Angka Kesuburan Wanita KEPENDUDUKAN 1.

114 Angka kesuburan wanita masing-masing negara anggota ASEAN tahun 2004 dapat dilihat dalam Lampiran 6.2. GAMBAR 6.5 ANGKA KESUBURAN WANITA TAHUN 2004 Sumber: WHO Health Report, 2006

6. Angka Kelahiran Kasar

Gambar 6.6 memperlihatkan Angka Kelahiran Kasar pada tahun 2004 di kawasan Asia Tenggara yang berkisar 11,4-34,2 per 1000 penduduk. Angka tertinggi, seperti tahun sebelumnya, masih diduduki oleh Laos dengan angka 34,2 dan diikuti oleh Kamboja yaitu 33,6. Sedangkan Singapura memiliki Angka Kelahiran Kasar terendah yaitu 11,4 kematian per 1.000 penduduk. Indonesia sendiri memiliki Angka Kelahiran Kasar sebesar 20,2 kelahiran untuk setiap 1.000 penduduk. GAMBAR 6.6 ANGKA KELAHIRAN KASAR TAHUN 2004 22.8 20.2 33.6 34.2 21.3 23.2 24.6 11.4 14.5 19.9 5 10 15 20 25 30 35 Br un ei D In don es ia Ka m boj a Laos Ma la ys ia M yanm ar Fi lipi na Si nga pur a Thai land Vi etnam Sumber: ASEAN Statistical Yearbook, 2005 115

7. Sosial Ekonomi

PDB Produksi Domestik Bruto atau Gross Domestic Product merupakan indikator yang baik untuk menilai kesehatan ekonomi suatu negara. PDB adalah nilai uang atau nilai moneter semua barang-barang serta jasa yang dihasilkan oleh suatu negara pada suatu periode tertentu. Meliputi konsumsi, belanjapengeluaran pemerintah, investasi, serta ekspor bersih ekspor dikurangi impor. Berdasarkan ASEAN Statistical Yearbook 2005, pada tahun 2004 negara yang memiliki PDB per kapita tertinggi adalah Singapura yaitu 25.191 US. Kesembilan negara lainnya memiliki PDB per kapita di bawah 15.000 US. Negara dengan PDB per kapita terendah adalah Myanmar 166 US. Sedangkan Indonesia memiliki PDB per kapita sebesar 1.184 US. PDB dari masing-masing anggota ASEAN tahun 2004 dapat dilihat dalam Lampiran 6.1. 8. Pembiayaan Kesehatan Beberapa indikator penting yang digunakan untuk melihat dan menganalisis pembiayaan kesehatan adalah Persentase Keseluruhan Pengeluaran di Bidang Kesehatan terhadap Produk Domestik Bruto PDB, Persentase Pengeluaran Pemerintah di Bidang Kesehatan terhadap Seluruh Pengeluaran di Bidang Kesehatan, Persentase Pengeluaran Sektor Swasta di Bidang Kesehatan terhadap Seluruh Pengeluaran di Bidang Kesehatan, dan Persentase Pengeluaran di Bidang Kesehatan terhadap Seluruh Pengeluaran Pemerintah . Pada tahun 2003, Kamboja merupakan negara dengan persentase keseluruhan pengeluaran di bidang kesehatan terhadap PDB paling tinggi yaitu 10,9. Sedangkan kesembilan negara anggota ASEAN lainnya mempunyai persentase keseluruhan pengeluaran di bidang kesehatan terhadap PDB di bawah 6. Begitu pula dengan Indonesia yang mempunyai keseluruhan pengeluaran di bidang kesehatan terhadap PDB sebesar 3,1. TABEL 6.7 INDIKATOR PEMBIAYAAN KESEHATAN TERPILIH DI BERBAGAI NEGARA ASEAN TAHUN 2003 No Negara Persentase Keseluruhan Pengeluaran di Bidang Kesehatan terhadap Produk Domestik Bruto Persentase Pengeluaran Pemerintah di Bidang Kesehatan terhadap Seluruh Pengeluaran di Bidang Kesehatan Persentase Pengeluaran Sektor Swasta di Bidang Kesehatan terhadap Seluruh Pengeluaran di Bidang Kesehatan Persentase Pengeluaran Pemerintah di Bidang Kesehatan terhadap Seluruh Pengeluaran Pemerintah 1 Brunei Darussalam 3.5 80 20 5.2 2 Kamboja 10.9 19.3 80.7 11.8 3 Indonesia 3.1 35.9 64.1 5.1 4 Laos 3.2 38.5 61.5 6.2 5 Malaysia 3.8 58.2 41.8 6.9 6 Myanmar 2.8 19.4 80.6 2.5 7 Filipina 3.2 43.7 56.3 5.9 8 Singapura 4.5 36.1 63.9 7.7 9 Thailand 3.3 61.6 38.4 13.6 10 Vietnam 5.4 27.8 72.2 5.6 Sumber: WHO Health Report, 2006 Tabel 6.7 memperlihatkan perbandingan biaya yang dikeluarkan pemerintah dan sektor swasta di bidang kesehatan. Untuk persentase pengeluaran pemerintah di bidang kesehatan terhadap seluruh pengeluaran di bidang kesehatan yang paling tinggi adalah Brunei Darussalam. Di Brunei Darussalam 80 pengeluaran di bidang kesehatan dibiayai pemerintah sehingga sektor swasta hanya berkontribusi 20. Sebaliknya, kontribusi