Angka Kelahiran Kasar KEPENDUDUKAN 1.

115

7. Sosial Ekonomi

PDB Produksi Domestik Bruto atau Gross Domestic Product merupakan indikator yang baik untuk menilai kesehatan ekonomi suatu negara. PDB adalah nilai uang atau nilai moneter semua barang-barang serta jasa yang dihasilkan oleh suatu negara pada suatu periode tertentu. Meliputi konsumsi, belanjapengeluaran pemerintah, investasi, serta ekspor bersih ekspor dikurangi impor. Berdasarkan ASEAN Statistical Yearbook 2005, pada tahun 2004 negara yang memiliki PDB per kapita tertinggi adalah Singapura yaitu 25.191 US. Kesembilan negara lainnya memiliki PDB per kapita di bawah 15.000 US. Negara dengan PDB per kapita terendah adalah Myanmar 166 US. Sedangkan Indonesia memiliki PDB per kapita sebesar 1.184 US. PDB dari masing-masing anggota ASEAN tahun 2004 dapat dilihat dalam Lampiran 6.1. 8. Pembiayaan Kesehatan Beberapa indikator penting yang digunakan untuk melihat dan menganalisis pembiayaan kesehatan adalah Persentase Keseluruhan Pengeluaran di Bidang Kesehatan terhadap Produk Domestik Bruto PDB, Persentase Pengeluaran Pemerintah di Bidang Kesehatan terhadap Seluruh Pengeluaran di Bidang Kesehatan, Persentase Pengeluaran Sektor Swasta di Bidang Kesehatan terhadap Seluruh Pengeluaran di Bidang Kesehatan, dan Persentase Pengeluaran di Bidang Kesehatan terhadap Seluruh Pengeluaran Pemerintah . Pada tahun 2003, Kamboja merupakan negara dengan persentase keseluruhan pengeluaran di bidang kesehatan terhadap PDB paling tinggi yaitu 10,9. Sedangkan kesembilan negara anggota ASEAN lainnya mempunyai persentase keseluruhan pengeluaran di bidang kesehatan terhadap PDB di bawah 6. Begitu pula dengan Indonesia yang mempunyai keseluruhan pengeluaran di bidang kesehatan terhadap PDB sebesar 3,1. TABEL 6.7 INDIKATOR PEMBIAYAAN KESEHATAN TERPILIH DI BERBAGAI NEGARA ASEAN TAHUN 2003 No Negara Persentase Keseluruhan Pengeluaran di Bidang Kesehatan terhadap Produk Domestik Bruto Persentase Pengeluaran Pemerintah di Bidang Kesehatan terhadap Seluruh Pengeluaran di Bidang Kesehatan Persentase Pengeluaran Sektor Swasta di Bidang Kesehatan terhadap Seluruh Pengeluaran di Bidang Kesehatan Persentase Pengeluaran Pemerintah di Bidang Kesehatan terhadap Seluruh Pengeluaran Pemerintah 1 Brunei Darussalam 3.5 80 20 5.2 2 Kamboja 10.9 19.3 80.7 11.8 3 Indonesia 3.1 35.9 64.1 5.1 4 Laos 3.2 38.5 61.5 6.2 5 Malaysia 3.8 58.2 41.8 6.9 6 Myanmar 2.8 19.4 80.6 2.5 7 Filipina 3.2 43.7 56.3 5.9 8 Singapura 4.5 36.1 63.9 7.7 9 Thailand 3.3 61.6 38.4 13.6 10 Vietnam 5.4 27.8 72.2 5.6 Sumber: WHO Health Report, 2006 Tabel 6.7 memperlihatkan perbandingan biaya yang dikeluarkan pemerintah dan sektor swasta di bidang kesehatan. Untuk persentase pengeluaran pemerintah di bidang kesehatan terhadap seluruh pengeluaran di bidang kesehatan yang paling tinggi adalah Brunei Darussalam. Di Brunei Darussalam 80 pengeluaran di bidang kesehatan dibiayai pemerintah sehingga sektor swasta hanya berkontribusi 20. Sebaliknya, kontribusi 116 pemerintah dalam pembiayaan kesehatan yang paling rendah adalah Kamboja. Di Kamboja pemerintah hanya membiayai kesehatan 19,3 dari total seluruh pengeluaran kesehatan sehingga sektor swasta mempunyai kontribusi lebih besar yaitu 80,7. Di Indonesia 35,9 pengeluaran di bidang kesehatan dibiayai pemerintah. Hal tersebut berarti pengeluaran yang dibiayai sektor swasta lebih besar yaitu 64,1. Indikator yang terakhir, yakni persentase pengeluaran pemerintah di bidang kesehatan terhadap seluruh pengeluaran pemerintah. Negara yang persentasenya paling tinggi adalah Thailand dengan 13,6 dan diikuti oleh Kamboja dengan 11,8. Di Indonesia pengeluaran pemerintah di bidang kesehatan terhadap seluruh pengeluaran pemerintah hanya 5,1 dan berada di urutan ke-2 terendah setelah Myanmar 2,5.

B. DERAJAT KESEHATAN 1.

Angka Kematian Bayi Angka kematian bayi diklasifikasikan menjadi empat kelompok yaitu rendah jika AKB kurang dari 20; sedang 20-49; tinggi 50-99; dan sangat tinggi jika AKB di atas 100. Menurut data dari WHO Health Report 2006 dengan menggunakan klasifikasi tersebut maka Brunei Darussalam, Malaysia, dan Singapura termasuk kelompok rendah. Indonesia, Filipina, Thailand, dan Vietnam termasuk kelompok sedang. Tiga negara lainnya Kamboja, Laos, dan Myanmar masuk dalam kelompok negara yang memiliki Angka Kematian Bayi tinggi. Tahun 2004 di Indonesia terdapat 39 kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup. Angka Kematian Bayi tahun 2004 dari negara-negara anggota ASEAN dapat dilihat dalam Lampiran 6.2. GAMBAR 6.8 ANGKA KEMATIAN BAYI, 2004 Sumber: ASEAN Statistical Yearbook, 2005

2. Angka Kematian Balita

Penurunan kasus kematian pada anak merupakan salah satu hal yang dianggap penting dalam tujuan pembangunan milenium. Pada kasus kematian yang tinggi biasanya jumlah kematian terbanyak terjadi pada usia balita ketika saat itu mereka rentan terhadap penyakit. Statistik menunjukkan bahwa lebih dari 70 kematian disebabkan Diare, Pneumonia, Campak, Malaria, dan Malnutrisi. Pada gambar di bawah terlihat Kamboja,