PEN DAH U LU AN

2 kesehatan yang ada sampai tahun 2005. Pada bab ini juga akan dijelaskan tentang jumlah dan penyebaran sarana pelayanan kesehatan yang terdiri dari rumah sakit dan puskesmas termasuk puskesmas pembantu dan puskesmas keliling. Bab VI - Perbandingan Indonesia dengan Negara-negara ASEAN. Bab ini menyajikan perbandingan beberapa indikator tertentu seperti Angka Kematian Bayi, Angka Kematian Balita, Angka Kematian Kasar, Umur Harapan Hidup, Cakupan Imunisasi juga tentang beberapa prevalensi penyakit tertentu, seperti Campak, HIVAIDS, dan Tuberkulosis di antara Indonesia dengan negara-negara anggota ASEAN. Bab VII - Penutup. 3

BAB I I GAM BARAN U M U M DAN PERI LAK U PEN DU DU K

Indonesia terdiri atas banyak pulau dan kepulauan dengan karakteristik budaya penduduk yang beragam, mempunyai kebiasaanadat-istiadat yang berbeda, termasuk perilaku yang berkaitan dengan kesehatan. Sejak tahun 2001 Indonesia melaksanakan kebijakan desentralisasi yang antara lain berimplikasi pada terus bertambahnya jumlah provinsi dan kabupatenkota. Pada tahun 2005 secara administratif wilayah Indonesia terbagi atas 33 provinsi, 349 kabupaten, dan 91 kota. Wilayah tersebut meliputi 5.263 kecamatan, 62.806 desa, dan 7.123 kelurahan. Dalam uraian bab ini, data yang berasal dari Statistik Kesra 2005 tidak mengikutsertakan 3 provinsi, yaitu Provinsi Sulawesi Barat, Irian Jaya Barat dan Nanggroe Aceh Darussalam NAD. Provinsi NAD tidak diikutsertakan karena penghitungan data penduduk dilakukan tidak bersamaan dengan 30 provinsi lainnya. Rincian pembagian wilayah administrasi pemerintahan per provinsi tahun 2005 dapat dilihat pada Lampiran 2.1. Adapun gambaran umum Indonesia dan perilaku penduduk pada tahun 2005 yang diuraikan meliputi: keadaan penduduk, keadaan ekonomi, keadaan pendidikan, keadaan lingkungan, dan perilaku penduduk yang berkaitan dengan kesehatan.

