Pengembangan Kawasan Agrowisata Zona II
b Jaringan Telepon
Kondisi perekonomian masyarakat sebagian besar wilayah kecamatan tidak bisa disamakan dengan standar masyarakat kota
apalagi untuk kawasan pedesaan di Kecamatan Tutur. Berdasarkan data dan kondisi temuan di lapangan dapat dianalisis bahwa secara
umum pelayanan jaringan telepon di Kecamatan Tutur belum mencakup seluruh wilayah dan hanya menjangkau di sekitar jalan
regional dan jalan utama di Kecamatan Tutur. Sehingga perluasan jaringan telekomunikasi direncanakan untuk sambungan telepon agar
mencapai prosentase minimal 50 dari seluruh wilayah desa, mengingat kegiatan-kegiatan yang berkaitan langsung dengan
kegiatan pertanian proses produksi dan pemasaran serta pengolahan lebih lanjut dapat lebih berkembang dengan didukung jaringan
telepon.
c Jaringan Air Bersih
Jaringan air bersih yang selama ini digunakan oleh sebagian besar masyarakat tersebut adalah penggunaan sumur untuk kebutuhan air
bersih, sedangkan prosentase penggunaan PDAM kurang dari 50. Namun demikian kondisi ini tidak mengalami masalah dalam
penggunaan air sumur atau air dari sumber, sehingga dalam sistem jaringan air bersih direncanakan sebagai berikut :
Peningkatan jangkauan pelayanan air bersih PDAM. Pengoptimalan kualitas air sumur dengan kedalaman tanah tertentu,
serta penggunaan kaporit atau tawas sebagai filter bagi air tersebut.
d Jaringan Drainase
Jaringan drainase yang ada di sebagian besar wilayah desa-desa tersebut selain merupakan jaringan drainase dengan perkerasan tanah
sehingga air dalam saluran dapat langsung meresap ke dalam tanah, juga adanya self cleansing velocity untuk saluran-saluran yang
mempunyai kelerengan kurang dari 30. Dalam perencanaannya
diperlukan peningkatan perkerasan drainase dari tanah menjadi plester untuk drainase di pinggir jalan serta lokasi yang mempunyai
kelerengan yang berpotensi untuk terjadinya erosi.
e Jaringan Irigasi
Jaringan irigasi untuk pertanian dikembangkan di setiap desa di Kecamatan Tutur pada kawasan agrowisata dengan arahan :
Menyediakan input air baku bagi proses produksi baik pada sentra produksi primer irigasi pertanian maupun sentra industri air baku
industri. Memenuhi kebutuhan fasilitas pelayanan umum permukiman.
Melindungi sentra produksi dan permukiman tani dari bahaya kerusakan akibat kekeringan dan bencana alam lainnya.
Sistem jaringan irigasi dikembangkan untuk melayani daerah-
daerah kegiatan agro-produksi terutama tanaman pangan.
f Jaringan jalan
Tingkat pelayanan jalan pada masing-masing kecamatan akan sangat mendukung kemudahan aksesibilitas antar wilayah dan
percepatan pertumbuhan kawasan agrowisata. Jika melihat sejumlah kendala dan kondisi jalan di masing-masing desa, maka arahan
pengembangan jaringan jalan dalam mendukung pengembangan Kawasan Agrowisata adalah sebagai berikut :
Perbaikan dan pelebaran jalan yang menghubungkan desa satu dengan desa lain dimana sekarang ini perkerasan aspal masi
belum menyeluruh serta dalam kondisi sempit untuk dilalui kendaraan besar bis. Rencana ini merupakan salah satu prioritas
utama mengingat jalan tersebut akan berperan penting dalam jalur hubungan pertanian wisata, produksi, distribusi, dan informasi
antar wilayah. Peningkatan kinerja jalan baik perkerasan maupun kondisi
prasarana jalan khususnya jalan dengan kemiringan lebih dari 10 yaitu :