selalu terjaga pemanfaatannya, dan diupayakan agar tidak sampai terjadi alih fungsi lahan ataupun revisi RTRW. Untuk itu pengembangan wilayah di
Kecamatan Tutur harus pula memperhatikan hal-hal berikut: a. Pelestarian dan penataan kawasan agrowisata untuk pengembangan
pendidikan dan pariwisata; b. Peningkatan kualitas lingkungan di kawasan agrowisata.
c. Pengelolaan kawasan rawan bencana yang dilaksanakan melalui upaya: • Pengendalian kegiatan di kawasan rawan, kawasan waspada dan kawasan
berpotensi bencana letusan gunung berapi dan pemanfaatan dengan resiko terendah.
• Pengendalian pemanfaatan ruang pada kawasan bencana tanah longsor kritis, gempa serta penerapan teknologirekayasa teknik di kawasan
tersebut. • Pengurangan luas wilayah banjir.
8. SIMPULAN DAN SARAN
8.1 Simpulan
Berdasarkan tujuan dan hasil penelitian diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Untuk pengembangan kawasan agrowisata di Kabupaten Pasuruan yang
mempunyai 24 kecamatan terdapat 3 tiga daerah utama yang diunggulkan, yaitu: Kecamatan Tutur, Kecamatan Tosari, dan Kecamatan Pandaan. Untuk
tahap awal pengembangan diprioritaskan di Kecamatan Tutur dengan membagi menjadi 2 dua zonasi berdasarkan kesamaan komoditas, letak geografis desa,
dan aksesibiltas transportasi. 2. Komoditas Apel merupakan produk Unggulan yang perlu ditumbuh-
kembangkan, disamping Durian, Bunga Krisan, dan Paprika. Sedangkan produk olahan Agroindustri yang diunggulkan dan prospektif adalah Sari Buah Apel,
dengan tidak menutup kemungkinan produk olahan lainnya seperti: Kripik Apel, Cuka Apel, Jenang Apel, dan Brem Apel .
3. Strategi Pengembangan Agrowisata berdasarkan faktor, tujuan dan strategi sistem pengembangan menunjukkan bahwa:
a. Faktor kunci strategi pengembangan agrowisata di kecamatan Tutur adalah Aspek Pasar, yaitu bagaimana mengembangkan potensi pasar dan
pertumbuhannya, sehingga dapat memberikan informasi selera dan permintaan pasar agar produk agrowisata menjadi kepuasan konsumen.
b. Tujuan utama strategi pengembangan agrowisata adalah mengembangkan potensi agrowisata secara professional, sehingga dapat memberikan manfaat
yang cukup besar bagi pengembangan kawasan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar.
c. Strategi pengembangan yang menjadi prioritas adalah menjalankan kegiatan promosi baik melalui media cetak maupun media elektronik.
4. Sistem pengembangan agrowisata yang berbasis masyarakat di kecamatan Tutur dilihat dari hubungan struktural dan keterkaitan antar elemen, terutama Kendala,
Pelaku terkait, dan Aktivitas yang diperlukan merekomendasikan:
a. Dari 10 sepuluh kendala yang ada, elemen kendala utama adalah rendahnya kualitas sumberdaya manusia baik ditingkat petani maupun ditingkat
pengelola bisnis b. Elemen kunci pelaku terkait dalam pengembangan agrowisata berbasis
masyarakat ternyata terletak pada pengusaha agrowisata itu sendiri. Hal ini sejalan dengan keinginan pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan
agrowisata, sehingga peningkatan pengetahuan dan ketrampilan bagi pengelola merupakan elemen kunci keberhasilan.
c. Aktivitas kunci pengembangan agrowisata berbasis`masyarakat menunjukkan bahwa pembinaan sumberdaya manusia menjadikan syarat mutlak, disamping
peningkatan kebijakan yang mendorong iklim usaha yang kondusif.
8.2 Saran
Berdasarkan hasil yang diperoleh, maka secara konsepsional sistem pengembangan Agrowisata berbasis masyarakat di kecamatan Tutur layak
dilaksanakan, namun demikian hasil yang dicapai belum maksimal ditinjau dari keterbatasan metodologi, alat analisis dan ruang lingkup kajian, sehingga perlu
diajukan beberapa saran sebagai berikut:
1. Perlu dikaji lebih lanjut model pengembangan agrowisata dengan mempertimbangkan peluang integrasi dengan usaha agrowisata lainnya yang
bersifat lintas wilayah sehingga terbentuk jaringan agrowisata yang kuat. 2. Perlu dikaji lebih mendalam tingkat kelayakan minimal secara keseluruhan; baik
usaha agrowisata itu sendiri maupun kelayakan agroindustri terkait. 3. Adanya risiko dan ketidakpastian usaha serta keterbatasan pengembangan
agrowisata membutuhkan adanya penguatan kelembagaan. Upaya yang dapat dilakukan adalah peningkatan hubungan kelembangaan antara pengusaha
agrowisata, usaha rumah tangga dan kecil agroindustri pendukung serta lembaga pembiayaan dan pengembangan bisnis yang terkait.