Penetapan Hirarki Kawasan Rekayasa sistem pengembangan agrowisata berbasis masyarakat

diperlukan peningkatan perkerasan drainase dari tanah menjadi plester untuk drainase di pinggir jalan serta lokasi yang mempunyai kelerengan yang berpotensi untuk terjadinya erosi. e Jaringan Irigasi Jaringan irigasi untuk pertanian dikembangkan di setiap desa di Kecamatan Tutur pada kawasan agrowisata dengan arahan :  Menyediakan input air baku bagi proses produksi baik pada sentra produksi primer irigasi pertanian maupun sentra industri air baku industri.  Memenuhi kebutuhan fasilitas pelayanan umum permukiman.  Melindungi sentra produksi dan permukiman tani dari bahaya kerusakan akibat kekeringan dan bencana alam lainnya.  Sistem jaringan irigasi dikembangkan untuk melayani daerah- daerah kegiatan agro-produksi terutama tanaman pangan. f Jaringan jalan Tingkat pelayanan jalan pada masing-masing kecamatan akan sangat mendukung kemudahan aksesibilitas antar wilayah dan percepatan pertumbuhan kawasan agrowisata. Jika melihat sejumlah kendala dan kondisi jalan di masing-masing desa, maka arahan pengembangan jaringan jalan dalam mendukung pengembangan Kawasan Agrowisata adalah sebagai berikut :  Perbaikan dan pelebaran jalan yang menghubungkan desa satu dengan desa lain dimana sekarang ini perkerasan aspal masi belum menyeluruh serta dalam kondisi sempit untuk dilalui kendaraan besar bis. Rencana ini merupakan salah satu prioritas utama mengingat jalan tersebut akan berperan penting dalam jalur hubungan pertanian wisata, produksi, distribusi, dan informasi antar wilayah.  Peningkatan kinerja jalan baik perkerasan maupun kondisi prasarana jalan khususnya jalan dengan kemiringan lebih dari 10 yaitu : - Perbaikan perkerasan jalan lingkungan di Kecamatan Tutur yang diprioritaskan pada daerah-daerah yang menghubungkan daerah-daerah penghasil apel, paprika, dan lahan pertanian hortikultura unggulan lainnya. - Perbaikan dan pelebaran jalan lingkungan di Kecamatan Tutur, yang menghubungkan desa-desa penghasil hortikultura buah-buahan.

