Berdasarkan penentuan jalur wisata desa dari hasil potensi, zonasi
kawasan dan rencana pengembangan kawasan agrowisata Kecamatan Tutur
diintegrasikan yang bertujuan untuk: 1. Menghindari tumbuhnya desa-desa
di luar kendali sistem pengembangan wilayah agrowisata. Dalam pengembangan Kawasan
Agrowisata Kecamatan Tutur ini selain mempunyai fungsi di atas juga diharapkan dapat menghindari adanya kesenjangan pertumbuhan
wilayah antara bagian barat Kabupaten Pasuruan yang relatif maju dengan bagian timur yang tampaknya agak tertinggal dibandingkan
bagian barat. 2. Untuk mengintegrasikan penduduk lokal dalam skema pengembangan
wilayah agrowisata serta sekaligus merupakan upaya meningkatkan fungsi desa dalam suatu kecamatan yang ada menjadi suatu area tani
yang tertata. 3. Sistem jaringan transportasi wilayah yang menghubungkan satu desa
dengan desa lainnya harus menunjang sesuai dengan ketentuan hirarki jalan. Karena itu pula sistem transportasi, jaringan jalan, moda
transportasi, serta interkoneksi sistem jaringan jalan secara regional harus dirancang secara terpadu dengan sistem desa-desa yang
berpotensi dalam kawasan agrowisata dan akan menjadi pertimbangan utama dalam rencana penetapan hirarki fungsi kawasan.
Pengembangan kawasan agrowisata adalah untuk mengembangkan kawasan pertanian yang berpotensi menjadi kawasan agrowisata, melalui :
1 Pemberdayaan masyarakat pelaku agribisnis agar mampu meningkatkan
produksi dan produktifitas komoditas pertanian serta produk-produk olahan pertanian, yang dilakukan dengan pengembangan sistem dan
usaha agribisnis secara efisien dan menguntungkan serta berwawasan lingkungan.
2 Penguatan kelembagaan petani.
3 Pengembangan kelembagaan sistem agribisnis penyedia input
pertanian, pengolahan hasil, pemasaran dan penyediaan jasa.
N GEM BAL SU M BERPI T U
K ALI PU CAN G T U T U R
PU N GGI N G Lua s 2 6 6 H a
WON OSARI Lua s 3 1 8 ,7 H a
AN DON OSARI Lua s 5 6 0 ,7 H a
T LOGOSARI GEN DRO
Lua s 3 6 0 ,6 H a
BLARAN G Lua s 7 1 7 ,6 H a
K AY U K EBEK Lua s 1 2 4 0 H a
N GADI REJ O
PEN Y U SU N AN REN CAN A PEN GEM BAN GAN K AWASAN AGROWI SAT A
K ABU PAT EN PASU RU AN
K EC. PU SPO
K e Pa sre pa n K e K e ja ya n
K e Puspo K e
Pu rw
oda di
K e M a la ng K e T osa ri
K e Brom o
K EC. PU RWODADI
K EC. PASREPAN
K AB. M ALAN G
FOT O M APPI N G K ECAM AT AN T U T U R
AGROWI SAT A Z ON A I
k om odit i pisa ng
LEGEN DA
k om odit i a pe l k om odit i duria n
k om odit i bunga k risa n
k om odit i sa yura n k om odit i pa prik a
N o. Pe t a : .....
U
Sumber : Hasil Survei Lapangan Tahun 2009 SK ALA
0 ,7 K m
2 ,8 2 ,1
J a lur T ra nsport a si
4 Pengembangan Kelembagaan Penyuluhan Pembangunan Terpadu. 5 Pengembangan iklim yang kondusif bagi usaha dan investasi.
6 Peningkatan sarana prasarana wilayah penunjang.
5.2.3 Pengembangan Kawasan Agrowisata Zona I
Secara lebih jelas mengenai pembagian zonasi kawasan agrowisata zona I dapat dilihat pada Gambar 12.
