Sarana Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat

101 Posyandu merupakan salah satu bentuk UKBM yang paling dikenal di masyarakat. Posyandu menyelenggarakan minimal 5 program prioritas, yaitu kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, perbaikan gizi, imunisasi, dan penanggulangan Diare. Untuk memantau perkembangannya, Posyandu dikelompokan ke dalam 4 strata, yaitu Posyandu Pratama, Posyandu Madya, Posyandu Purnama, dan Posyandu Mandiri. Pada tahun 2005 jumlah Posyandu sebanyak 315.921 buah. Jumlah Posyandu ini meningkat dibandingkan jumlah Posyandu tahun 2004, seperti terlihat pada Gambar 5.15 berikut ini. GAMBAR 5.15 JUMLAH POSYANDU DI INDONESIA TAHUN 2000-2005 238,699 315,921 242,221 220,198 234,843 - 50,000 100,000 150,000 200,000 250,000 300,000 350,000 2001 2002 2003 2004 2005 Sumber: Ditjen Binkesmas, Depkes RI Rasio Posyandu terhadap desakelurahan adalah 5,01 atau rata-rata pada tiap desakelurahan terdapat 5 Posyandu. Rasio Posyandu terhadap desakelurahan terbesar adalah Papua 28,40, DKI Jakarta 14,65 dan DI Yogyakarta 13,74. Sedangkan rasio terkecil di Provinsi Irian Jaya Barat 0,49, NAD 0,83 dan Sulawesi Tenggara 1,56. Lampiran 5.12 Polindes merupakan salah satu bentuk peran serta masyarakat dalam rangka mendekatkan pelayanan kebidanan, melalui penyediaan tempat pertolongan persalinan dan pelayanan kesehatan ibu dan anak, termasuk Keluarga Berencana. Polindes ini juga dikelompokkan ke dalam 4 strata atau tingkat perkembangannya yaitu Polindes Pratama, Polindes Madya, Polindes Purnama, dan Polindes Mandiri. Pada tahun 2005, jumlah Polindes sebanyak 27.056 buah. Rasio Polindes terhadap desakelurahan adalah 0,43. Rasio Polindes terhadap desakelurahan terbesar adalah di Kepulauan Riau 1,58, Sumatera Barat 1,50 dan Kalimantan Timur 0,95. Sedangkan rasio terkecil di Provinsi Maluku 0,10 dan Papua 0,11. Lampiran 5.12 Pos Obat Desa dikelompokkan ke dalam 4 strata atau tingkat perkembangannya yaitu Pos Obat Desa Pratama, Madya, Purnama, dan Mandiri. Pada tahun 2005, jumlah Pos Obat Desa sebanyak 9.010 buah. Rasio POD terhadap desakelurahan adalah 0,14. Rasio POD terhadap desakelurahan terbesar adalah di Sumatera Barat 1,48, Sulawesi Tenggara 1,38 dan NTB 0,37. Sedangkan rasio terkecil di Maluku Utara hanya terdapat 2 POD atau rasio 0,00 dan Nanggroe Aceh Darussalam terdapat 84 POD atau rasio 0,01. Data selengkapnya mengenai Sarana UKBM tahun 2005 dapat dilihat pada Lampiran 5.12. 102