2. Strategi Pengembangan Sarana

a Balai Penelitian Kondisi sektor pertanian tanaman pangan dan hortikultura yang ada di Kawasan Agrowisata Zona I dan II yang memiliki karakteristik potensi dan masalah yang beragam tentunya harus ditunjang dengan adanya balai penelitian yang fungsinya diarahkan untuk :  Pengembangan varietas bibit dan benih komoditas unggulan.  Pengembangan sistem pengendalian ancaman serangan hama dan penyakit yang tepat.  Uji pengembangan dan penerapan teknik pertanian komoditas pertanian unggulan kecamatan. Direncanakan pada Kawasan Agrowisata Kecamatan Tutur ini dilakukan langkah-langkah pengembangan balai penelitian pertanian dengan mengoptimalisasi balai penelitian tanaman pangan dan hortikultura yang ada di Desa Tutur, Kecamatan Tutur sebagai pusat penelitian tanaman hortikultura unggulan seperti apel dan paprika. b Balai Penyuluhan Pertanian Saat ini terdapat empat Balai Penyuluhan Pertanian BPP di Kabupaten Pasuruan terdiri dari BPP Pandaan, BPP Wonorejo, BPP Beji, dan BPP Grati. Fungsi BPP tidak lain adalah sebagai tempat pendidikan PPL Pertanian, Pusat Informasi, serta penyusunan program kerja untuk masing-masing wilayah BPP yang dibawahinya. Berdasarkan pentingnya peranan BPP ini maka perlu direncanakan BPP baru yang diarahkan di sepanjang jalan arteri primer Surabaya – Malang Desa Purwodadi, Kecamatan Purwodadi sebagai pusat BPP untuk wilayah Kawasan Agrowisata Zona I Kecamatan Tutur. c Pasar Komoditas Agribis Salah satu permasalahan utama pengembangan sektor pertanian berdasarkan temuan di lapangan adalah masih lemahnya jaringan pemasaran produk pertanian yang dihasilkan baik dalam masalah skala pemasaran yang masih terbatas maupun sistem pemasaran produknya sendiri pengemasan dan penentuan harga sehingga posisi petani disini sangat rentan terhadap tekanan dari pihak luar yang bisa memainkan harga komoditas pertanian. Keberadaan pasar khusus dalam menunjang pemasaran produk- produk pertanian di Kawasan Agrowisata Kecamatan Tutur, yang bisa menampung hasil pertanian kawasan dan mewadahi aktivitas agribisnis yang berkembang adalah salah satu arahan pengembangan yang akan dilakukan untuk membangun jaringan pemasaran yang kuat dan rapi dalam kawasan ini. Pasar Komoditas Agribis direncanakan berada di Desa Wonosari, mengingat lokasinya yang strategis baik dalam lingkup kawasan dimana Desa Wonosari berada di sentral kawasan agrowisata baik zona I maupun zona II. Fungsi pasar ini diarahkan sebagai berikut :  Pusat perdagangan produk pertanian hortikultura dan tanaman pangan untuk kawasan secara khusus dan kabupaten secara umum.  Sentra pengembangan kegiatan agribisnis kawasan agrowisata.  Pasar wisata yang dilengkapi dengan sarana rekreasi didukung dengan arahan letak disepanjang jalur menuju wisata Gunung Bromo.  Lokasi bongkar-muat komoditas pertanian. d Terminal Keberadaan terminal sangat penting dalam kaitannya dengan proses bongkar muat dan kepentingan ekspor-impor hasil pertanian dari dalam kawasan agrowisata. Berdasarkan hal tersebut maka dalam pengembangan Kawasan agrowisata orientasi terminal agro diarahkan ke Surabaya sebagai dan Malang sebagai tujuan distribusi sedangkan rencana pengembangan terminal dalam kawasan adalah dengan :  Optimalisasi terminal lokal yang ada di Kecamatan Tutur untuk melayani bagian timur kawasan.  Pengembangan terminal bongkar-muat yang diintegrasikan dengan pengembangan pasar agribisnis yang akan dikembangkan di Kecamatan Purwodadi utamanya di jalur kolektor untuk melayani bongkar-muat komoditas dari seluruh kecamatan yang menjadi bagian kawasan agrowisata. e Koperasi Selama ini sebagian besar keberadaan koperasi di masing-masing kecamatan di Kabupaten Pasuruan terutama di Kecamatan Tutur belum optimal dan hanya berfungsi dalam distribusi produk susu sapi segar. Kendala yang ditemui memang sebagian besar koperasi tidak cukup mampu berperan dalam produk pertanian lainnya seperti hortikultura dan tanaman pangan karena lemahnya jaringan bisnis yang dimiliki koperasi- koperasi yang ada sehingga petani cenderung tidak memiliki hubungan dengan koperasi dalam kegiatannya. Rencana pengembangan sarana koperasi diarahkan untuk membangun jaringan yang bisa menghubungkan petani dengan pihak luar baik konsumen produk, pemasok peralatan pendukung proses produksi, serta pengembangan SDM Pertanian yang dapat dijelaskan sebagai berikut :  Peningkatan kualitas SDM untuk Koperasi-Koperasi Susu Sapi yang ada di Kecamatan Tutur sebagai penghasil utama susu sapi di kawasan agrowisata ini sehingga koperasi bisa berperan lebih aktif dalam menjaga stabilitas harga, memperluas pemasaran, dan memperkuat posisi peternak dalam hubungannya dengan PT Nestle yang merupakan konsumen utama produk susu sapi segar ini.