Gambar 12. Peta pengembangan kawaan agrowisata zona I
Kegiatan ekonomi yang dapat dikembangkan di Kawasan Agrowisata Zona I Kecamatan Tutur adalah sebagai berikut :
Kegiatan pertanian, dimana pada masa mendatang akan lebih banyak dikembangkan di wilayah desa-desa dalam kawasan ini, meliputi :
− Pertanian tanaman pangan. − Pertanian hortikultura komoditas unggulan buah, bunga, sayuran.
Agro-industri, dapat berlokasi di kawasan agrowisata ini, khususnya pada kawasan-kawasan yang memungkinkan adanya aglomerasi untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas pemanfaatan ruang serta
pelayanan sarana dan prasarana kota. Salah satu alasan dikembangkannya agro-industri di dalam kawasan ini adalah
pertimbangan rantai pemasaran menuju ke pusat-pusat pemasaran, pusat-pusat perdagangan seperti pada Desa Tutur yang dilalui Jalan
Kolektor yang menghubungkan Kecamatan Tutur dengan Kecamatan Purwodadi, Jalan ini merupakan jalur pemasaran potensiproduk yang
terdapat di Kecamatan Tutur Agro-bisnis, dimana kegiatan ini seharusnya juga berlokasi di dalam
kawasan dan sentra pemasaran komoditas kawasan dengan pertimbangan efisiensi dan efektivitas dalam kaitan dengan forward
linkage dan backward linkage seperti di daerah Wonosari yang merupakan kawasan paling ramai terletak di jantung Kecamatan
Tutur. Prasarana dan sarana yang harus dikembangkan secara umum adalah pasar agribis, pusat informasi, balai penelitian dan
pengembangan produk unggulan pertanian hortikultura dan tanaman pangan, serta pergudangan sementara.
Agro-wisata sendiri dengan karakter fisik sebagian wilayah Kawasan Agrowisata Zona I dapat dioptimalkan sebagai kawasan agrowisata
yang secara menyeluruh seperti perkebunan apel dan komoditas sayuran unggulan. Pusat-pusat kegiatan agro-bisnis dapat juga
dikembangkan sebagai bagian dari agro-wisata. Arahan unit produksi pada ketujuh desa secara rinci dapat dilihat pada Tabel 18.
Tabel 18. Arahan unit-unit komoditas kawasan agrowisata zona I Kecamatan Tutur
No. Kecamatan
Arahan Sub-sektor Utama
1. Desa Ngembal
Penghasil buah durian terbesar dengan varietas terbaik, hasil tahun 2009 mencapai 795.000 tonth
produktivitas 5.000 tonHa, luas panen 159 Ha
2. Desa Tutur
Penghasil buah pisang mencapai 3.674 tonth produktivitas 3.674 tonHa, luas panen 20.274
Ha.Selain itu desa Tutur merupakan penghasil cengkeh kualitas terbaik.
3. Desa Tlogomas
Kini menjadi penghasil bunga chrysanterum terbesar, yaitu menghasilkan 36.000.000 tonTh
produktivitas 60.000 tonHa dengan luas lahan 2 Ha dan penghasil paprika dengan jumlah produksi
120 tonth produktivitas 40 tonHa, luas panen 3 Ha, pembudidayaan dengan memanfaatkan
metode greenhouse.
4. Desa Gendro
Merupakan desa penghasil bunga chrysanterum pertama Trend Center Florist. Tahun 2009 ini,
menghasilkan 27.000 tonTh produktivitas 60.000 tonHa dengan luas lahan 1,5 Ha dan
pengembangan Paprika dengan metode Green House.
