Penanganan Penyalahgunaan NAPZA Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif

91

G. PELAYANAN KESEHATAN DALAM SITUASI BENCANA

Bencana di Indonesia dapat dikategorikan menjadi 2 macam yaitu bencana lingkungan hidup dan bencana alam. Bencana lingkungan hidup terjadi akibat dari kerusakan lingkungan seperti banjir, tanah longsor, kekeringan, kebakaran hutan dan lahan, kecelakaan industri, tumpahan minyak di laut, sedangkan bencana alam terjadi sebagai akibat aktifitas lapisankerak bumifenomena alam seperti gempa bumi, gelombang tsunami, letusan gunung berapi, badai atau angin ribut yang kejadiannya sulit diprediksi. Data kesiapsiagaan dan penanggulangan sanitasi pada situasi bencana selama tahun 2005 dapat dilihat pada Tabel 4.11 berikut ini. Rekapitulasi kejadian bencana tahun 2005 terdapat di Lampiran 4.24. TABEL 4.11 DAERAHWILAYAH RAWAN BENCANA DI INDONESIA TAHUN 2005 NO JENIS BENCANA DAERAHLOKASI BENCANA 1. 2. 3. 4. 5. Banjir Gempa Bumi dan Tsunami Air Pasang Banjir dan Kebakaran Hutan Tanah Longsor Kalimantan Selatan Kepulauan Nias, Sumatera Utara Pangkal Pinang, Bangka Belitung Kalimantan Tengah Sumatera Barat Sumber : Ditjen PP-PL, Depkes, RI

1. Bencana Lingkungan Hidup

Bencana kebakaran hutan dan lahan terjadi karena pembukaan lahan yang dilakukan dengan pembakaran dan diperparah dengan kondisi cuaca kering di musim kemarau. Pada tahun 2005 kebakaran hutan mencapai puncaknya pada bulan Agustus sampai Oktober 2005. Asap ini terbawa angin hingga mencapai Kuala Lumpur di Malaysia. Hasil pemantauan hotspot titik panas oleh Kementerian Lingkungan Hidup KLH sejak bulan Januari 2005 di wilayah Sumatera berjumlah 9.279 hotspot yang tersebar di Provinsi Bangka Belitung 100 hotspot, Bengkulu 5 hotspot, Aceh 177, Jambi 414, Riau 7.249 dan Sumatera Utara 1.334 hotspot. Di wilayah Sumatera paling banyak terpantau di areal perkebunan dengan cara membakar. Jumlah hotspot berdasarkan penggunaan lahan dapat dilihat pada Gambar 4.40 berikut. 92 GAMBAR 4.40 PERSENTASE HOTSPOT BERDASARKAN PENGGUNAAN LAHAN DI WILAYAH SUMATERA TAHUN 2005 30 9 31 30 HPH HTI KBN MAS Sumber : Ditjen PP-PL, Depkes,RI Pemantauan hotspot di Kalimantan Barat sebesar 1.505 hotspot berada di Kabupaten Sintang, Bengkayang, Sanggau dan Ketapang sedangkan Kalimantan Tengah 1.374 hotspot tersebar di Kabupaten Kapuas, Barito Selatan, Kotawaringin Barat, Kotawaringin Timur dan Kabupaten Seruyan. Pada tahun 2005 bencana banjir terjadi di 5 provinsi dengan jumlah korban meninggal 2 orang, 522 orang luka ringan, 2 orang hilang dan 12.075 orang mengungsi. Pelayanan kesehatan yang diberikan pada korban bencana banjir oleh Pemerintah Daerah meliputi membuka pos kesehatan, membuat penampungan pengungsi, memberikan pelayanan kesehatan di Puskesmas dan rumah sakit. Bencana tanah longsor terjadi di 5 provinsi dengan korban meninggal 170 orang, 15 luka berat, 6 luka ringan, 4 orang hilang dan 315 orang mengungsi. Upaya yang telah diberikan oleh pemerintah daerah meliputi evakuasi korban, memberikan pelayanan rawat inap dan rawat jalan di RSUD, menyiagakan pos kesehatan 24 jam, memakamkan korban dan melakukan koordinasi, sedangkan yang diberikan oleh Pemerintah Pusat pada bencana tanah longsor di Kecamatan Batujajar berupa obat paket banjir.

2. Bencana Alam

Secara geografis Indonesia termasuk daerah rawan bencana. Pada tahun 2005 bencana alam gempa bumi terjadi di 8 provinsi dengan korban meninggal 1.801 orang, luka berat 3.272 orang, luka ringan 155 orang, 278 kepala keluarga dan 561 orang mengungsi. Pelayanan kesehatan yang diberikan oleh pemerintah daerah meliputi evakuasi korban, memberikan pelayanan rawat inap dan rawat jalan di RSUD, menyiagakan pos kesehatan 24 jam dan memantau penyakit pasca bencana. Gempa bumi yang terbesar terjadi di Pulau Nias dan Tapanuli Tengah yaitu 8,7 Skala Richter pada tanggal 28 Maret 2005, 85 bangunan gedung dan landasan pesawat hancur, 849 orang meninggal dunia, 1.415 luka berat dan 72.173 berobat. Dalam hal ini pemerintah pusat memberikan bantuan berupa 350 buah kantong mayat, obat 2 paket, 1 unit genset. Demikian gambaran singkat mengenai situasi upaya kesehatan di Indonesia sampai dengan tahun 2005.