LULUSAN Persebaran SDM Kesehatan

107 Dari tahun 2001 – 2005 jumlah lulusan Poltekkes dan Non Poltekkes adalah 206.242 orang sehingga rata-rata per tahun meluluskan 41.248 tenaga kesehatan, bila dilihat dari jenjang pendidikan lulusan poltekkes dan non poltekkes yang meningkat dari tahun 2001- 2005 adalah jenjang pendidikan D-III yang dapat dilihat pada Gambar 5.19. GAMBAR 5.19 PERKEMBANGAN POLTEKKES DAN NON POLTEKKES MENURUT JENJANG PENDIDIKAN TAHUN 2001-2005 - 5,000 10,000 15,000 20,000 25,000 30,000 35,000 40,000 45,000 JPM 11,916 8,676 5,736 4,461 4,337 JPT-DI 167 301 140 87 70 JPT-DIII 29,974 28,452 31,927 41,014 38,983 2001 2002 2003 2004 2005 Sumber: Pusdiknakes, Depkes RI, Desember 2005

2.8. Peserta Pendidikan dan Pelatihan Pegawai

Pendidikan dan pelatihan dimaksudkan untuk membina profesionalitas pegawai dalam rangka meningkatkan kualitas tenaga kesehatan. Pelatihan bagi tenaga kesehatan terdiri atas pelatihan prajabatan atau pratugas, pelatihan struktural, pelatihan fungsional, dan pelatihan teknis. Data pelatihan bagi tenaga kesehatan didapat dari laporan kegiatan Bapelkes dan dari permintaan sertifikat pelatihan ke Pusdiklat. Sedangkan data pelatihan lainnya yang tidak dilaksanakan di Bapelkes dan sertifikatnya tidak diperoleh melalui Pusdiklat, tidak tersedia. Pada tahun 2005 jumlah peserta Diklat yang dilaporkan sebanyak 12.258 orang, dengan rincian Diklat PraJabatan sebanyak 1.150 orang 9,38, Diklat Pimpinan sebanyak 460 orang 3,75, Diklat Fungsional sebanyak 9.779 orang 79,78, dan Diklat Teknis sebanyak 869 orang 7,09, sebagaimana disajikan pada Gambar 5.20 berikut ini. GAMBAR 5.20 PROPORSI TENAGA KESEHATAN YANG MENGIKUTI PELATIHAN MENURUT JENISNYA TAHUN 2005 Pelatihan Pra- Jabatan 9.4 Pelatihan Pimpinan 3.8 Pelatihan Teknis 7.1 Pelatihan Fungsional 79.8 Sumber : Pusdiklat, Depkes RI 108 Selanjutnya berikut ini disajikan perkembangan jumlah tenaga kesehatan yang mengikuti berbagai jenis pelatihan dari tahun 2000 sampai dengan tahun 2005. TABEL 5.5 JUMLAH DAN PROPORSI TENAGA KESEHATAN YANG MENGIKUTI BERBAGAI JENIS PELATIHAN TAHUN 2000 – 2005 2000 2001 2002 2003 2004 2005 Jenis Pelatihan Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Pelatihan Pra-Jabatan 4.368 25 2.465 22 206 5,5 428 4,8 978 10,3 1.150 9,4 Pelatihan Pimpinan 349 3 220 2 181 4,8 235 2,6 343 3,6 460 3,8 Pelatihan Fungsional 1.730 9 1.060 10 708 19,0 1.448 16,3 528 5,6 9.779 79.8 Pelatihan Teknis 16.336 63 7.228 66 2.640 70,7 6.793 76,3 7.612 80,5 869 7,1 Jumlah 22.783 100 10.973 100 3.735 100 8.904 100 9.461 100 12.258 100 Sumber : Pusdiklat, Depkes RI Dari Tabel 5.5 di atas, terlihat bahwa jumlah peserta diklat mengalami penurunan pada tahun 2002. Hal ini disebabkan karena adanya penyerahan sebagian besar Bapelkes milik Departemen Kesehatan kepada Pemerintah Daerah. Sejak saat itu kegiatan pendidikan dan pelatihan yang dilaksanakan oleh Bapelkes milik Daerah tidak terpantau oleh Pusdiklat Departemen Kesehatan. Jumlah pendidikan dan pelatihan yang dilaksanakan Pusdiklat dan Bapelkes nasional serta jumlah pesertanya pada tahun 2005 dapat pula dilihat pada Lampiran 5.26. C. PEMBIAYAAN KESEHATAN Pembiayaan kesehatan di Indonesia terdiri dari pembiayaan kesehatan oleh pemerintah dan pembiayaan kesehatan oleh masyarakat yaitu mengenai pengeluaran rumah tangga untuk kesehatan dan jaminan pemeliharaan kesehatan. 1. Pembiayaan Kesehatan oleh Pemerintah Jumlah alokasi anggaran rutin, pembangunan dan PHLN Departemen Kesehatan pada tahun 2005 adalah 10,67 trilyun rupiah dan realisasinya sebesar 6,52 trilyun rupiah penyerapan sekitar 61,09 . Pada tahun 2005, alokasi anggaran Departemen Kesehatan terdiri dari anggaran pusat 74,18 alokasi anggaran pusat sebesar 7,9 trilyun rupiah dan realisasinya sebesar 5,08 trilyun rupiah penyerapan sebesar 64,19 dan anggaran daerah 25,82 alokasi anggaran daerah sebesar 2,75 trilyun rupiah dan realisasinya sebesar 1,44 trilyun rupiah penyerapan sebesar 52,21. Alokasi anggaran pusat yang terbesar pada Ditjen Binkesmas sebesar 4,3 trilyun rupiah 54,79, Setjen sebesar 1,3 trilyun rupiah 16,6 dan yang terkecil pada Inspektorat Jendral sebesar 19,78 milyar rupiah 0,25, Badan Litbangkes 72,14 milyar rupiah 0,19. Sedangkan persentase realisasi terbesar anggaran pusat di Ditjen Yanfar dan Alkes