Refleksi Deskripsi Data Pelaksanaan Tindakan Siklus II

155 kemampuan awal mengenai materi tersebut, walaupun dalam kehidupan sehari- hari merka sering mengemuinya. Selain itu, ketika siswa yang lain sudah selesai mengerjakan soal, siswa tersebut gugup pada saat mengerjakan soal, sehingga jawaban yang ditulis sebisanya saja.

4.1.3.5 Refleksi

Data hasil penelitian pada siklus II menunjukkan adanya peningkatan performansi guru, motivasi, aktivitas, dan hasil belajar siswa dari siklus I. Peningkatan performansi guru ditunjukkan dengan perolehan nilai APKG pada pertemuan pertama APKG I sebesar 90,00 dan APKG II sebesar 87,64. Pada pertemuan kedua, nilai untuk APKG I sebesar 95 dan APKG II yaitu 92,89. Jadi nilai rata-rata APKG I pada siklus II ialah 92,50, sedangkan nilai APKG II ialah 90,03. Nilai akhir performansi guru pada siklus II mencapai 90,85. Secara keseluruhan perolehan nilai tersebut menunjukkan adanya peningkatan performansi guru dari siklus I. Perolehan skor pada aspek merancang pengelolaan kelas dan melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan model pembelajaran group investigation mengalami peningkatan. Pada siklus II ini peneliti menyusun perencanaan pembelajaran yang lebih baik lagi, khususnya dalam merancang pengelolaan kelas. Peneliti sudah menyiapkan penataan kelas dengan baik, sebelum pelaksanaan proses pembelajaran dengan mengecek papan tulis, maupun alat tulis siswa. Peneliti juga melaksanakan kegiatan pembelajaran group investigation yang lebih baik dari sebelumnya. Peneliti memberikan motivasi dan bimbingan kepada individu atau kelompok yang membutuhkan bimbingan yaitu kelompok yang mengalami kesulitan, serta memantau individu atau kelompok 156 yang belum membutuhkan bimbingan. Aspek memulai pembelajaran pada APKG II juga mengalami peningkatan. Karena guru telah melakukan persiapan dengan baik sebelum melaksanakan pembelajaran. Guru mempersiapkan kebersihan papan tulis, mempersiapkan kondisi psikis siswa dan juga membantu siswa mempersiapkan perlengkapan siswa sebelum belajar. Peneliti juga memberi motivasi agar siswa dapat terlibat aktif ketika pada tahap presentasi kelompok. Selain itu peneliti juga memberikan penjelasan kembali mengenai alur kegiatan pembelajaran dengan model group investigation agar siswa lebih memahami alur kegiatan pembelajaran, sehingga mereka dapat melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan baik pula. Upaya perbaikan pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti telah memberikan kontribusi yang positif terhadap motivasi belajar siswa. Hal ini ditunjukan dengan meningkatnya persentase motivasi belajar siswa dari siklus I. pada siklus I motivasi belajar siswa sebesar 78,26, sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 84,51. Siswa sudah mengikuti pembelajaran dengan baik. Mereka antusias dan senang mengikuti pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti, karena peneliti memberikan reward berupa tepuk tangan maupun tanda bintang pada siswa yang aktif dalam pembelajaran. Meningkatnya motivasi belajar siswa juga berdampak positif pada peningkatan aktivitas belajar siswa. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya persentase aktivitas belajar siswa dari siklus I. Persentase aktivitas belajar siswa pada pertemuan pertama yaitu 84,74 dan pada pertemuan kedua 87,26. Persentase rata-rata aktivitas belajar siswa pada siklus II yang diperoleh dari persentase kedua pertemuan tersebut yaitu 86,00. Siswa 157 sudah tidak malu lagi untuk bertanya dan mengeluarkan pendapatnya selama pembelajaran. Siswa juga melaksanakan tugasnya dengan maksimal. Mereka sudah berperan aktif dan tidak malu lagi mempresentasikan hasil investigasi. Meningkatnya performansi guru, motivasi dan aktivitas belajar siswa pada akhirnya turut meningkatkan hasil belajar siswa pada siklus II. Pada saat siklus I, rata-rata nilai hasil belajar siswa yaitu 67,10, sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 72,79. Peningkatan hasil belajar siswa ini juga ditunjukkan dengan meningkatnya persentase tuntas belajar klasikal pada siklus II. Persentase tuntas belajar klasikal pada siklus I yang hanya mencapai 73,68, pada siklus II meningkat menjadi 91,89. Peningkatan performansi guru, motivasi belajar, aktivitas belajar dan hasil belajar siswa pada siklus II memberikan suatu simpulan bahwa pembelajaran sudah berhasil dan sudah memenuhi indikator keberhasilan. Hal ini dapat diartikan bahwa peneliti tidak perlu lagi melaksanakan siklus selanjutnya.

4.1.3.5 Revisi

Dokumen yang terkait

Penerapan pembelajaran kooperatif model group investigation untuk meningkatkan hasil belajar sosiologi SMA SIT Fajar Hidayah Kotawisata-Cibubur: penelitian tindakan di SMA Fajar Hidayah pada kelas X

0 6 75

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (Gi) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas V Sdit Bina Insani ( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Sdit Bina Insani Kelas V Semester Ii Serang-Banten )

0 3 184

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IVB SD NEGERI 3 METRO PUSAT

0 5 79

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATA DIKLAT PEMASARAN PADA SISWA SMK PGRI 3 KOTA KEDIRI

0 6 96

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PEMBELAJARAN MODEL GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS V Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Melalui Pembelajaran Model Group Investigation Pada Siswa Kelas V SD Negeri Kadokan 01 Pelajaran 2011/2012.

0 2 10

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN MODEL GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS V Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Melalui Pembelajaran Model Group Investigation Pada Siswa Kelas V SD Negeri Kadokan 01 Pelajaran 2011/2012.

0 3 16

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE-A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR.

0 2 5

PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA SEKOLAH DASAR KELAS V POKOK BAHASAN PESAWAT SEDERHANA : Penelitian Tindakan Kelas di Sekolah Dasar Negeri Cikancung Kecamatan Cangkuang Kabupaten Bandung

0 5 34

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 3 SIRAU KARANGMONCOL PURBALINGGA.

0 0 227

Penerapan Model Pembelajaran Quantum Teaching untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar IPA pada Siswa Kelas V

0 0 7