5. Institusi Pendidikan Tenaga Kesehatan

Pendidikan tenaga kesehatan dimaksudkan untuk meningkatkan ketersediaan dan kualitas tenaga kesehatan dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat. Pendidikan tenaga kesehatan diselenggarakan oleh pemerintah dan swasta melalui berbagai institusi pendidikan dan jenjang pendidikan. Dari seluruh institusi pendidikan tenaga kesehatan Diknakes yang ada hanya sebagian yang menjadi tanggung jawab Departemen Kesehatan dalam koordinasi dan pembinaannya, yang dikelompokkan ke dalam institusi Politeknik Kesehatan Poltekkes dan institusi Diknakes Non Poltekkes. Pada tahun 2005 jumlah Poltekkes di seluruh Indonesia sebanyak 32 buah yang menyelenggarakan 14 jenis jurusan atau program studi, yaitu Keperawatan, Kebidanan, Kesehatan Lingkungan, Gizi, Kesehatan Gigi, Farmasi, Analis Kesehatan, Teknik Elektro, Teknik Radio Diagnostik, Teknik Gigi, Analis Farmasi dan Makanan, Fisioterapi, Okupasi Terapi dan Ortotik Prostetik. Oleh karena pada umumnya setiap Poltekkes menyelenggarakan lebih dari satu jenis jurusan atau program studi, maka pada tahun 2005 jumlah jurusan atau program studi yang diselenggarakan oleh 32 Poltekkes tersebut sebanyak 203 jurusan. Dari 203 jurusan yang diselenggarakan, jurusan terbanyak adalah jurusan Keperawatan 33,0 dan Kebidanan 23,2, selebihnya adalah Gizi 11,3, Kesehatan Lingkungan 9,9, Kesehatan Gigi 8,9, Analis Kesehatan 5,9, Farmasi 3,0, Teknik Elektro Medik 1,0, Teknik Radio Diagnostik 1,0, Fisioterapi 1,0, Teknik Gigi 0,5, Analis Farmasi dan Makanan 0,5, Okupasi Terapi 0,5, dan Ortotik Prostetik 0,5. Dari 203 jurusan yang diselenggarakan, ditetapkan strata akreditasi A, B, dan C terhadap 179 program studi, 40,8 berakreditasi A dan 56 berakreditasi B, selanjutnya ada 24 program studi yag belum diakreditasi. Daftar institusi Poltekkes menurut jenis jurusan atau program studi dan provinsi pada tahun 2005 dan strata akreditasi jursanprogram studi Poltekkes dapat dilihat pada Lampiran 5.16 dan Lampiran 5.17. Sementara itu, jumlah institusi di luar Poltekkes pada tahun yang sama sebanyak 645 institusi yang mana terbanyak adalah jurusan Keperawatan 71,6, sedangkan selebihnya adalah jurusan Kefarmasian 11,5, Keteknisian Medis 10,7, Kesehatan Masyarakat 2,3, Keterapian Fisik 2,5, dan Gizi 1,4. Bila dilihat menurut kepemilikannya, jumlah institusi Diknakes Non Poltekkes pada tahun 2005, 79,4 adalah milik swasta, sedangkan selebihnya adalah milik Pemerintah Daerah 15,8, dan TNIPOLRI 4,8. Jumlah institusi Diknakes Non Poltekkes milik Pusat mengalami penurunan karena institusi milik pusat bergabung dengan Poltekkes. Jumlah institusi Diknakes Non Poltekkes menurut jenis jurusan atau program studi dan status kepemilikan pada tahun 2005 dapat dilihat pada Lampiran 5.18. dan 5.19.

B. TENAGA KESEHATAN 1. Perencanaan Tenaga Kesehatan

Jumlah penduduk Indonesia tahun 2010 diperkirakan sebanyak 235.939.000 orang. Untuk mencapai Indonesia Sehat 2010 diperkirakan kebutuhan tenaga kesehatan sebanyak 1.000.338 orang. 103 GAMBAR 5.16 KEBUTUHAN TENAGA KESEHATAN TAHUN 2010 UNTUK MENCAPAI INDONESIA SEHAT 2010 MENURUT JENIS TENAGA Sumber : Pusgunakes, Desember 2005

2. Persebaran SDM Kesehatan

2.1. SDM Kesehatan

Sumber Daya Manusia Kesehatan terdiri dari tenaga kesehatan dan tenaga non kesehatan yang bertugas di sarana kesehatan Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, TNIPOLRI dan swasta. Jumlah dan persentase tenaga kesehatan menurut jenisnya disajikan pada Tabel 5.2 di bawah ini. TABEL 5.2 JUMLAH, PERSENTASE DAN RASIO PER 100.000 PENDUDUK TENAGA KESEHATAN MENURUT JENISNYA TAHUN 2005 No. Jenis Tenaga Jumlah Persentase Rasio per 100.000 Penduduk 1 Dokter Spesialis 11.765 2,15 5.38 2 Dokter 40.963 7,48 18.72 3 Dokter Gigi 10.156 1,86 4.64 4 Perawat 284.039 51,90 129.78 5 Bidan 73.201 13,37 33.45 6 Perawat Gigi 7.269 1,33 3.32 7 Apoteker 7.646 1,40 3.49 8 Asisten Apoteker 34.976 6,39 15.98 9 Kesehatan masyarakat 7.103 1,30 3.25 10 Sanitarian 16.239 2,97 7.42 11 Gizi 13.570 2,48 0.62 12 Keterapian Fisik 4.551 0,83 2.08 13 Keteknisan Medis 35.827 6,55 16.37 Jumlah 547.305 250.06 Jumlah penduduk Indonesia = 218.868.791 Sumber: BPS, SUPAS 2005 Sumber: Data tenaga dari Pusren-gun SDM Kes tahun 2003 ditambah lulusan tahun 2004 dan tahun 2005 Pusdiknakes dan Ditjen Dikti - 50,000.00 100,000.00 150,000.00 200,000.00 250,000.00 300,000.00 350,000.00 400,000.00 Jumlah 14,156. 56,625 25,953 372,78 94,376 70,782 21,235. 70,782 82,579 94,376 51,907. 9,438. 35,391. dr Spes dr drg Peraw at Bidan Prw.Gi gi Apote ker Ass Apt SKM Sanita rian Gizi Ketera pian Ketekn isan