A. KEADAAN PENDUDUK

Sesuai dengan hasil Survei Penduduk Antar Sensus SUPAS Tahun 2005, jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2005 tercatat sebesar 218.868.791 jiwa. Tingkat kepadatan penduduk 2005 sebesar 117,6 jiwa per km 2 . Provinsi-provinsi di Pulau Jawa memiliki kepadatan penduduk yang tinggi dibandingkan di luar Jawa. Provinsi yang memiliki kepadatan penduduk tertinggi adalah DKI Jakarta, yaitu sebesar 11.968,8 jiwa per km 2 . Provinsi DI Yogyakarta merupakan wilayah yang memiliki kepadatan penduduk tertinggi ke- 2 dengan kepadatan 1.067,2 jiwa per km 2 . Provinsi dengan tingkat kepadatan tertinggi ke-3 masih berada di Pulau Jawa, yaitu Jawa Barat sebesar 1.055,3 jiwa per km 2 . Provinsi-provinsi di Papua, Pulau Kalimantan, dan Kepulauan Maluku memiliki kepadatan penduduk yang relatif rendah. Kepadatan penduduk terendah di Provinsi Papua, yaitu hanya 5,9 jiwa per km 2 . Kalimantan Tengah merupakan provinsi dengan tingkat kepadatan penduduk terendah ke-2 yaitu sebesar 12,5 jiwa per km 2 , yang kemudian disusul oleh Kalimantan Timur dengan kepadatan 14,6 jiwa per km 2 . Persebaran penduduk sampai dengan tahun 2005, baik antar pulau maupun antar provinsi masih sangat timpang. Hal ini dapat dilihat dari persentase penduduk antar pulau yang menunjukkan lebih dari separuh penduduk Indonesia 58,7 berada di Pulau Jawa yang luas wilayahnya hanya 7 wilayah Indonesia; 21 berada di Pulau Sumatera; 7,2 di Sulawesi; 5,5 di Kalimantan; 5,4 di Kepulauan Nusa Tenggara dan Bali; dan hanya 2,1 yang berada di Kepulauan Maluku, dan Papua. Jumlah penduduk dan angka kepadatan penduduk per provinsi dapat dilihat pada Lampiran 2.2. Menurut hasil SUPAS 2005, persentase penduduk menurut tipe wilayah menunjukkan bahwa jumlah penduduk yang tinggal di wilayah perdesaan masih lebih besar daripada yang tinggal di wilayah perkotaan, yaitu sebesar 56,88 di wilayah perdesaan dan yang bertempat 4 tinggal di wilayah perkotaan sebesar 43,12. Provinsi dengan persentase penduduk tinggal di kota tertinggi adalah DKI Jakarta 100 disusul oleh Kepulauan Riau 79,39 dan DI Yogyakarta 59,14. Sedangkan provinsi dengan persentase penduduk yang tinggal di perkotaan terendah adalah Nusa Tenggara Timur 15,60 disusul oleh Sulawesi Tengah 19,97, dan Lampung 20,97. Jumlah penduduk laki-laki relatif seimbang dibandingkan penduduk perempuan, yaitu masing-masing sebesar 107.274.528 jiwa penduduk laki-laki dan 106.100.759 jiwa penduduk perempuan. Dengan demikian rasio penduduk menurut jenis kelamin sebesar 101,11. Rasio penduduk menurut jenis kelamin yang tertinggi di Provinsi Papua, yaitu sebesar 112,34, Kalimantan Timur 109,71 dan Kepulauan Bangka Belitung 109,00. Sedangkan yang terendah di Provinsi Nusa Tenggara Barat yaitu sebesar 93,49, Sulawesi Selatan sebesar 94,78 dan Sumatera Barat sebesar 97,49. Jumlah penduduk menurut provinsi, daerah perkotaanperdesaan dan jenis kelamin terdapat pada Lampiran 2.2, 2.3 dan 2.3.a. Komposisi penduduk Indonesia menurut kelompok umur, menunjukkan bahwa penduduk yang berusia muda 0-14 tahun sebesar 29,04, yang berusia produktif 15-64 tahun sebesar 66,31, dan yang berusia tua 65 tahun sebesar 4,65. Dengan demikian maka Angka Beban Tanggungan Dependency Ratio penduduk Indonesia pada tahun 2005 sebesar 50,81. Angka ini mengalami sedikit penurunan dibandingkan tahun 2004 sebesar 52,26. Provinsi dengan persentase beban tanggungan tertinggi adalah Nusa Tenggara Timur sebesar 71,67, disusul oleh Sulawesi Tenggara sebesar 61,98, dan Maluku Utara sebesar 61,44. Sedangkan provinsi dengan Angka Beban Tanggungan terendah yaitu DKI Jakarta sebesar 37,22, disusul oleh Kepulauan Riau sebesar 40,92 dan DI Yogyakarta sebesar 43,77. Berdasarkan wilayah, angka beban tanggungan di perdesaan lebih besar dibandingkan perkotaan, yaitu 54,89 berbanding 45,73. Rincian jumlah penduduk menurut kelompok umur, provinsi, wilayah dan angka beban tanggungan tahun 2005 dapat dilihat pada Lampiran 2.4, 2.4.a, dan 2.4.b. Komposisi penduduk Indonesia dirinci menurut kelompok umur dan jenis kelamin, menunjukkan penduduk laki-laki maupun perempuan proporsi terbesar berada pada kelompok umur 15 – 49 tahun dan umur 50 – 64 tahun. Gambaran komposisi penduduk secara lebih rinci dapat dilihat dari gambar berikut. GAMBAR 2.1 PIRAMIDA PENDUDUK INDONESIA TAHUN 2005 6 4 2 2 4 6 0 - 4 5 - 9 10 - 14 15 -19 20 - 24 25 - 29 30 - 34 35 - 39 40 - 44 45 - 49 50 - 54 55 -59 60 - 64 65 - 69 70 - 74 75 + Us ia Persentase Laki-Laki Perempuan Sumber : BPS, SUPAS 2005