Umur Harapan Hidup Cakupan Imunisasi

119 DPT3 selain Campak. Sedangkan di Indonesia terdapat 70 balita yang telah mendapat imunisasi DPT3. Data lebih lengkap tentang imunisasi Campak dan DPT di negara ASEAN dapat dilihat di Lampiran 6.3. GAMBAR 6.12 CAKUPAN IMUNISASI CAMPAK DAN DPT, 2004 70 85 45 82 94 98 96 92 99 79 99 72 80 36 95 78 80 94 96 97 30 60 90 Br unei D Indon esi a Kam boj a Laos M al ay si a M yanmar Fi lipi na Si ngapur a Thai land Vi et nam C aku p a n I m u n isasi DPT3 Campak Sumber: SOWC-Unicef, 2006 6. Prevalensi Tuberkulosis TBC Tuberkulosis TBC merupakan salah satu penyakit yang mendapat perhatian dunia sehingga menjadi salah satu tujuan pembangunan millennium yang dikenal dengan Millennium Development Goals MDG’s. Gambar 6.13 menunjukkan besarnya perbedaan prevalensi Tuberkulosis antara Negara ASEAN dengan prevalensi tinggi dan prevalensi rendah pada tahun 2004. Kamboja dan Filipina merupakan negara dengan prevalensi Tuberkulosis tinggi yaitu masing-masing 708,7 dan 463,3. Sedangkan Singapura dan Brunei Darussalam merupakan negara dengan prevalensi Tuberkulosis rendah. Data lebih lengkap tentang Tuberkulosis di negara anggota ASEAN dapat dilihat di Lampiran 6.4. GAMBAR 6.13 PREVALENSI TUBERKULOSIS TAHUN 2004 708.7 463.3 317.8275.2 231.8207.7179.6 132.7 63 40.8 100 200 300 400 500 600 700 800 Ka mb oj a Fi lip in a La os In don es ia V ietn am Th ai la nd M yan m ar M al ays ia B run ei D ar uss al am Si ng ap ura Sumber: WHO Health Report 2005 120

7. Status Gizi

Terbebas dari kelaparan dan malnutrisi sekaligus mendapat nutrisi yang baik adalah hak asasi manusia. Malnutrisi membuat tubuh lebih rentan terhadap penyakit dan kematian dini. Pengukuran antropometri untuk mendapatkan status gizi seseorang telah dikenal luas dan terutama dilakukan pada anak-anak. Rendahnya persentase berat badan terhadap usia mencerminkan akibat kumulatif dari malnutrisi yang berkepanjangan atau kekurangan nutrisi sejak lahir. GAMBAR 6.14 PREVALENSI GIZI BURUK TAHUN 2003 Sumber: Human Development Report, 2006 Malnutrisi dapat dikategorikan menjadi empat kelompok yakni, rendah 10; sedang 10-19; tinggi 20-29; dan sangat tinggi ≥30. Berdasarkan kategori tersebut maka 60 negara anggota ASEAN masuk dalam kategori sedang, termasuk juga Indonesia dengan 6. Sedangkan Kamboja merupakan satu-satunya negara yang masuk dalam kategori sangat tinggi untuk persentase malnutrisi yaitu 33. Status Gizi Buruk di antara negara anggota ASEAN tahun 2003 dapat dilihat dalam Lampiran 6.6.

8. Sumber Air Bersih dan Sanitasi

Sebagian besar di negara-negara anggota ASEAN penduduknya yang telah menggunakan air bersih di atas 75 kecuali Kamboja dan Laos. Negara anggota ASEAN pada tahun 2004 yang memiliki persentase tertinggi untuk cakupan penggunaan air bersih adalah Singapura 100 tidak termasuk Brunei Darussalam. Negara yang cakupan penggunaan air bersihnya paling rendah adalah Kamboja dengan 34 diikuti oleh Laos dengan 41, sedangkan Indonesia memiliki cakupan penggunaan air bersih sebesar 77. Untuk cakupan penggunaan sarana sanitasi sehat, tidak seperti penggunaan air bersih, 5 negara ASEAN penduduknya yang menggunakan sarana sanitasi sehat masih di bawah 75 termasuk juga Indonesia. Singapura merupakan negara yang cakupan penggunaan 121 sarana sanitasi sehat tertinggi dengan 100, sedangkan yang terendah adalah Kamboja yaitu hanya 17. Penduduk Indonesia yang menggunakan sarana sanitasi sehat sebesar 55. GAMBAR 6.15 PERSENTASE PENGGUNAAN SUMBER AIR BERSIH DAN SANITASI SEHAT TAHUN 2004 77 41 51 99 85 85 94 100 99 78 100 99 55 17 30 77 72 61 20 40 60 80 100 120 Indon es ia Kam boj a Laos M al ay si a M yanmar Fi lip ina Si ngapur a Thai land Vi et nam Penggunaan Sumber Air Bersih Penggunaan Sarana Sanitasi Sehat Sumber: Human Development Report, 2006