5. Desa Blarang
Merupakan penghasil buah apel dengan varietas dan kualitas terbaik di kec.Tutur. Dengan jumlah
produksi 1.664.000 tonth produktivitas 4.000 tonHa, luas panen 208 Ha dan menghasilkan
bunga krisan 2.700.000 tonth produktivitas 60.000 tonHa dengan luas lahan 1,5 Ha
Tabel 18. Lanjutan
No. Kecamatan
Arahan Sub-sektor Utama
6. Desa Kayukebek
Penghasil apel yang cukup berpengaruh dalam industri di kec.Tutur. Dengan jumlah produksi
1.603.000 tonth produktivitas 350 tonHa, luas panen 229 Ha
7. Desa Ngadirejo
Merupakan induk penghasil berbagai jenis sayuran kol, kentang, ercis, wortel, lobak, sawi, dan cabai,
yang masih dalam lingkup suku Tengger Sumber : Data primer dan sekunder, diolah, tahun 2009
1. Penetapan Hirarki dan Fungsi Kawasan Agrowisata
a. Penetapan Hirarki Kawasan
Secara umum karakteristik hirarki kawasan agrowisata berdasarkan fungsi kotanya dapat dibagi menjadi 3 kawasan sebagai berikut :
a Kawasan Agrowisata Utama, berfungsi sebagai : Kawasan tujuan wisata utama yang merupakan satu paket wisata yang
akan dilalui, bila akses tranportasi masih kurang memadai maka bisa dibuat terminal-terminal wisata di tiap-tiap desa, kemudian dibuat
angkutan khusus untuk menjelajahi kawasan. b Pusat Kawasan Agrowisata, berfungsi sebagai :
Pusat perdagangan wilayah, ditandai adanya pasar grosir dan pergudangan komoditas sejenis bisa ditempatkan di tiap desa yang
memiliki komoditas unggulan tertentu atau dibuat terpusat yang dialokasikan di pusat keramaian.
Pusat kegiatan agro-industri berupa pengolahan barang jadi dan setengah jadi serta kegiatan agro-bisnis.
Pusat pelayanan agro-industri khusus, pendidikan, pelatihan, dan pemuliaan tanaman unggulan.
c Unit Wilayah Produksi Pertanian, berfungsi sebagai : Pusat perdagangan lokal yang ditandai dengan adanya pasar harian.
Pusat koleksi komoditas pertanian yang dihasilkan sebagai bahan mentah industri.
Pusat penelitian, pembibitan, dan percontohan komoditas. Pusat pemenuhan pelayanan kebutuhan permukiman pertanian.
Koperasi dan informasi pasar barang perdagangan.
Dengan mengacu pada dasar penetapan hirarki kota tersebut maka pengembangan Kawasan Agrowisata Zona I Kecamatan Tutur tidak bisa
mengesampingkan keterkaitannya dengan sistem jaringan distribusi dan pemasaran komoditas unggulan kawasan. Konsep penetapan hirarki fungsi dalam
Kawasan Agrowisata Zona I direncanakan sebagai berikut :
1 Pusat Kawasan Agrowisata
Dari tujuh desa yang direncanakan termasuk dalam daerah utama Kawasan Agrowisata Zona I Kecamatan Tutur ditetapkan sebagai jalur
kawasan dengan pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut : Ketujuh desa ini dilalui jalan kabupaten dan jalan desa yang sangat
mendukung aksesibilitas kawasan agrowisata. Dukungan prasarana dan sarana yang ada cukup memadai dengan
adanya pasar, dan jaringan utilitas pendukung seperti air bersih, dan listrik.
Letak geografis dilalui jalan kolektor yang menghubungkan kecamatan Tutur dengan kecamatan Purwodadi yang merupakan jalur
utama Malang – Surabaya yang berada di Desa Tutur, sehingga akan memberikan kemudahan dalam pengembangan sistem jaringan
agrowisata yang seimbang antara bagian utara kawasan agrowisata yang meliputi Desa Ngembal dan Desa Kalipucung dengan bagian
timur kawasan yang meliputi Desa Desa Gendro, Desa Blarang, Desa Kayukebek dan Desa Ngadirejo.