kegiatan metrik, seperti melakukan percobaan, memilih alat-alat, melaksanakan pameran, membuat model, menyelenggarakan permainan simulasi, menari dan berkebun; 7 kegiatan-kegiatan mental, seperti merenungkan, mengingat, memecahkan masalah, menganalisis faktor-faktor, menemukan hubungan-hubungan, dan membuat keputusan; 8 kegiatan-kegiatan emosional, seperti minat, membedakan, berani, tenang, dan sebagainya. Jadi dengan klasifikasi aktivitas seperti yang diuraikan di atas, menunjukan bahwa aktivitas di sekolah itu cukup kompleks dan bervariasi. Jika hal tersebut dapat diciptakan di lingkungan sekolah, tentu sekolah akan menjadi lebih dinamis, menyenangkan, dan benar-benar menjadi pusat belajar maksimal dan bahkan memperlancar perannya sebagai pusat dan transformasi pengetahuan. Adapun indikator aktivitas belajar yang akan digunakan dalam penelitian adalah: 1 Keantusiasan mengikuti pembelajaran, 2 Keberanian siswa dalam mengemukakan pendapat, 3 Katekunan siswa dalam menyelesaikan tugas yang diberikan guru, 4 Kemampuan siswa bekerjasama dalam kelompok, 5 Mendiskusikan masalah yang dihadapi dalam kegiatan belajar mengajar, 6 Kemampuan siswa dalam mempresentasikan hasil kerja kelompok, 7 49 Kemampuan siswa dalam menindaklanjuti pengetahuan yang diperoleh. Indikator- indikator tersebut, disesuaikan dengan model pembelajaran yang digunakan dalam hal ini yaitu model pembelajaran group investigation, serta disesuaikan dengan materi yang akan dibelajarkan yaitu materi pesawat sederhana.

2.1.6 Hasil belajar

Dokumen yang terkait

Penerapan pembelajaran kooperatif model group investigation untuk meningkatkan hasil belajar sosiologi SMA SIT Fajar Hidayah Kotawisata-Cibubur: penelitian tindakan di SMA Fajar Hidayah pada kelas X

0 6 75

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (Gi) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas V Sdit Bina Insani ( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Sdit Bina Insani Kelas V Semester Ii Serang-Banten )

0 3 184

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IVB SD NEGERI 3 METRO PUSAT

0 5 79

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATA DIKLAT PEMASARAN PADA SISWA SMK PGRI 3 KOTA KEDIRI

0 6 96

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PEMBELAJARAN MODEL GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS V Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Melalui Pembelajaran Model Group Investigation Pada Siswa Kelas V SD Negeri Kadokan 01 Pelajaran 2011/2012.

0 2 10

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN MODEL GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS V Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Melalui Pembelajaran Model Group Investigation Pada Siswa Kelas V SD Negeri Kadokan 01 Pelajaran 2011/2012.

0 3 16

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE-A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR.

0 2 5

PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA SEKOLAH DASAR KELAS V POKOK BAHASAN PESAWAT SEDERHANA : Penelitian Tindakan Kelas di Sekolah Dasar Negeri Cikancung Kecamatan Cangkuang Kabupaten Bandung

0 5 34

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 3 SIRAU KARANGMONCOL PURBALINGGA.

0 0 227

Penerapan Model Pembelajaran Quantum Teaching untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar IPA pada Siswa Kelas V

0 0 7