Pelayanan Antenatal K1 dan K4

60 GAMBAR 4.1 PERSENTASE CAKUPAN PELAYANAN K1 DAN K4 IBU HAMIL TAHUN 1995 – 2005 20 40 60 80 100 per s en K1 84.99 87.75 89.08 87.55 92.72 88.3 93.03 88.56 87.73 88.09 88.6 K4 64.82 68.52 71.32 71.85 75.66 74.98 77.38 73.01 76.29 77 77.1 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 Sumber : Hasil Pemutahiran Data Tingkat Pusat, Data Indikator SPM KabupatenKota dan Dit. Kesehatan Ibu, Ditjen Binkesmas. Cakupan pelayanan K4 menurut provinsi pada tahun 2005, dapat dilihat pada Gambar 4.2 berikut ini. GAMBAR 4.2 PERSENTASE CAKUPAN PELAYANAN K4 IBU HAMIL MENURUT PROVINSI TAHUN 2005 20 40 60 80 100 Papua Kalbar NTT Sultra Sulsel Malut Banten NAD Bengkulu Kalsel DKI Jakarta Sulteng Jabar Kalteng Sumut Jambi Kepri Jateng Maluku Gorontalo Jatim Sumbar NTB Kaltim Sulut DI Lampung Riau Sumsel Bali Babel Sumber: Dit. Kesehatan Ibu, Ditjen Binkesmas Gambar di atas menunjukkan bahwa provinsi dengan persentase cakupan pelayanan K4 tertinggi adalah di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 91,1, Bali 86,71 dan Sumatera Selatan 86,15, sedangkan cakupan terendah adalah di Provinsi Papua 44,92, Kalimantan Barat 65,71 dan Nusa Tenggara Timur 65,87. Cakupan K4 menurut provinsi dibandingkan angka nasional dapat dilihat pada Gambar 4.3 berikut ini. 61 GAMBAR 4.3 PERSENTASE CAKUPAN PELAYANAN K4 IBU HAMIL MENURUT PROVINSI TAHUN 2005 Sumber : Dit. Kesehatan Ibu, Ditjen Binkesmas, Depkes RI Data cakupan kunjungan ibu hamil K4 tahun 2005 menurut provinsi disajikan pada Lampiran 4.1.

b. Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan dengan Kompetensi Kebidanan

Komplikasi dan kematian ibu maternal serta bayi baru lahir sebagian besar terjadi pada masa di sekitar persalinan, hal ini antara lain disebabkan pertolongan tidak dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi kebidanan profesional. Dalam kurun waktu dekade terakhir, cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, termasuk pendampingan, meningkat sekitar 10, yaitu dari 60,75 pada tahun 1998 menjadi 70,62 pada tahun 2003, 74,27 pada tahun 2004 dan 72,37 pada tahun 2005. Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan tahun 1995 – 2005 dapat dilihat pada Gambar 4.4 berikut ini. GAMBAR 4.4 PERSENTASE CAKUPAN PERSALINAN DENGAN PERTOLONGAN OLEH DAN MELALUI PENDAMPINGAN TENAGA KESEHATAN TAHUN 1995 – 2005 72.37 74.27 70.62 69.16 67.56 74.47 66.15 60.75 59.85 55.04 49.74 10 20 30 40 50 60 70 80 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 Sumber : Hasil Pemutahiran Data Tingkat Pusat, Dit. Kesehatan Ibu dan data indikator KabupatenKota 62 Adapun dalam Gambar 4.5 terlihat bahwa beberapa provinsi dengan cakupan tertinggi adalah Bali 89,49, Bangka Belitung 87,07 dan Jawa Timur 86,10, sedangkan provinsi dengan cakupan terendah adalah Papua 33,52, Maluku 58,81 dan Nusa Tenggara Timur 59,31. Untuk data secara lengkap dapat dilihat dalam Lampiran 4.1. GAMBAR 4.5 PERSENTASE CAKUPAN PERTOLONGAN PERSALINAN OLEH TENAGA KESEHATAN MENURUT PROVINSI TAHUN 2005 - 20 40 60 80 100 Sulbar Irjabar Papua Maluku NTT Malut NAD Banten Sulteng Jabar Sulut Sultra Kalbar Sulsel Bengkulu DKI Gorontalo Riau Jateng Kaltim Sumut NTB Kalteng Lampung Sumbar Kalsel Sumsel Kepri Jambi DIY Jatim Babel Bali Sumber: Dit. Kesehatan Ibu, Ditjen Binkesmas Depkes RI Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan menurut provinsi dibandingkan angka nasional dapat dilihat pada Gambar 4.6 berikut. GAMBAR 4.6 PERSENTASE CAKUPAN PERTOLONGAN PERSALINAN OLEH TENAGA KESEHATAN MENURUT PROVINSI TAHUN 2005 Sumber : Dit. Kesehatan Ibu, Ditjen Binkesmas, Depkes RI c. Deteksi Risiko, Rujukan Kasus Risti dan Penanganan Komplikasi Dalam memberikan pelayanan khususnya oleh tenaga bidan di desa dan Puskesmas, beberapa ibu hamil yang memiliki risiko tinggi Risti dan memerlukan pelayanan kesehatan karena terbatasnya kemampuan dalam memberikan pelayanan, maka kasus tersebut perlu dilakukan upaya rujukan ke unit pelayanan kesehatan yang memadai. Deteksi risiko oleh tenaga kesehatan tahun 2005 sebesar 7,87 sedangkan oleh masyarakat kader, toma, dll masih 2,62. Persentase cakupan ibu hamil dengan Risti yang telah dirujuk sebesar 2,94